Secrets : Chapter 10

622 46 17
                                    

Semalaman, Jovan dan juga sebagian anggota JVheta telah mencoba mencari keberadaan Julia. Tetapi semua usaha mereka tidak membuahkan hasil, Jovan sangat marah kepada sekelompok anggotanya yang telah ditugaskan untuk menjaga keamanan di gedung. Sekelompok anggota tersebut meminta maaf karena tidak maksimal dalam menjalankan tugas.

Daripada memberi hukuman, Jovan memilih menghabiskan waktu untuk mencoba meretas beberapa CCTV. Dan hasilnya cukup memuaskan, dia berhasil mendapat plat nomor mobil si penculik dan segera dia menindak lanjutinya. Setelah mendapatkan pembeli dari mobil tersebut, ternyata mobil itu adalah mobil curian, sang pemilik sebenarnya saja baru beberapa jam lalu melaporkan kehilangan mobilnya.

Jovan semakin marah, dia juga menyalahkan dirinya sendiri karena telah bersikap egois.

“Seharusnya aku tidak meninggalkannya. Jika aku bisa mengontrol diri, maka semua ini tidak akan terjadi.”

Kedua matanya sudah tidak sanggup untuk terbuka, dan karena tubuhnya merasa lelah juga, Jovan memutuskan untuk tidur dan akan melanjutkan pencarian di esok hari.

Di sebuah tempat, lebih tepatnya di perbatasan kota Sisilia, Julia tengah disekap sekelompok orang yang dipimpin oleh pria bernama Hero Fiennes-Tiffin.

Pria kelahiran London-Inggris itu, sengaja menyekap Julia sebagai sandera agar Jovan memberikan apa yang diinginkannya. Julia dikurung dalam kamar yang cukup mewah, Hero memperhatikan tubuh mungil yang tengah tertidur di atas ranjang. Pakaian Julia yang secara tidak sengaja sedikit sobek dan terbuka, membuat Hero tersenyum tipis.

Dia memang hanya bertujuan untuk dijadikan sandera, tetapi dia memiliki kelicikan yang lainnya.

“Hmm, bagaimana jika wanita cantik ini kujadikan sebagai kekasihku? Pasti akan sangat menyenangkan, bukan?”

Hero meletakkan gelas wine-nya, lalu secara perlahan menaiki ranjang tersebut. Diperhatikanlah wajah cantik dan mempesona milik Julia, jari-jari kanannya pun mulai mengelusnya.

“Pantas saja Jovan sangat mencintainya. Dari bentuk wajah terlihat sangat mengagumkan, lalu bagaimana dengan tubuhnya. Pasti itu hal terbesar yang membuat Jovan ingin memilikinya.”

Jari-jari Hero mulai beralih menyentuh hidung mancung Julia, saat dia berniat untuk menyentuh bibirnya, Julia menggeliat seraya terdengar melanturkan sesuatu.

“Jovan… aku… men… cintai… mu….”

Hero menyeringai lalu beranjak dari atas ranjang, “jadi kau sudah jatuh cinta pada Jovan, Julia? Hah, sayang sekali. Aku jadi tidak ada kesempatan untuk menikmati tubuh mungilmu itu.”

Hero kembali duduk di sofa, di mengetikkan beberapa kalimat pada nomor Jovan. Dia juga mengirimkan satu foto terbaru Julia yang masih terlihat nyaman tidur di atas ranjang.

“Wanita yang kau cintai itu, sangat menggoda. Ah, saya bahkan hampir saja menyentuhnya. Ups, tidak. Tentu saja saya akan menyentuhnya! Lihat saja, saat nanti dia berhasil kembali dipelukanmu, dia pasti akan memberitahukannya.”

“Hidung dan bibirnya terlihat indah, tetapi saya lebih menyukai perut rata dengan sedikit ada dua garisnya itu. Saya pasti akan sangat menikmati permainannya. Haha.”

“Jika kau ingin wanitamu tidak saya sentuh, maka berikan saja apa yang saya minta dulu! Dan jangan coba-coba untuk melaporkan hal ini kepada polisi. Jika kau gegabah, maka wanita yang kau cintai itu akan menjadi milik saya.”

Pesan itu memang terkirim, tetapi karena Jovan tertidur pulas di sofa ruangan kerjanya, dia tidak menyadarinya.

Di pagi harinya, Jovan tidak langsung melihat ponsel. Dia ke kamar mandi untuk membersihkan diri seraya mengganti pakaiannya. Dan saat dia membuka ponsel, dia dikejutkan oleh pesan yang dikirimkan Hero. Jovan mencoba menghubunginya tetapi ponsel Hero sengaja dimatikan. Dan di akhir pesan itu, Hero menuliskan bahwa waktu yang tersisa hanya sampai matahari terbenam, jika Jovan tidak menyetujui permintaan Hero, maka Julia dalam bahaya.

Secrets [EUNBO] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang