Halooo guys!! Gimana kabar kalian? Lagi pada liburan sekolah/kuliah ngga sih? Semoga semuanya dalam keadaan sehat dan anti-galau yaww.
Jangan lupa vote dan commentnya <3
♡ ♡ ♡
Jungkook melangkahkan kakinya keluar dari elevator basement bersamaan dengan para karyawan Park Group lainnya seraya melepaskan dua kancing teratas kemeja hitamnya. Membiarkan dada bidangnya—mengintip. Bukan untuk menggoda para wanita, melainkan menghilangkan rasa sesak di dada yang terus menyerangnya selama beberapa hari ini lantaran terus diacuhkan oleh sang pujaan hati.
Jungkook menyalakan mesin mobil sport miliknya dan memanaskan mesin sejenak sembari meletakkan dahi di setir kemudi. Hingga suara ketukan dari jemari mungil yang menggerayangi kaca jendela berhasil memecah lamunannya.
"Jungkook-ah, aku menelponmu berkali-kali, kenapa tidak diangkat?" tanya Jimin dengan dahi yang menyernyit manakala Jungkook menurunkan jendela kaca mobilnya.
"Maaf uncle, aku mengaktifkan mode pesawat," jelas Jungkook yang masih menenggerkan kepalanya pada setir kemudi dengan mengulum senyum.
Jungkook termasuk ke dalam daftar manusia yang sulit untuk dihubungi. Ia tidak menyukai kalimat basa-basi melalui pesan singkat maupun panggilan telepon. Bahkan terkadang suara dering dapat membuat pria muda itu merasa terganggu. Terlebih jikalau terdapat sebuah nomor yang tak dikenal menghubunginya, sukses membuat kecemasannya meningkat. Kesimpulannya, pria muda itu benci pesan singkat dan panggilan telpon. Ponsel canggihnya hanya digunakan untuk bermain gim dan memantau unggahan sang bibi di media sosial.
"Dasar!" Jimin memukul pelan kepala Jungkook yang bertengger pada setir. Kemudian melanjutkan ucapannya, "sore ini aku akan bermain dengan Jane. Kau mau ikut tidak? Ada beberapa temanku yang juga ikut bermain bersama kami."
Dihantam dengan pukulan kecil membuat Jungkook merubah posisinya menjadi duduk bersandar di kursi. Sejemang Jungkook hanya memandang sang paman dengan tatapan seakan tidak ada gairah yang tersisa pada dirinya.
"Uncle mengadakan pesta seks?" tanya Jungkook dengan suara dan wajah yang datar tanpa ekspresi.
Jimin mengangguk bersemangat, "hanya ada tiga pasangan saja, tapi kau akan menyesal jika tidak ikut denganku. Mari kita kembalikan semangatmu itu!"
Jungkook berpikir sejenak. Suasana hatinya selama tujuh hari ke belakang sangat buruk lantaran dirinya dan Rochely tidak berbincang atau pun bertatap muka sekalipun. Itu terdengar tidak mungkin, tapi kenyataannya memang seperti itu. Walaupun mereka tinggal di mansion dan bahkan di lantai yang sama, mereka sama-sama tidak pernah berpapasan. Jungkook berusaha keras menghargai keinginan Rochely yang ingin menjaga jarak dengannya, walaupun rasanya sangat menyiksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AUNTY
Fanfiction[M] Rochely Park memiliki keponakan tiri yang bernama Jeon Jungkook. Wanita itu selalu ada di sisi Jungkook sejak ia berusia 5 tahun. Selama bertahun-tahun mereka semua tinggal di dalam sebuah mansion besar milik keluarga Park. Sejak tinggal seruma...