25: unacceptable reality

1.3K 220 21
                                    

❀° ┄───────╮
Vote | Comment
╰───────┄ °❀

"Rochely, buka pintunya nak. Daddy ingin bicara."

Belum sempat Rochely menjawab, suara ketukan pintu terlanjur mengganggu obrolan serius keduanya. Suasana sendu di kamar tidur Rochely kini berubah menjadi gaduh. Membuat sepasang insan itu terlonjak kaget sampai jantung mereka hampir berhenti bekerja di dalam sana begitu mendengar suara Yoo yang menyapa pendengaran mereka.

***

Melototlah Jungkook di sana. Jantungnya berdegub sangat kencang selagi ia terkesiap, hingga sontak langsung terbangun dari atas ranjang, kendati tungkainya mendadak melemas seperti jelly.

"Aunty! Bagaimana ini?" Jungkook yang gelisah terus berkeliaran kesana-kemari kala menanti keputusan dari Rochely.

"Masuklah ke dalam walk in closet ku, Jung!" Rochely menuntun Jungkook untuk segera bersembunyi di dalam ruangan yang menyimpan seluruh pakaian, sepatu, tas, dan aksesorisnya. Kemudian wanita itu bergegas mengenakan long coat selutut agar dapat menutupi pakaiannya yang transparan.

"Rou! Cepat buka!" Teriak Yoo.

"Iya...Sebentar..." Rochely memekik sembari berderap ketika sang ayah tidak henti-hentinya menggedor pintu kamarnya.

Dengan langkah yang terasa berat, Rochely berjalan ke arah pintu dan membukakan pintu untuk Yoo. Pun pria paruh baya tersebut mulai melangkah masuk sembari menyilangkan tangan di dada.

"Ada apa, dad? Apa ada masalah?" Tanya Rochely dengan bibirnya yang tak tahan untuk tak mengulas senyum masam getir.

Tanpa menggubris pertanyaan sang anak, dengan tatapan garang Yoo langsung mengabsen setiap sisi kamar Rochely, sebelum akhirnya ia mengayunkan kakinya ke arah tempat persembunyian Jungkook sembari berteriak, "Jungkook! Keluar kau sekarang! Grandpa tahu kalau kau ada di dalam walk in closet."

Rochely berupaya keras menghadang Yoo dengan tubuh rampingnya agar sang ayah tidak menerobos masuk. "Dad? Apa-apaan ini?"

"Kau yang apa-apaan, Rou!" Bentak Yoo hingga memperlihatkan urat-urat di sekitaran leher pria paruh baya itu menegang keras.

Kemudian Yoo lantas mengoper ponselnya yang
sedang memutarkan rekaman video Jungkook tengah meniup-niupi keintiman Rochely. "Lihatlah! Kau mengizinkan keponakanmu sendiri untuk melakukan hal yang tidak pantas seperti ini kepadamu?"

"What...Dad!" Rochely menghela napas panjang sebelum menerima ponsel yang diberikan oleh Yoo kepadanya. "How dare you to put the hidden camera in my bedroom?" Ketus Rochely dengan kekesalannya yang langsung memuncak di atas ubun-ubun.

Darah Rochely semakin mendidih hingga membuat wajahnya terlihat merah padam dengan maniknya yang menatap bengis. Ia sontak berjalan ke arah meja depan ranjang dan menemukan kamera tersembunyi di balik hiasan guci keramik nan berongga. Lalu langsung dibantingnya kamera tersebut hingga benda tersebut hancur menjadi beberapa bagian. Sama persis seperti rasa kepercayaannya terhadap orang-orang di sekitarnya.

"Damn it. Newton benar, buah memang jatuh tidak jauh dari pohonnya. Daddy dan kakek sama-sama tidak bisa menghargai privasiku. I feel like i have no privacy for my own fucking life in here."

AUNTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang