Chapter 11

112 23 11
                                    

"Hahaue, kalau aku ingin menginap di rumah Chichiue boleh tidak?"

Yutaka tiba-tiba saja mengajukan pertanyaan semacam itu pada saat Sakura tengah menyisir rambutnya di dalam kamarnya. Wanita itu melotot tak percaya mendengar permintaan anaknya.

"Tidak boleh! Untuk apa kau menginap di Kediaman Kuchiki?"

"Chichiue bilang aku bisa datang ke sana kapan saja, karena di sana aku bisa bebas makan makanan enak!"

Sakura semakin kesal mendengar perkataan anaknya yang keras kepala itu.

"Bagaimana bisa kau berbicara begitu? Seakan-akan di sini kau tidak pernah diberi makan dan diurus dengan benar. Jujur saja, kata-katamu itu sangat melukai hatiku, Bouya." Sakura melirik Yutaka yang hanya bisa menunduk saat melihat sang ibu mengusap air mata dengan lengan kimononya. "Pergilah, jika kau memang ingin meninggalkan ibumu dan lebih memilih bersama ayahmu itu."

"Hahaue, aku tidak bermaksud begitu, aku hanya..."

"Berhenti mendramatisir dan hapus air mata buayamu itu, Sakura!"

Byakuya muncul di depan pintu shoji kamar Sakura dengah wajah datarnya seperti biasa. Menatap Sakura bosan karena nampaknya wanita itu memang hanya berpura-pura menangis.

"Aku tidak percaya ini! Kau pasti sudah mencuci otak anakku!"

Sakura bangkit dengan bersungut-sungut, berjalan menghampiri Byakuya.

"Berhenti menggunakan kata-kata itu seakan-akan hanya kau yang boleh memilikinya."

Sakura mengernyitkan keningnya. "Apa maksudmu?"

"Berhenti berkata kalau Yutaka hanya anakmu. Apa kau lupa kalau anakmu adalah anakku juga?"

"Lalu di mana letak masalahnya?" Sakura bertanya dengan mengangkat dagunya tinggi-tinggi. "Aku yang mengandungnya, aku juga mempertaruhkan nyawaku saat melahirkannya. Tentu saja aku lebih berhak mengasuhnya karena aku ibunya."

Byakuya memejamkan kedua matanya, kemudian menghela napas kasar. Kedua manik kelabu itu menatap Sakura dengan serius.

"Mana bisa kau mengandungnya tanpa aku? Kita membuatnya berdua, jadi Yutaka akan menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai orangtuanya."

"DIAAAMMMM!! SSSSSSTTT!!" Sakura berteriak melengking, sambil berlari ke arah anaknya dan menutup kedua telinga anak semata wayangnya itu menggunakan tangannya. "Bouya, kau tidak mendengar apa-apa, kan?"

Yutaka menggeleng, wajahnya terlihat malas. "Aku tidak mendengar apa-apa, aku tadi sibuk bernapas."

"Syukurlah," batin Sakura lega. "Kau memang anak baik."

"Lanjutkan saja bertengkarnya, aku mau berkemas. Lagipula aku hanya menginap dua atau tiga hari saja di rumah Chichiue."

"Bouya!" pekik Sakura.

Yutaka berjalan meninggalkan Sakura yang melongo menatap punggung kecil anaknya itu. Byakuya menyeringai tipis saat tahu jika dia menang.

"Aku juga akan membantu Yutaka berkemas." Ujar  Byakuya santai.

"Kuchiki-dono, aku tidak akan pernah membiarkanmu mencuci otak anakku! Jangan harap kalau kau bisa lolos dari pengawasanku!"

Byakuya melirik Sakura sekilas. "Memangnya kau mau apa?"

"Aku juga akan menginap di Kediaman Kuchiki!"

"Terserah."

Byakuya hanya berkomentar singkat sebelum akhirnya berlalu dari hadapan Sakura yang masih nampak kesal padanya.

HAKUJITSU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang