• 020 •

1.2K 211 66
                                    

Haechan tidak main-main saat dia mengatakan ingin membasmi hama dan parasit alias Kakak Ipar Jeno yang kelakuannya sudah melebihi iblis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan tidak main-main saat dia mengatakan ingin membasmi hama dan parasit alias Kakak Ipar Jeno yang kelakuannya sudah melebihi iblis itu. Dia minta Gauri untuk melacak dimana Kakak Ipar Jeno itu berada sekarang yang mana dia mendapat informasi kalau Kakak Ipar Jeno itu sedang bersenang-senang menghambur-hamburkan uang hasil suaminya mengemis memelas pada Jeno.

Haechan bukan hanya marah karena Jeno mau saja dibodoh-bodohi perempuan sinting itu, tapi kenyataan bahwa keponakan Jeno ternyata sudah meninggal tapi masih dimanfaatkan untuk meraup uang sebanyak-banyaknya itu membuat Haechan naik pitam. Bagaimana bisa seorang Ibu memanfaatkan anaknya yang sudah meninggal untuk mendapatkan uang? Uang yang digunakan untuk berfoya-foya bukan untuk memperbaiki hidup. Sementara suaminya sudah nyaris mati gara-gara tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dan trauma psikis karena kehilangan putrinya. Haechan tidak akan pernah memaafkan wanita itu. Tidak ada pengampunan meskipun mereka sesama wanita.

Tiba di tempat perbelanjaan di area Gangnam, Haechan memarkirkan Merlot di pinggir jalan, menunggu di balik stir mobilnya sambil memperhatikan orang-orang yang keluar masuk toko-toko di sana, memperhatikan jalanan dan sekitarnya. Gauri juga membantu dengan memberikan koordinat arah pada Haechan sampai wanita itu muncul juga. Keluar dari salah satu store yang menjual pakaian dari brand ternama dengan kedua tangannya yang penuh dengan tas belanjaan.

Haechan segera keluar dari mobilnya, pergi ke belakang membuka bagasi mobilnya dan mengeluarkan sesuatu. Langkahnya dia percepat agar tidak kehilangan jejak. Lalu sebelum Kakak Ipar Jeno itu sadar, dia sudah menyalakan mesin dan mengarahkan selang ke arah wanita itu, menyemprotkan cairan disinfektan sebanyak mungkin ke area tubuh dan wajah wanita itu. Kakak Ipar Jeno itu sampai menjatuhkan semua tas belanjaannya ke trotoar untuk menutupi mukanya dari serangan disinfektan Haechan tersebut.

Penyerangan mendadak itu mendapatkan perhatian dari orang-orang yang lalu lalang di sana. Bahkan ada yang merekamnya tapi Haechan tidak perduli.

"Rekam baik-baik wajah perempuan ini. Dia Kakak Ipar dari calon suami saya. Dia menyiksa suaminya secara fisik dan psikis, memanfaatkan putri mereka yang sudah meninggal membuat suaminya mengemis meminta uang kepada calon suami saya dan menggunakan uang tersebut untuk berbelanja. Lihat sendiri kan banyaknya tas belanjaan yang dia bawa? Semua itu dari uang hasil mengemis pada calon suami saya.

Yah perempuan busuk tidak tahu diri! Kalau pembunuhan dilegalkan di negara ini, bukan hanya cairan disinfektan, galon ini saya isi dengan cairan keras, saya semprotkan ke wajahmu sampai kau mampus. Kau menyakiti calon suami saya selama dia tinggal bersamamu lalu kau menyiksa Kakaknya juga demi kepentinganmu sendiri?? Benar-benar tidak waras. Semua yang telah kau buat bisa saya perkarakan. Tidak ada tempat bagimu yang pantas selain di penjara jadi bersiaplah. Kau akan menerima hukumanmu karena sudah main-main dengan Jeno dan hyung-nya. Akan saya buat kau menerima hukuman terberat. Membuatmu disiksa juga di dalam penjara agar kau tahu bagaimana rasanya diinjak-injak orang. Saya tidak akan segan-segan. Keluarga saya saja berani saya tentang jika mereka main-main dengan saya apalagi serangga busuk sepertimu? Kau membuatku emosi saja, gae saekki."

Level Up • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang