6

1.9K 111 3
                                    

Selamat membaca!

Jika ada kesalahan pada penulisan, tolong beritahu kami. Terimakasih.

────────────────────

Ting!

Jeno terbangun karena suara dari notifikasi ponsel. Ia pun mengambil ponsel miliknya kemudian mengeceknya. Namun tidak ada notifikasi apapun di ponsel itu.

"Orang jomblo kaya gue mana ada yang ngechat." Gumamnya pelan.

Ia bangun dari posisi tiduran kemudian menggeliat, matanya menatap ke arah jam yang tertempel di dinding. "Anjing!" Umpatnya. "Udah jam 9, bangsat. Ini mah bukan telat lagi." Jeno terkejut ketika jam di rumahnya sudah menunjukkan pukul 9 lewat 28 menit.

Ting!

Bunyi notifikasi kembali terdengar. Jeno mencari sumber notifikasi itu dan ia menemukan ponsel milik Jaemin yang tergeletak. Beruntungnya ponsel Jaemin tidak terkunci. Jeno melihat sebuah notifikasi WhatsApp yang dikirim oleh seseorang kemudian dengan lancang membalasnya.

Jeno kembali menaruh ponsel itu setelah mendapat balasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno kembali menaruh ponsel itu setelah mendapat balasan.

Ia menoleh ke arah Jaemin yang masih tertidur dan mulai mengamatinya. Bulu mata yang sangat lentik, hidung mancung, kulit yang bersih, bentuk wajah yang sempurna. Jeno tak bisa mengelak jika Jaemin sangat tampan. Jangan lupakan bibir tipisnya yang berwarna merah muda itu. Jeno melihat bekas luka pada bibir Jaemin akibat ulahnya semalam.

Mengingat kejadian semalam membuat Jeno merasa panas.

Jeno berniat untuk turun dari kasur dan membuka selimut yang menutupi kakinya. Namun karena mereka memakai selimut yang sama, ketika Jeno menyingkap selimut tersebut ia bisa melihat tubuh Jaemin.

Jeno menelan ludahnya saat melihat banyak tanda kemerahan di tubuh Jaemin. Mulai dari leher, pundak bahkan dada serta perut Jaemin.

"Ini serius gue yang buat?" gumam Jeno sambil mengedipkan matanya beberapa kali. "Gila! Bagus gini buatan gue." Lanjutnya tersenyum bangga.

Setelah terdiam beberapa saat mengagumi ulahnya sendiri, Jeno akhirnya turun dari kasur menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Tiba - tiba ia kepikiran untuk membuatkan sarapan. Setelah selesai membersihkan diri, Jeno pun keluar dari kamar mandi dan berjalan keluar kamar menuju dapur.

Sesampainya di dapur Jeno hanya berdiam diri seperti orang linglung, ia menggaruk leher belakangnya yang tidak gatal. Dia melupakan sesuatu. "Gue gak bisa masak, anjir!" katanya. "Begonya Hyunjin nular ke gue kayanya." Lanjutnya malah menyalahkan Hyunjin.

BUBURRRRR... BUBUR AYAMNYA MAS MBAA~

Jeno yang mendengar itu pun segera mengambil mangkok dan berjalan cepat keluar dari rumah.

BASTARD - NOMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang