'ba-bagaimana bisa dia mendapatkan rekaman vidio itu dan juga...bagaimana dia tau?'batin reta panik.
"Tenang reta,kau tidak akan kumasukkan kedalam penjara tapi kedalam neraka"bisik sean.
-------
"Adhi!"panggil sean.
"Siap tuan!"jawab adhi.
"Masukkan dia kedalam pendingin ruangan!"suruh sean tanpa melirik reta.
"Jangan biarkan dia mati!"lanjutnya.-
"Babe!"panggil sean sambil tiduran diperut xia dimana xia sedang tidur terlentang.
"Emm"
"Babe,apa sean junior belum juga tumbuh disini?"tanya sean sambil mengelus perut rata xia.
"Bibitku itu unggul tidak mungkin kalau tidak subur!"gumam sean."Apa aku harus menyebar lebih banyak lagi?"lanjutnya.
"Babe! Mau peluk"rengek sean. Xia yang sudah kebangun sedari tadi dan mendengarkan celotehan sean akhirnya bangun.
"Sean,tidur sana ini sudah malam aku ngantuk!"kesal xia.
"Peluk! Cium juga!"rengek sean lagi.
"Nggak ah kamu bau"tolak xia.
"Tapi ini suami kamu!"bantah sean.
"Babe,aku besok mau libur ya!"minta sean."Loh? Kenapa mau libur?"heran xia.
"Aku nggak bisa jauh-jauh dari kamu"jawab sean.
"Kamu nggak boleh malas gitu ah!"tegur xia.
"Yaudah aku berangkat tapi kamu ikut ya,kamu temani aku kerja"minta sean.
"Iya besok"jawab xia asal."Babe aku serius"ucap sean sambil menatap xia dengan wajah lelahnya.
"Iya sayang"jawab xia dengan gemas membuat sean sedikit salting.
"Babe,elusin rambut aku"euruh sean.
"Em,tumben manja? Pasti mau apa-apa"ucap xia tetap dengan pekerjaannya mengelus rambut sean.
"Ntah kenapa aku nggak mau jauh-jauh sama kamu,mau dekat-dekat terus sama kamu"jawab sean manja. Uh sungguh itu bukan diri sean yang sebenarnya.Pagi hari....
Setiap kali bangun sean selalu meraba samping tempat tidurnya,namun pagi ini saat meraba tempat sampingnya,sean langsung terbangun.
"Babe? Babe? Babe? BABE?"panggil sean sambil meneliti setiap inci sudut kamarnya.
"Babeee!"panggil sean sambil menelusuri setiap inci kamar mansion-nya.
"Hiks babe"lirih sean yang tak kunjung menemukan xia.
"Ada apa sean?"tanya xia yang muncul dari arah dapur.
"Babe? Kamu kemana aja? Aku panik kamu nggak ada disampingku tadi"jawab sean kesal."Aku sedang masak sean"jawab xia berdecak malas. Sean yang mendengar itu mengamati tubuh xia dan langsung melepar sendok sayur yang sedang xia pegang.
"Menjauhlah dari alat-alat sialan itu babe atau aku akan memusnahkan alat-alat itu"ancam sean. Dirinya marah saat ratu kesayangannya memegang alat-alat itu dimana alat itu bisa saja menyakiti xia."Sean apa yang kamu lakukan? "Kesal xia.
"Biarkan maid yang bekerja kau cukup duduk dan menghabiskan uangku saja"tegas sean.
"Kamu membiarkan aku masak atau..."ucap xia menggantung kalimatnya.
"Atau apa? Apa? Aku tak takut dengan ancamanmu"tantang sean.
"Kau tidur diluar selama seminggu"lanjut xia membuat sifat angkuh sean meluntur.
"Apa? Tidur diluar?"ucap sean tak percaya dengan apa yang dikatakan istrinya."Babe jangan memberikan pilihan yang sulit ayolah babe menurut padaku kali ini saja ya"bujuk sean sambil mencium pipi xia.
"Ayo babe kita siap-siap katanya mau kekantor soal masakan biar maid saja"lanjut sean.
"BABE!"Teriak sean saat melihat xia jatuh tak sadarkan diri tetapi sebelum menyentuh lantai sean sudah terlebih dahulu menangkap tubuh mungil itu."Babe? Babe? Are you okey? Hey babe jangan membuatku panik hey babe kumohon bangun"minta sean sambil menepuk pelan pipi xia.
"ADHI PANGGILKAN DOKTER!"Teriqk sean memenuhi ruang dapur mansion itu.-----
"Bagaimana keadaan istri saya? Apa dia baik-baik saja? Tolong jawab saya apa dia baik-baik saja?"tanya sean tidak sabar.
"Istri anda.....Deg!
Apa?
Absen dulu...
Next?
![](https://img.wattpad.com/cover/314102808-288-k742697.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
XiAn(Xia dan Sean)
Fanfictionmenikah dengan kakak tirinya? pertama kali xia merasakan itu seperti mimpi. perjalanan kisah xia dan sean tidak sampai disini sjaa... mereka harus melewati badai yang kemungkinan akan menerpa rumah tangga mereka... "boleh sekarang?"tanya sean. "bole...