helloww???
enjoy the story all!!
•
•"Lanta tungguin gue dong!"
"Lama lo! cepet ah!"
Recissa berlari dengan tergopoh-gopoh menuju ke arah motor Atlanta yang sudah terparkir di depan rumahnya. Pagi ini mereka memang berangkat bersama ke sekolah. Ya sepertinya memang setiap hari Atlanta menjemput Recissa ke rumah gadis itu.
"Tumben masih pagi udah di rumah gue? gue jadi gak sempet sarapan gara-gara lo!"
Recissa menatap Atlanta dengan sengit dan penuh dendam. Gara-gara Atlanta yang datang sepagi ini ke rumahnya, ia jadi tak sempat memakan nasi goreng kesukaannya buatan Mbak Narti. Padahal ia sudah meminta Mbak Narti untuk membuat nasi goreng dari kemarin.
"Udah ah jangan banyak omong. Cepet naik!"
Atlanta memberikan helm berwarna biru dongker itu kepada Recissa. Recissa menerima nya dengan muka cemberut lalu dengan keras naik ke boncengan motor Atlanta, membuat Atlanta mendengus pelan. Setelah memastikan Recissa sudah naik dengan benar, Atlanta melajukan motornya menuju ke sekolah mereka.
menempuh 20 menit perjalanan dengan di temani kesunyian, akhirnya mereka sampai di Axcior High School. Seperti biasanya hampir semua anak AHS memandang ke arah mereka dengan berbagai tatapan. Jujur saja Recissa tidak suka dengan tatapan yang mereka tujukan kepadanya. Jika mereka menatap Atlanta dengan tatapan memuja dan kagum, sebaliknya mereka menatap Recissa dengan pandangan sinis dan tidak suka. Hanya menatap saja namun tak berani untuk berhadapan langsung dengannya. Semua orang di AHS tau jika berurusan dengan Recissa maka juga berurusan dengan Atlanta dan juga ke tiga teman Recissa lainnya yang sangat bar-bar.
"Heh Sisa! lo itu selalu aja ya kecentilan sama Atlanta!"
Oh mungkin tidak semua murid perempuan AHS yang tak berani berurusan dengannya. Hanya ada beberapa orang yang berani. Salah satunya adalah gadis di depannya ini, Neylea Javier. Teman seangkatannya yang selalu mencari masalah dengannya sejak mereka masih kelas sepuluh. Alasan Neylea cukup simple, karena Recissa dekat dengan Atlanta.
"Listen to me Lea, my name is Recissa. Cissa. Se-enaknya aja lo panggil gue Sisa, Sisa."
Recissa menatap jenggah ke arah Neylea yang masih memasang tampang permusuhan kepadanya. Ya, selalu seperti ini setiap ia datang ke sekolah bersama Atlanta.
"Terserah gue dong. Siapa lo ngatur-ngatur lidah gue mau panggil lo siapa? Dasar cewek kecentilan!"
Neylea bersama dengan dua temannya, Lova dan Cera tertawa dengan keras membuat Recissa semakin muak dengan mereka.
Sementara Atlanta yang sedari tadi berada di motornya hanya diam sembari sesekali bermain ponsel, tak berniat melerai atau membantu. Ia sudah hafal dengan kejadian ini. Setiap dia berangkat bersama Recissa ke sekolah ia akan selalu di hadapkan dengan peristiwa ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracolous
Teen Fiction[15+] Cerita ini mengisahkan tentang Recissa yang selalu disamping Atlanta, tentang Atlanta yang mengorbankan apapun untuk Recissa, tentang pengorbanan cinta keduanya, tentang semua gelap terang kehidupan Atlanta dan Recissa. ✿✿✿✿ WARNING⚠️ ∆ Int...