9

1.4K 103 11
                                    

Selamat membaca!

Jika ada kesalahan pada penulisan, tolong beritahu kami. Terimakasih.

────────────────────

Jaemin berjalan memasuki gerbang sekolah dengan perasaan kesal. Entah mengapa dari kemarin ia merasa sangat kesal tanpa tau apa penyebabnya.

"Jaemin!" panggil seseorang. Jaemin segera menolehkan kepalanya ke belakang.

Ia bertambah kesal ketika ia melihat Jeno berada di depannya dengan seorang perempuan. Perempuan yang sama yang Jaemin lihat kemarin. Jaemin berniat untuk melangkah pergi, namun Jeno dengan cepat menahannya.

"Apaan, sih?" ketusnya.

"Pagi - pagi udah kusut gini mukanya." Jeno mencubit pipi Jaemin membuat si empunya pipi menatapnya tajam.

Jeno terkekeh pelan, "Btw kenalin dia Somi anak kelas sepu-"

"Bodoamat!" Jaemin memotong ucapan Jeno dengan cepat. Kemudian ia berlalu begitu saja meninggalkan Jeno dan perempuan yang kini diketahui bernama Somi.

Jaemin berjalan cepat dengan perasaan kesal yang tidak juga hilang. Ia tiba - tiba berhenti ketika suara dalam hatinya berkata, "Lo kesel karena apa? Karena liat Jeno sama cewek?" Jaemin terdiam beberapa saat ketika ia memikirkan pertanyaan itu.

"Bodoamat! Siapa juga yang mau kenalan sama si somay somay itu." gerutu Jaemin lalu kembali berjalan cepat menuju kelasnya.

Jeno dan Somi masih berada di tempat. Jeno berpikir apa kesalahannya hingga Jaemin seperti itu? Apa benar karena dirinya atau memang ada hal lain? Somi yang berada di samping Jeno terus memandangi Jeno dengan perasaan heran.

"Siapa dia?" tanya Somi menghentikan Jeno dari lamunannya.

Jeno menoleh, "Temen."

"Gue tanya siapa dia? Temen?" Somi kembali bertanya ketika ia tidak yakin dengan jawaban Jeno. Pasalnya, teman Jeno yang ia kenal hanyalah Hyunjin dan juga Renjun. Ia pun tidak pernah melihat Jaemin sebelumnya.

Jeno menatap Somi kemudian berlalu begitu saja tanpa menjawab pertanyaannya.

Jeno sampai di kelasnya, ia berjalan ke arah tempat duduknya dan langsung melipat tangan di atas meja sembari menenggelamkan kepalanya di sana. Jeno berniat untuk tidur namun pertanyaan Somi terus menerus berlarian di otaknya.

Siapa Jaemin baginya? Teman? Musuh? Atau hanya sebatas saling kenal kemudian tidur bersama satu malam? Jeno terus memikirkan jawaban dari segala pertanyaan itu hingga akhirnya dia tertidur.

───

Jeno terbangun ketika ia merasa pundaknya dipukul pelan.

"Mau ikut ke kantin gak?" Jeno menoleh dan mendapati Renjun sudah berdiri di sampingnya.

"Woii! Njun, cepetan elah!" teriak Hyunjin yang sudah berdiri di pintu kelas. Renjun menoleh sekilas ke arah Hyunjin dan kembali menatap Jeno.

"Ikut gak?" tanyanya lagi yang dibalas anggukan oleh Jeno. Mereka berdua pun berjalan keluar menyusul Hyunjin.

Saat mereka bertiga sudah sampai di kantin, Jeno melihat Jaemin sedang makan bersama Haechan dan anak kelas sepuluh yang pernah menjadi target bullynya.

"Ngapain sih tuh anak!" kesal Jeno sambil berlalu menghampiri mereka. Renjun mengikuti Jeno sementara Hyunjin membeli makanan.

"Minggir!" usir Jeno pada Jeongin yang duduk di samping Jaemin. Begitu melihat Jeno, Jeongin langsung ketakutan dan segera berlalu meninggalkan meja itu. Ia tidak mau berurusan dengan Jeno lagi.

BASTARD - NOMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang