Chapter 13

91 20 9
                                    

Sakura pergi berbelanja beberapa bibit bunga dan juga pupuk dari toko bunga yang cukup terkenal di Seireitei. Tak disangka-sangka, dirinya malah bertemu dengan dengan seseorang. Dia adalah Ikumo Kitsuno yang kini tengah berdiri tepat di tengah jalan.

"Aku tidak tahu jika gadis sepertimu senang berkebun," Kitsuno berkata kemudian, berbasa-basi.

"Aku butuh sesuatu yang bisa kukerjakan selagi di rumah," sahut Sakura pelan tanpa mengalihkan perhatian dari barang belanjaanya. "Lagipula berkebun adalah pekerjaan yang umum dilakukan para wanita. Kurasa ini sudah naluri."

"Hmm..." Kitsuno menggigit bibirnya seraya mengangguk, meskipun ia tidak terlalu peduli dengan jawaban Sakura. "Kudengar dari penduduk Rukongai Barat kalau kau juga bersedia membantu mengobati orang sakit. Kemampuanmu itu sangat hebat, meskipun kau sebenarnya memiliki bakat untuk menjadi seorang Shinigami. Byakuya-sama pasti sangat bangga padamu."

Gerakan Sakura sejenak terhenti. Ekspresi wajahnya yang dipenuhi konsentrasi berubah muram. Mata hijaunya seolah dilintasi kabut ketika bibirnya menyunggingkan senyum pedih yang tak mencapai matanya.

"Benarkah?"

"Kupikir keputusanmu dulu untuk menggoda Byakuya-sama adalah hal yang licik, Sakura-dono. Dengan mendekati seorang pria bangsawan, tentu saja akan mengangkat derajatmu. Aku juga sudah mendengar tentang reputasimu di kalangan para bangsawan," lanjut Kitsuno, "Kau harusnya mendengar apa yang mereka katakan tentang dirimu. Kau sangat terkenal di kalangan para pria sejak saat itu. Mereka bilang kau sangat cantik. Kau bahkan nyaris seperti tidak nyata. Rumor tentang Hime-sama yang menjadi rebutan dua pria Bangsawan Agung sudah menyebar sejak sepuluh tahun silam. Aku juga mendengar desas-desus kau pernah memiliki hubungan dengan Tsunayashirou Tokinada," Kitsuno tertawa kecil, barangkali menganggap apa yang dikatakannya adalah hal yang lucu, "Agak menjijikkan sebenarnya cara mereka membicarakanmu. Dan berani taruhan, pria-pria itu rela mati demi berada di posisi Kuchiki Byakuya yang bisa tidur denganmu setiap saat. Melihat dirimu yang secantik ini, tak mengherankan jika kau menjadi sasaran dua pria Bangsawan Agung."

"Mereka tidak tahu apa yang mereka bicarakan!" komentar Sakura sinis. Tiba-tiba saja darahnya serasa mendidih di dalam pembuluh-pembuluhnya, entah mengapa ia menjadi sangat marah. Tangannya bergetar hebat.

Kitsuno yang menyadari reaksi Sakura tersebut malah menjadi semakin penasaran. Ia berpura-pura mengamati deretan tembikar dan guci-guci keramik yang dipajang oleh toko barang antik di sebelahnya. tetapi matanya tetap mengawasi Sakura. "Apa kira-kira yang akan dikatakan Byakuya-sama kalau dia mendengar hal itu, eh?"

"Kuchiki-dono tidak akan berkata apapun," sahut Sakura dengan suara tercekat, "Dia tidak akan peduli."

"Aku tidak mengerti," Kitsuno berkata lambat-lambat, "Waktu itu, jelas-jelas Byakuya-sama membelamu bahkan dengan tegas memutuskan hubungan dengan klanku. Dan sekarang kau bilang dia tidak peduli padamu?" Ia mendengus kecil, lalu melanjutkan, "Orang akan mengira kalian sedang bertengkar."

"Memangnya apa urusanmu kalau kami bertengkar?!" Sakura memekik. Ia menghujamkan tatapannya dan membanting semua barang belanjaannya sekuat tenaga ke tanah. Sakura hendak berbalik sementara emosi yang sedari tadi ditahannya meledak keluar. Air mata merebak dari iris hijaunya. "Kalaupun kami harus bertengkar itu bukanlah urusanmu, Kitsuno-dono," Ia berkata dengan suara tercekat. "Kenapa kalian para bangsawan selalu saja merendahkanku seperti ini?"

"Sakura-dono, aku tidak bermaksud begitu. Hanya saja, kau adalah wanita yang beruntung. Aku bersedia memberikan kehidupanku asal aku bisa bertukar posisi denganmu."

Sakura tidak bisa menahannya lagi. Ia ingin berteriak, menumpahkan semua yang selama ini hanya bisa ia simpan rapat-rapat dalam hati. Semuanya meluncur begitu saja dari bibirnya, tentang frustasinya. Tentang hubungan yang semakin lama semakin tidak jelas, tentang dirinya yang merasa semakin tidak bisa memahami dirinya sendiri. Bahkan reputasi Sakura kini sudah dikenal sebagai wanita simpanan dari pria bangsawan paling dihormati di Soul Society. Walau kenyataannya tidak seperti itu.

HAKUJITSU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang