Selamat membaca!
Jika ada kesalahan pada penulisan, tolong beritahu kami. Terimakasih.
────────────────────
Sesampainya di bioskop, Jeno menyuruh Jaemin untuk menunggu sementara dirinya mengantri untuk membeli tiket.
Sebenernya Jaemin memiliki kesempatan untuk kabur dari Jeno saat ini, namun ia tak ingin membuat Jeno marah sampai menimbulkan masalah, jadi Jaemin pasrah saja.
"Ayo masuk! Filmnya udah mau mulai, gue ngambil jam yang sekarang." Ujar Jeno yang sudah ada di depan Jaemin.
Jaemin sempat bingung kenapa Jeno bisa secepat ini padahal tadi antriannya cukup panjang. Namun ia terlalu malas untuk menanyakannya.
Mereka berdua sudah duduk di tempatnya. Jaemin mencoba fokus pada film yang ditontonnya. Sementara Jeno malah merasa bosan padahal dia yang mengajak.
Jeno menatap ke arah Jaemin yang sedang fokus. Perlahan Jeno mendekatkan tangannya ke arah tangan Jaemin kemudian menggenggamnya.
Dengan cepat Jaemin menarik tangannya. "Jangan pegang - pegang!" tegur Jaemin sambil menatap Jeno.
Jeno tak menghiraukan Jaemin, dia malah beralih memegang paha Jaemin dan sedikit meremasnya.
"Anjing lo!" umpat Jaemin pelan. "Lepasin!" Jaemin memukul tangan Jeno agar menyingkir dari pahanya.
"Gak mau." Jeno malah menaikkan tangannya semakin ke atas membuat Jaemin risih. Jaemin segera menyingkirkan paksa tangan Jeno, namun Jeno terus menerus kembali meremas pahanya. Mereka terus seperti itu sampai film pun selesai.
Keduanya keluar dari bioskop. Jaemin pun akhirnya menghela napas lega karena ini sudah berakhir. Ia ingin segera pulang ke rumah namun Jeno malah menarik Jaemin menuju tempat bermain. Lagi, Jaemin hanya bisa pasrah.
Jeno membeli kartu untuk memainkan semua permainan di sana. Mereka memutuskan untuk main game tembak sebagai permulaan. Jaemin yang semula malas dan sedikit kesal kini cukup terhibur dengan game yang ia mainkan. Mereka terus bermain hingga game itu dimenangkan oleh Jaemin.
"Gue menang! Lo cemen, sih." Ejek Jaemin sambil tertawa ke arah Jeno.
Jeno tersenyum. "Aku mah gapapa kalah juga asal kamu seneng." batinnya sambil menatap Jaemin. "Tapi kok gue kesel ya bangsat."
Jeno kemudian mengajak Jaemin untuk bermain permainan memasukkan bola basket ke dalam ring. Jaemin pun dengan semangat menyetujuinya.
"Yang score nya paling banyak yang menang, ya!"
"Oke!"
Mereka pun mulai memainkan game memasukkan bola basket dengan penuh semangat. Terutama Jaemin yang begitu semangat ingin mengalahkan Jeno. Sayangnya, sial bagi Jaemin karena ia harus kalah dari Jeno. Jeno memperoleh score 178 sementara Jaemin 126.
"Yah kalah hahahahaha...." Jeno mengejek sambil tertawa membuat Jaemin kesal.
Jaemin meraih satu bola basket lalu melemparkannya ke kepala Jeno. Kemudian ia tertawa. "Rasain!"
Baru saja Jeno ingin membalas, Jaemin sudah lebih dulu berlari sambil masih tertawa sebelum Brakk! terjatuh di lantai.
Ia tersungkur setelah menabrak salah satu kuda poni yang di pajang di sana.
Jeno yang melihatnya langsung terbahak sampai memegangi perutnya. Wajah Jaemin memerah menahan malu, ia berusaha bangun dari jatuhnya dan berjalan menghampiri Jeno. Ia menunduk dan menarik - narik pelan baju yang dikenakan Jeno.

KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD - NOMIN
FanfictionJeno merupakan siswa paling ditakuti di sekolah. Melakukan pembullyan terhadap murid - murid lemah adalah hobinya. Sampai pada suatu hari seorang siswa baru mencoba menantang Jeno. Jeno cukup frustasi dalam menghadapi kelakuan siswa baru yang terus...