3

1.4K 122 1
                                    

Selamat membaca!

Jika ada kesalahan pada penulisan, tolong beritahu kami. Terimakasih.

────────────────────

Jaemin berjalan mengikuti Jeno dari belakang. Telinganya terus mendengar bisik - bisik para murid yang mereka lewati. Namun Jaemin terlihat tak peduli, ia terus membuntuti Jeno sampai akhirnya mereka berhenti di suatu tempat.

Halaman belakang sekolah.

Jaemin ingat dengan jelas dua hari lalu Jeongin dibully habis - habisan di tempat ini. Tanpa sadar Jaemin tersenyum, mengabaikan Jeno yang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Lain kali lo gak usah senyum di depan gue! Emosi gue liatnya." Jeno berucap membuat Jaemin menatap ke arahnya.

"Terus gue dibawa kesini mau apa?" tanya Jaemin tak menghiraukan ucapan Jeno sebelumnya.

Jeno tak menjawab, ia berjalan mendekat ke arah Jaemin menatap lekat memar di pipi Jaemin akibat pukulannya saat jam istirahat tadi.

Jeno tersenyum miring. "Buat kenalan," ucap Jeno, dengan cepat ia melayangkan pukulannya lagi tepat di pipi yang sudah terkena pukulan sebelumnya.

Buaghhhh!

Kali ini pukulannya mendarat di bagian dada membuat Jaemin sedikit kesulitas bernapas.

Saat Jeno ingin melayangkan pukulannya lagi, dengan cepat Jaemin menahan tangan Jeno dan mendaratkan pukulan tepat di wajah tampan Jeno.

"BANGSAT LO NGELAWAN?!!" teriak Jeno marah.

Dengan kesal Jeno kembali menyerang dengan membabi buta. Tak mau kalah, Jaemin pun ikut membalas setiap serangan dari Jeno.

Renjun dan Hyunjin yang ada di sana sejak tadi hanya diam sambil memperhatikan keduanya. Sepertinya pembullyan ini akan berubah menjadi pertengkaran.

Karena tak tahan akhirnya Renjun berjalan mendekati kedua insan yang masih saling melempar pukulan itu. "WOII UDAH!" Renjun berteriak dengan memposisikan tubuhnya di tengah - tengah Jeno dan Jaemin. Tapi sayangnya ia malah terkenal pukulan dari Jeno dan tendangan dari Jaemin. "SAKIT ANJING!" Renjun kembali berteriak.

"JIN ANJING BANTUIN DONG!" teriak Renjun lagi sambil menatap kesal ke arah Hyunjin yang hanya diam saja. Mendengar teriakan Renjun, Hyunjin pun akhirnya turun tangan untuk memisahkan Jaemin dan Jeno.

Renjun mencoba menahan Jeno sementara Hyunjin menahan Jaemin. Namun mereka berdua terus meronta ingin dilepaskan.

Tenaga ke duanya sangat besar membuat Renjun maupun Hyunjin sangat kesusahan.

"UDAHAN DONG SETAN!" Renjun berteriak frustasi, namun kedua orang itu tak peduli dan tetap saja meronta.

"Gua cape. GUA CAPEK NAHAN LO BABI!" Hyunjin juga ikut berteriak tepat di telinga Jaemin. Perlahan Jaemin akhirnya berhenti meronta begitu pula dengan Jeno.

Mereka terdiam beberapa saat. Kedua nya masih memandang satu sama lain dengan tatapan penuh emosi. Jeno menyeka darah yang ada di sudut bibirnya kemudian menatap Jaemin dengan intens.

"Gue gak akan biarin lo hidup aman setelah ini."

Jeno melepaskan pegangan Renjun kemudian mengambil tasnya yang tergeletak di tanah dan pergi begitu saja diikuti Renjun dan Hyunjin. Jaemin hanya menatap kepergian ke tiga preman sekolah itu tanpa ekspresi.

───

Jaemin tiba di rumahnya sekitar pukul 7 malam. Anak itu sempat mampir ka apotek lebih dulu untuk membeli obat luka yang ia butuhkan.

BASTARD - NOMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang