Selamat membaca!
Jika ada kesalahan pada penulisan, tolong beritahu kami. Terimakasih.
────────────────────
Renjun dan Hyunjin mencoba membantu Jeno untuk mengangkat tubuh Jaemin yang masih tak sadarkan diri menuju kamar miliknya. Sesampainya di dalam kamar, Jaemin diletakkan di atas kasur berukuran besar.
Jeno tersenyum dan menatap Jaemin sebentar kemudian berlalu keluar dari kamarnya.
"Ini sebenarnya mau diapain, sih?" Hyunjin bertanya bingung. Ia menatap Renjun yang berdiri di sebelahnya.
"Gak usah pura - pura bego, Jin! Ini semua juga karena ucapan lo kemarin." Kesal Renjun seraya memukul kepala bagian belakang Hyunjin.
"Gue nanya serius, bangsat! Ucapan gue kan ada banyak." Ujar Hyunjin sembari mengelus bagian belakangnya yang barusan dipukul Renjun.
"Yang lo bilang nidur - nidurin itu lah, goblok!" Renjun menatap geram ke arah Hyunjin, ingin rasanya ia menjambak rambut Hyunjin hingga botak. 'Punya temen goblok banget, heran deh.' batinnya.
Jeno datang dengan tali tambang digenggamannya. Ia berjalan ke arah Jaemin dan mulai mengikat kedua tangan Jaemin ke atas kepala serta mengikat kedua kaki Jaemin pada masing - masing tiang ranjang.
Hyunjin yang melihat apa yang dilakukan Jeno pun menyenggol lengan Renjun. "Ini si Jeno serius?"
"Gak tau ah, susah ngomong sama lo, bangsat."
"Kalian ngapain masih disini, mau nonton?" Jeno menatap kedua temannya.
Hyunjin dengan bodohnya mengangguk semangat. "Gue mau liat, Jen. Mau tau gimana caranya." Dan kemudian mendapat pukulan lagi dikepalanya, siapa lagi pelakunya kalo bukan Renjun.
"Jen, lo serius mau nganuin si Jaemin?" tanya Renjun menatap Jaemin dengan ekspresi jijik. Membayangkan Jeno dan Jaemin melakukan hubungan intim membuatnya bergidik ngeri.
Jeno hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Renjun. Ia sudah tak mempedulikan apapun. Yang ia pikirkan saat ini hanyalah membuat Jaemin hancur. Bahkan tidak ada perasaan jijik sedikit pun, ia justru malah merasa senang karena sebentar lagi ia akan menghancurkan harga diri Jaemin dengan tangannya sendiri.
Renjun yang paham situasi pun memutuskan untuk menarik Hyunjin keluar.
"Jen jangan lupa divideoin, ya! Gue mau liat." Hyunjin berteriak sebelum akhirnya menghilang di balik pintu kamar.
"Tenang, ntar gue live Instagram." Candanya.
───
Jaemin membuka pejaman matanya perlahan, pandangannya masih buram kepalanya pun masih terasa sangat pusing. Beberapa kali Jaemin mengedipkan kedua matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk.
Saat ia sudah bisa melihat dengan jelas, Jaemin terkejut. "Dimana gue?" Jaemin merasa asing dengan kamar ini. Saat ia baru saja ingin bangun dari posisi tidur, Jaemin baru menyadari jika kedua tangan dan kakinya di ikat. "Anjing! Apa - apaan ini?!!" ia berseru panik.
Jaemin terus berusaha mencoba melepaskan ikatan di tangannya, namun karena ikatan itu terlalu kencang usaha Jaemin tidak membuahkan hasil apapun.
Suara pintu kamar yang dibuka membuat Jaemin seketika menoleh. Dilihatnya Jeno masuk ke dalam kamar dengan senyum di bibirnya.
"Jeno?"
"Hai, udah sadar ternyata." Jeno menutup pintu kamar dan menguncinya kemudian berjalan mendekati Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD - NOMIN
Hayran KurguJeno merupakan siswa paling ditakuti di sekolah. Melakukan pembullyan terhadap murid - murid lemah adalah hobinya. Sampai pada suatu hari seorang siswa baru mencoba menantang Jeno. Jeno cukup frustasi dalam menghadapi kelakuan siswa baru yang terus...