Dont repost!!❌Inspired by tiktok @eriya.sijeunie
Harap tidak membawa cerita lain kesini yaa^^
Happy reading><
Apart Naresh. Tujuan Marsell sekarang ialah apart milik Naresh. Marsell mengendarai mobilnya dengan cepat. Persetan dengan klakson mobil lain. Ia hanya ingin menghajar Naresh sekarang.
Begitu sampai, Marsell berlari kearah lift. Dia seperti orang kesetanan. Saat di lift pun, ia tak berhenti mengumpati Naresh.
Saat ingin membuka pintu apart, ia terdiam mendengar suara sahabatnya. Mereka tidak boleh tau dulu tentang masalah ini. Ia meredam emosinya dan membuka pintu apart.
Cklek
Semua mata tertuju pada Marsell yang begitu berantakan. Seperti habis dikejar setan.
"Bang? Lo gapapa? Kacau banget keliatannya." Haikal memandang Marsell heran. Pakaiannya sangat berantakan. Biasanya Marsell akan berpakaian rapih dan wangi.
Marsell tidak menanggapi keheranan para sahabatnya. Ia memilih duduk disebelah Jiandra dan mengistirahatkan badannya yang terasa lelah. Jiandra yang melihat itu berusaha memahami keadaan Marsell dengan tidak mengganggunya.
Mereka lanjut mengobrol dan bercanda. Semua terlihat seru, tapi Marsell sedang berada di mood yang buruk. Tidak ada yang mau mengajaknya berbicara dan ia pun tidak ingin diajak bicara dulu.
"Eh btw, nanti pas lo mau berangkat kita anter lo sampe bandara ya" ucapan Reyhan membuat Marsell yang mendengar itu mengerutkan dahinya. Siapa yang ingin pergi? Kenapa tidak ada yang memberitahunya? Karna malas berbicara, Marsell diam dan kembali menyimak obrolan.
"Iya tuh, bang. Kita harus nganterin bang Naresh sampe dia duduk di pesawatnya." Marsell semakin bingung. Jadi Naresh yang ingin pergi?
"Repot banget sih elah. Kaga dianter juga kaga papa gua mah."
"Kita kan bespren. Masa ada yang mau pergi kaga kita anterin. Ga solid." Semua setuju dengan apa yang diucapkan Chandra. Mereka harus mebgantarkan Naresh ke bandara nanti.
"Mau kemana lo?" Seketika, semua perhatian beralih ke arah Marsell. Marsell menghiraukan tatapan yang lain. Matanya hanya tertuju ke Naresh.
Naresh yang diperhatikan oleh Marsell merasa terintimidasi. Tatapan calon kakak iparnya itu membuat siapapun merinding.
"Pertanyaan gua gabakal lo jawab, Na?" Ucapan Marsell menyadarkan Naresh. Ia berusaha stay calm di hadapan Marsell.
"Ke Canada, bang. Gua mau pindah kuliah disana. Mungkin juga bakal tinggal disana." Semua kaget mendengar ucapan Naresh. Mereka pikir Naresh hanya kuliah dan akan balik kesini saat kuliahnya selesai. Ternyata Naresh ingin meninggalkan mereka semua.
"Lo gabakal balik kesini lagi, Na? Terus gesya gimana? Dia kan pacar lo. Gamungkin LDR kan? Lo mana bisa LDR." Semua mengangguk setuju.
Marsell hampir tidak bisa menahan emosinya. Matanya merah. Nafasnya memburu bagai banteng yang melihat warna merah.
Tanpa ba bi bu, Marsell keluar dari apart dan pulang untuk menemui Gesya. Ia memikirkan nasib adiknya. Ia tidak sudi kalau adiknya menangis karna bajingan itu. Ia harus memikirkan cara agar Naresh tidak jadi pergi.
.
.
.
Tbc
Hellowwwww ketemu lagiiiiii.
Part ini agak pendek karna aku gatau mau ditambahin apa lagi.
Kalo ada penulisan yang ga jelas atau kurang dimengerti, tolong komen yaaa biar aku revisi tulisan tulisan akuuu.
Siapa yang udah nonton Dear M? Angkat tangannnnnnn🤚🏻🤚🏻🤚🏻🤚🏻
Nontonnya gabrut bangetttttt
Jaehyun di wp sama jaehyun di drama bertolak belakang banget vibes nyaaaaa😭
Kalo nonton Dear M jangan lupa pakai sunscreen yaaaa. Takut nanti gosong gara gara kebakar><
Segitu ajaaaa jangan lupa vote and comment^^
Salam dari Raaaaa🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny ●Park Jisung●
Novela JuvenilKehidupan Gesya berubah dalam sekejap pada malam itu. Malam yang sangat buruk bahkan bisa dikatakan malam itu Gesya sangat kotor. Ia tak pantas disebut wanita. Jalang adalah sebutan yang pantas untuknya. Masa depannya hancur begitu saja. Dan ini sem...