10

1.4K 94 11
                                    

Selamat membaca!

Jika ada kesalahan pada penulisan, tolong beritahu kami. Terimakasih.

────────────────────

"WOY KAK! GUE FUJOSHI!!" teriak Somi yang kesal karena diabaikan oleh dua orang di depannya ini. "Berani - beraninya kalian kaya gini di depan gue huhuhu... terharu gue aelah." Somi mengucek matanya seolah sedang menangis dengan ekspresi yang dramatis.

"Fujoshi apaan, Som? Penyakit?" tanya Jeno. Somi membelalakkan matanya terkejut dikira penyakitan oleh kakaknya sendiri.

"Bukan, bego. Fujoshi itu cewek yang doyan liat cowok homo. Tapi bukan berarti gue lesbi ya!" ucapnya menjelaskan, "aku tuh sebel sering banget dikira lesbi sama temen - temen bangcat nya aku huhu... aku jijik! aku benci ck." lanjutnya kembali dramatis.

Jaemin cukup terkejut melihat tingkah Somi, ia pikir Somi adalah gadis yang pendiam jika dilihat dari tampangnya.

"Jadi siapa yang seme dan siapa yang uke nih? Kalian sama - sama tinggi soalnya." tanya Somi kemudian.

"Seme uke apaan lagi?" tanya Jeno bingung.

"Ishhh... seme itu yang nusuk kalo uke yang-"

"Gue seme." Jawab Jeno cepat memotong ucapan Somi.

"Bangga gue sama lo, Bang." Somi menepuk - nepuk pelan pundak Jeno dari belakang.

"Lah, Anjing apaan?! Walaupun gue jadi homo sekalipun gue ga akan mau sama nih bocah." Protes Jaemin sambil menunjuk ke arah Jeno.

"Ih Kak ipar jangan gitu lah. Nanti Kak ipar di anuin loh sama Bang Arga kalo bikin dia kesel." Ucap Somi menatap Jaemin. Jaemin hanya memutar bola matanya malas apalagi ketika Somi memanggilnya dengan sebutan 'Kak ipar'. Ia pun memalingkan mukanya dan memilih menatap keluar kaca jendela mobil saja.

Jaemin mengeluarkan earphone dari saku bajunya lalu mendengarkan sebuah lagu agar ocehan Somi tidak lagi terdengar. Jeno juga memilih fokus menyetir dan tidak menghiraukan adeknya sama sekali.

Tak lama, Jeno menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah yang sangat besar.

"Dah turun sono!" Jeno mengusir Somi membuat gadis cantik itu mengerucutkan bibirnya.

"Yah udah nyampe aja... gue kan belum dapet fanservice apa - apa ck. Tapi yaudahlah ya, besok - besok juga masih bisa hehehe..." Somi menepuk pundak Jaemin pelan membuat Jaemin dengan terpaksa menoleh. "Kak ipar tolong urusin sih Abangcat satu ini, ya? Semogak Kak ipar betah deh sama dia. Bye kalian." Setelah itu Somi keluar dari mobil dan berdiri di samping mobil sembari melambaikan tangannya ke arah Jeno dan Jaemin. Mobil itu pun kembali melaju meninggalkan Somi.

"Adek lo berisik banget." Ucap Jaemin ketika mobil yang mereka naiki sudah cukup jauh dari pekarangan rumah besar tadi.

"Ya gitu dah, gue juga bingung. Dah bagus dia kemaren di luar kota bareng ortu gue, malah balik ke sini."

Pantas saja Jaemin tidak pernah melihat Somi sebelumnya, ternyata dia sedang berada di luar kota.

"Terus kenapa lo gak tinggal bareng mereka aja?" tanya Jaemin.

BASTARD - NOMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang