Secrets : Chapter 6

446 45 16
                                    

Beberapa gelas berisikan minuman beralkohol telah dihabiskan oleh Jovan. Kekesalan terkait perjodohan yang dilakukan Ayahnya masih sangat membara. Sekretarisnya memang cerdas dan cantik, tapi dia tidak mencintainya.

Cinta? Jadi sekarang seorang mafia bernama Jovan tengah jatuh cinta? Benarkah? Ini seperti sulit untuk dipercaya, tetapi inilah juga kenyatannya. Dari pandangan pertama melihat Julia, ada perasaan yang menggebu-gebu, dan Jovan mengartikannya sebagai perasaan cinta.

Perasaan yang tengah dirasakan sebenarnya tidaklah 100% cinta. Tepat sekali, pandangan pertama Jovan terhadap Julia ialah keterpesonaannya pada postur tubuh sang penari seksi. Banyak wanita yang sudah dipermainkan oleh Jovan, dan yang hampir mendekati tipe idealnya hanyalah Xeena. Namun anehnya, Jovan merasa tipe idealnya semakin berubah-ubah tergantung cara matanya melihat. Dalam artian, dia dapat menyukai siapa pun jika wanita tersebut terlihat menarik baginya.

Julia, seorang penari seksi adalah salah satu yang membuat Jovan tertarik. Bukan hanya itu, dia juga merasa lelah berganti-ganti pasangan (meski tidak sampai diajak serius), dia mulai memikirkan mengenai kehidupan yang dipenuhi kebahagiaan, cinta dan anak. Kehidupan Jovan akan semakin sempurna jika 3 hal itu terjadi.

Dan inilah saatnya, saat dimana Jovan ingin meyakinkan hati untuk memilah sekaligus menetapkan seseorang yang akan menjadi pendamping hidup.

“Aku memang baru-baru ini mengenal Julia. Setidaknya aku harus melakukannya.”
Jovan mengambil satu puntung rokok lalu saat dia hampir menyalakannya, seseorang tiba-tiba datang menghampirinya.

Jovan tahu orang itu tetapi dia sama sekali tidak memberi respon atas ucapan yang didengarnya. Dikarenakan tidak merespon, orang tersebut mencengkeram kerah kemeja Jovan seraya melepaskan rokok dari mulutnya secara paksa.

“Kau berani mendiami saya, Jovan?!”

“Memangnya kenapa? Itu hak saya!” Dan bugh, pria itu memukul perut Jovan.

Pengunjung klub yang berada di sekitar mereka sontak menjauh.

Jovan masih diam hanya terkekeh pelan saja, namun saat pria itu hendak memukulinya lagi, Jovan beraksi.

Perkelahian itu semakin tidak terkendali,, Jason sendiri kesulitan untuk memisahkan keduanya.
Tibalah saat Jovan mengeluarkan pistol dari saku dalam jasnya, pria itu langsung terdiam membeku.

“Kau telah merusak ketenangan saya, James!”

Jason segera menghampiri atasannya yang sudah tersulut api kemarahan, dibisiklah ke telinganya untuk menurunkan pistol yang dipeganginya.

Jovan pun memberikan pistolnya kepada Jason, lalu dia mendekati pria bernama James yang masih terdiam di tempatnya. Dipukullah perut Jame sampai 2 pukulan yang terlihat sangat keras dan tidak berbelas kasih.

“Saya katakan sekali lagi! Saya tidak menyetujui kesepakatan yang kau buat! Carilah orang lain, jika kau tetap menginginkan saya yang menanganinya, maka kau harus memberi sebagian besar yang kau punya.”

James menatap tajam, “kau memiliki segalanya! Lalu mengapa kau masih menginginkan semua itu?!”

Jovan berdecih, “kau kira melenyapkan orang sebanyak itu tidak akan beresiko?! Jika menurutmu tidak, lakukanlah sendiri!”
Jovan melepaskan cengkeramannya kasar, lalu dia berbalik nan duduk kembali di tempatnya.

James tidak marah karena Jovan lagi-lagi tidak menyetujui kesepakatan itu, dan sebagai balasannya, dia menarik salah seorang wanita yang langsung membuat Jovan marah.

“Saya dengar kau tengah mendekati wanita cantik ini, kan? Hmm, bagaimana kalau dia saya jadikan pelacur? Oh atau mungkin istri-saya? Itu pasti akan sangat menarik.”

Secrets [EUNBO] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang