-19-

689 66 5
                                    

Avee berdecih menatap punggung Jihoon yg bergetar. Sekarang Jihoon menangis di pemakaman Veera. Dia terus memeluk nisan Veera dan berkata kata maaf. Sedangkan dalam hati Avee tertawa getir.

"Ck, emang ya, penyesalan emang datang terakhir" Ujar Avee pelan. Jihoon mendengar ucapan itu akhirnya menoleh

Dengan keras ia mendorong pundak Avee. Avee menyerngitkan mata heran sambil memegang pundak nya yg agak sakit.

"Lo emang ga becus jagain anak kita" Avee dibuat seperti diiris hatinya saat mendengar Jihoon berbicara seperti itu. Avee kira jihoon akan meminta maaf dan memeluk nya. Ternyata.

"Hahhah, gw kira lo berubah Ji, ternyata engga" Jihoon hanya menatap dendam kesumat. Avee hanya tersenyum paksa selebar mungkin

"Setidaknya gw udah nepatin janji gw sama Veera untuk bawa lo kesini" Jihoon diam. Dia seperti merasa bersalah tapi, iblis seperti menguasai dirinya. Ia terus ingin menyalahkan Avee

"Dasar istri ga becus, jagain janin aja ga bisa, liat sekarang Veera, dia ga bisa melihat dunia" Jihoon membentak dengan keras

"Pak, buk, jangan bertengkar di makam anaknya dong, kasian anaknya kalau kalian bertengkar di depan dia" Ujar salah satu bapak bapak lalu pergi

Avee tersenyum dan meminta maaf pada bapak bapak tersebut, karena telah menyebabkan kekacauan dan keributan di pemakaman

Dengan senyuman yg sudah hilang ia kembali menatap Jihoon, lalu berbicara dengan pelan

"Dasar playing victim" Ujar Avee "kayak nya otak lo udah ga berfungsi ya Ji, atau jangan jangan, otak lo emang udah dicuci sama Claura"

"Jangan bawa bawa Claura--"

"Kenapa?? "Potong avee dengan cepat " lo merasa Claura benar?? Iya?? "

"Claura ga salah, lo yg salah karena ga bener jagain Veera, Claura bener karena bilang lo itu ga baik, lo itu ga becus"

"Nah kan, bener lo udah dicuci otaknya sama Claura" Ujar Avee masih dengan kekehan kecil "terus, kalo gw ga baik, ga becus menurut lo sama Claura, kenapa lo nikahin gw?? Kenapa lo lamar gw waktu itu?? Kenapa lo ga cerain gw?? " Avee memang sedikit terkejut sama ucapan nya sendiri, tapi apa boleh buat, inilah isi hati avee sekarang

Sedang kan Jihoon kicep. Ia tidak bisa berkata apa apa. Ia tidak mau menceraikan Avee. Tapi lo udah nyiksa Avee Ji!! Akhhh elah, depresot gw!! -author cantik

Jihoon lebih memilih pergi dari sana, dari pada menjawab pertanyaan Avee. Avee langsung berlutut dideket makan Veera sambil menangis. Kakinya lemas, tidak kuat menopang berat badannya. Ia mengelus makan Veera dan mendekati makan tersebut. Dengan mata terpejam ia mengecup nisan anaknya

"Liat? Mama ga bohong kan?? Mama tepatin janji mama buat bawa papa kamu kesini, gimana seneng ya akhirnya ketemu papa"

Dengan air mata yg terus luruh ia mulai berkata kembali

"Tapi maaf, mama ga bisa jaga hubungan mama ama papa dengan baik, sekarang malah banyak bertengkar"

----


Yudis dan Jeongwoo dibuat khawatir ketika mereka tiba di apartemen Avee, mereka berdua tidak menemukan Avee disana

Padahal jam menunjukkan pukul 11 malam. Mereka takut Avee kenapa napa sekarang. Ditambah Jeongwoo yg kewalahan menenangkan Bi atik yg sedari tadi menangisi Avee yg hilang entah kemana

"Bang Yudis.. " Panggil Jeongwoo. Lalu berdiri

"Gw mau ngasih tau sesuatu" Ujarnya. Yudis menunggu perkataan apa yg akan dikatakan Jeongwoo selanjutnya "tapi janji untuk ga marah"

Paji √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang