Secrets : Chapter 4

507 48 20
                                    

Jovan Son sangat senang karena asisten alias kaki tangannya berhasil mendapatkan informasi terkait wanita yang ditemuinya di klub malam. Tanpa perlu berlama-lama lagi, Jovan segera memerintahkan Jason untuk selalu mengikuti kemana pun Julia pergi.

Untuk seharian ini, Jovan disibukkan oleh pekerjaan di kelompok Gangsternya. Menandatangani beberapa kontrak dan persetujuan, menemui kandidat rekan bisnis hingga menemani kekasihnya menghadiri pesta dari temannya.

JVheta Gangster lebih tepatnya JVheta diambil dari istilah Ndrangheta. Ndrangheta adalah istilah untuk sindikat mafia yang paling besar dan berpengaruh di negara Italia. Dan karena itu juga, Gangster yang dipimpin oleh Jovan menjadikannya Gangster terkuat nan terkaya. Gangster ini juga diperkirakan menguasai sekitar 80% lalu lintas kokain Eropa.

Semua pergerakan yang dilakukan JVheta terencana dengan sangat baik dan apik. Kepolisian tertinggi di negara Italia pun sampai tidak bisa menangkap atau setidaknya mendapatkan bukti kuat untuk membawa mereka ke ranah hukum. Bagaimana bisa? Bukankah Ayahnya Jovan adalah petinggi kepolisian?

Oh tentu saja, Ayahnya Jovan ikut andil dalam menutupi pergerakannya. Dalam hal ini, Tuan Son tidak ingin putra satu-satunya bermasalah dengan hukum, apalagi jika sampai dipenjara, itu akan membuat kehormatannya sebagai petinggi hancur. Disembunyikan atau tidak, pasti rahasia besar ini akan terungkap kan? Ya, mungkin saja, hanya menunggu waktunya tiba saja.

Tuan Son akan mengelabui bawahan-bawahannya dari sesuatu yang berujung ke kegiatan putranya. Dia akan melakukan segala cara agar mereka tidak mencaritahu lebih dalam mengenai JVheta Gangster.

Demi sang putra, Tuan Son telah membohongi banyak orang, termasuk kepada pemimpin negaranya.

“Aku pergi, dan aku akan menginap di apatemen untuk beberapa hari.” tuturnya seraya merapikan setelan jasnya.

“Jovan, Ayah ingin berbicara sebentar denganmu.”

Jovan yang baru saja mengambil sarapan roti paginya langsung duduk di dekat sang Ayah.

“Sudah hampir 8 tahun kamu melakukan sindikat perdagangan illegal. Dan Ayah rasanya sudah saatnya kamu untuk menghentikannya.”

Seraya mengunyah roti lapisnya, Jovan terkekeh keras menanggapi penuturan dari sang Ayah.

“Ayah bercanda? Aku tidak akan berhenti sampai orang yang membunuh Ibuku lenyap ditanganku!”

“Tidak hanya kamu yang mencoba mencarinya, Ayah juga. Tapi ada kemungkinan orang itu sudah meninggal. Jadi-”

“Aku tidak peduli, Ayah! Mau dia hidup atau mati, aku tetap akan mencarinya! Aku tidak akan bisa tenang, jika belum mengetahui identitas yang sebenarnya!”

Jovan bangun dari duduknya dengan amarah yang tersulut, dia semakin marah saat mendengar penuturan Ayahnya.

“Iya, Jovan. Jika kamu masih ingin melanjutkan kegiatan Gangster-mu, maka Ayah akan bertindak!” teriaknya tegas.

Jovan menoleh lalu memberikan seringaian khasnya, “benarkah? Kalau begitu, lakukan saja! Tapi ingat, aku adalah putra satu-satunya Apakah Ayah akan setega itu melaporkanku? Itu hanya bisa dijawab oleh hati Ayah sendiri.”

Tuan ikut kesal nan marah, putranya memang sulit sekali diberitahu. Entah dia menuruni sikap dari siapa, hanya Jovam-lah yang sangat berbeda dari anak saudara-saudaranya.

Jovan langsung melesatkan mobilnya pergi menuju gedung JVheta. Kemarahannya kembali meningkat saat sekretaris di JS Corporation terus menelpon.

___


|Jovan Son|
“Ada apa Luna? Hari ini saya sibuk.”

|Luna Lee|
“Maaf, Tuan. Di kantor ada seseorang yang ingin bertemu, dia salah satu rekan bisnis dari Jerman.”

Secrets [EUNBO] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang