Helloww!!!
Siap ketemu Atlanta Recissa???
Jangan lupa comment and vote ya!
Enjoy the chapter 11 all!!!!
•
•
•Siang ini Recissa terjebak bersama dengan Neylea dengan kedua temannya di kamar mandi. Entah apa lagi mau gadis ini, sudah beberapa hari Neylea tidak menganggu dirinya membuatnya merasa agak tenang. Namun kini semua ketenangan itu seakan hilang seketika. Recissa memandang Neylea yang baru saja menyuruh kedua temannya untuk menutup pintu kamar mandi agar tidak ada yang masuk dengan malas.
"Apa lagi?" Tanya Recissa jengah. Neylea tersenyum miring menatap Recissa dengan remeh. Ia maju selangkah lebih dekat ke arah Recissa lalu menyilangkan kedua tangannya seakan menantang.
"Gimana? Beberapa hari Gue gak gangguin Lo, kayaknya Lo udah semakin berkuasa aja di sekolah. Lebih tepatnya Sok berkuasa." Neylea berbicara dengan nada yang merendahkan membuat Recissa mengeram marah. Ia paling tidak suka direndahkan orang lain.
"Bukannya dari dulu ya? Lo kemana aja?" Recissa malah tersenyum miring menanggapi perkataan Neylea tadi. Ia tidak akan pernah kalah dengan cewek penganggu ini.
"Gak usah sok deh Lo! Siapa sih Lo? Cuma anak kelas sebelas tapi belagu banget!" Hina Neylea semakin membuat Recissa melebarkan senyumnya. Recissa semakin merasa menang jika Neylea seperti ini. Ini menunjukkan Neylea merasa kalah darinya hingga terus menghinanya.
"Lo kelas sebelas tapi kerjaannya cuma ganggu orang yang buat kedudukan Lo di sekolah ini terancam. Merasa diri Lo banyak kurangnya ya?" Ujar Recissa tersenyum miring menatap Neylea yang mukanya terlihat marah.
Neylea mengeram marah. Cewek ini selalu bisa menjawab dan menyangkal segala perkataannya. Ia selalu kalah jika berbicara dengan gadis ini. Ia semakin tidak suka dengan cewek sok ini. Ia memandang ke arah kedua temannya yang sedari tadi diam, ralat selalu diam saat ia menganggu gadis di hadapannya ini.
"Kenapa? Anak buah Lo gak ada yang mau bantu? Cemen banget." Ujar Recissa terkekeh menatap Neylea lalu beralih ke kedua teman Neylea yang masih berdiri di pintu dengan menatap Recissa tajam.
"Diem! Lain kali jangan harap Lo bisa menang dari Gue! Lova, Cera ayo keluar." Neylea mendorong pundak Recissa sebelum akhirnya keluar dari kamar mandi di ikuti oleh kedua temannya.
Recissa tersenyum miring lalu berjalan menuju kaca besar di kamar mandi itu. Ia memandang wajahnya dengan senyuman. Ia terus memandang wajahnya lalu kemudian berkata,
"Jangan pernah kalah dari siapapun. No matter what. Lo harus lebih unggul dari mereka."
Recissa kemudian membasuh wajahnya dan kemudian kembali menatap dirinya di cermin, ia menghela nafas pelan. Ia mengambil liptint yang ada di sakunya lalu memakai benda itu dan beranjak keluar dari kamar mandi yang sepi itu. Di depan kamar mandi tidak sengaja ia berpapasan dengan Revano yang entah dari mana. Ia memandang cowok itu dengan heran. Kenapa cowok ini bisa ada di area toilet perempuan sendirian. Satu hal lagi yang janggal, tumben sekali cowok ini sendiri, biasanya kalau tidak dengan Atlanta ya dengan Altean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracolous
Teen Fiction[15+] Cerita ini mengisahkan tentang Recissa yang selalu disamping Atlanta, tentang Atlanta yang mengorbankan apapun untuk Recissa, tentang pengorbanan cinta keduanya, tentang semua gelap terang kehidupan Atlanta dan Recissa. ✿✿✿✿ WARNING⚠️ ∆ Int...