4

1.4K 101 0
                                    

Selamat membaca!

Jika ada kesalahan pada penulisan, tolong beritahu kami. Terimakasih.

────────────────────

Bel pulang sudah berbunyi sejak setengah jam yang lalu, namun Jeno dan kedua temannya masih berada di atap sekolah. Setelah membolos dari dua jam pelajaran terakhir dan membicarakan banyak hal yang membuat mood Jeno membaik, Renjun pun mulai merasa bosan.

"Balik, yuk!" ajak Renjun pada kedua temannya.

"Nanti aja lah." Balas Jeno.

"Cari tempat nongkrong aja kalo gitu, bosen di sini." Renjun mengusulkan dan disetujui oleh Hyunjin. Jeno pun mau tidak mau menyetujui untuk mencari tempat nongkrong.

Mereka berjalan meninggalkan atap menuju parkiran.

Saat ini Jeno sedang malas berurusan dengan Jaemin, jadi ia tidak mencari keberadaan Jaemin.

Mereka bertiga berjalan menuju mobilnya masing - masing dan mulai menyalakan mesin. Renjun dan Hyunjin sudah berlalu meninggalkan pekarangan sekolah lebih dulu. Saat Jeno ingin menyusul, mobilnya malah terasa berat. Karena merasa ada yang salah, Jeno pun turun untuk mengecek keadaan mobilnya. Benar saja, ban mobilnya kempes dan sialnya bukan cuma satu, tapi semua bannya. Jeno berdecak kesal dan menendang ban mobilnya cukup kuat.

Tak jauh dari tempat Jeno berdiri, seseorang sedang tertawa keras sambil memegangi perutnya. Jeno menoleh dan rasa kesalnya bertambah saat melihat Jaemin sedang menertawakannya.

"MAMPUSSS HAHAHAHA...."

"LO YANG NGEMPESIN KAN, ANJING?!!" teriak Jeno.

"IYA LAH."

Setelah itu Jaemin beranjak dari sana dan pergi meninggalkan Jeno masih dengan tawa menyebalkannya.

"JAEMIN ANJING!" Mood Jeno yang semula sudah membaik kini kembali buruk. Jaemin benar - benar perusak mood. "Liat aja lo nanti, sialan."

Sementara itu Renjun dan Hyunjin sudah sampai di sebuah cafe yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sekolah.

Hyunjin merasa heran karena Jeno tidak juga sampai. "Jun, Jeno mana sih? Kok gak nyampe - nyampe."

Renjun menoleh dan mengedikkan bahunya. "Mana gue tau. Coba lo susul sana."

"Hah?" Hyunjin menatap Renjun dengan wajah polos.

"Coba lo susulin dia, liat di jalan - jalan gitu." Renjun mengulang.

"Hah? Apa sih?"

"Lo susul dia, tai." Renjun mulai merasa kesal.

"Gimana?" Hyunjin menyipitkan matanya sambil menaruh telapak tangannya di dekat kuping. Seolah ia tidak mendengar ucapan Renjun.

"Anjing, bilang aja lo gak mau. Gak usah pura - pura tuli." Kesal Renjun memukul pelan kepala Hyunjin yang hanya dibalas cengiran bodoh dari sang empunya kepala.

"Gue aja dah yang nyusul, lo mah gak ada gunanya jadi people." Renjun mulai beranjak dari tempat duduknya.

"Yaudah sono."

Baru saja Renjun ingin melangkahkan kakinya, ia melihat Jeno baru saja memasuki cafe dengan ekspresi yang kurang bersahabat. Kentara sekali dengan kesal.

"Baru mau gue susul." Ucap Renjun. "Lo darimana sih?" lanjutnya.

"Emang ya si Jaemin itu harus gue kasih pelajaran. Anjing banget!" Jeno berucap sembari menarik kursi cafe cukup kasar sehingga menimbulkan bunyi yang cukup keras dan berhasil menarik perhatian beberapa pengunjung cafe.

BASTARD - NOMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang