Chapter 15

110 19 13
                                    


Wilayah Rokubantai: Ryotai—Hana Kurenai.

Ryotai adalah rumah makan dengan interior ala tradisional jepang yang menyajikan masakan jepang untuk tamu kelas atas. Tak heran bila menemukan restoran mewah di wilayah Rokubantai—Divisi 6. Di ujung timur Rokubantai adalah blok di mana rumah-rumah elit para bangsawan berjejer rapi.

Kepala Keluarga Kuchiki, salah satu dari Empat Bangsawan Agung, selalu menjadi pemimpin dari Divisi 6. Markas Rokubantai berada di sektor ini. Selain itu, Keluarga Kuchiki juga menjadi salah satu pemasok barang-barang berkualitas tinggi untuk pertokoan elit di sana. Tak heran bila masyarakat lebih mengenal wilayah ini dengan nama Kizokugai atau Distrik Elit.

"Yamada, apa benar ini tempatnya?"

Yonbantai Fukutaichou—Wakil Kapten Divisi 4, Kotetsu Kiyone bertanya pada Yamada Hanatarou yang berjalan tergopoh-gopoh di belakangnya.

"Harusnya sih benar ini tempatnya."

Hanatarou yang mengikuti Kiyone sesekali mengecek undangan yang dia terima dari Kuchiki Byakuya. Saat melewati pohon bambu dan jalanan berkerikil, terlihat gerbang dengan arsitektur khas jepang. Di atas gerbang itu tertulis 'Hana Kurenai' yang ditutupi oleh pendaran lampu.

"Ini tempatnya, bukan?" Hanatarou berucap ragu-ragu.

"Kita sudah terlambat, ayo masuk!"

Kiyone langsung masuk. Angin berdesir bersama daun-daun bambu yang melambai diterpa angin.

"Fukutaichou, perutku sakit!" keluh Hanatarou.

"Bertahanlah, Yamada! Kita berdua ini Fukutaichou dan Daisanseki! Jadi kalau kita berada di tempat super mewah seperti ini sama sekali bukan hal yang aneh! Tidak apa-apa, semuanya akan baik-baik saja."

Menguatkan diri untuk masuk ke dalam, Kiyone membuka pintu geser dan melangkah. Saat mereka masuk lebih dalam, mereka disambut jalanan berkerikil yang diapit oleh lampu-lampu lampion kertas yang terhias rapi. Mereka langsung disambut oleh pelayan berkimono hijau muda.

Melihat Kiyone dan Hanatarou, sang pelayan membungkuk sembari mengatakan ucapan selamat datang, dan mempersilahkan mereka masuk. Keduanya ikut membungkuk, melangkah mengikuti jalan di depannya.

"Kami hadir atas undangan dari Kuchiki Taichou."

"Iya, kami sudah diberitahu, Kotetsu-sama, Yamada-sama."

Tanpa ragu, nama mereka memang sudah didaftarkan sebagai tamu di sana. Keduanya menghela napas lega.

"Akan saya antar, mari!" ucap sang pelayan sopan.

Dituntun oleh sang pelayan, mereka melewati koridor di samping kebun yang sudah ditata hingga demikian mewah. Papan kayu yang mereka langkahi juga sudah dipoles hingga mengkilat. Setelah melewati kolam ikan koi, mereka berhenti di ruang privat. Sang pelayan membungkuk sedikit dari balik pintu geser. Mendengar jawaban iya dari dalam, sang pelayan menggeser pintu sebelum tersenyum pada Kiyone dan Hanatarou.

"Semuanya sudah lengkap." gumam sang pelayan.

"Kotetsu! Hanatarou!"

Rukia berdiri, menyambut keduanya. Renji yang berada di samping Rukia juga ikut berdiri kemudian membungkuk.

"Terima kasih sudah bersedia datang walau masih dalam suasana sibuk seperti ini."

Wajah-wajah Shinigami yang tidak asing lagi berkumpul di sana, duduk mengelilingi meja dengan tatami yang cukup lebar. Rangiku Matsumoto melambaikan tangannya dan Hinamori Momo cepat-cepat menundukkan kepalanya.
Madarame Ikkaku dan Ayasegawa Yumichika juga menyapa. Kira Izuru ikut menimpal. Hanatarou tersenyum malu sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya. Hisagi yang sedari tadi diam pun mulai ikut nimbrung.

HAKUJITSU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang