Biasakan vote sebelum membaca.
---Malam itu..
──────
*kringgg!!
*pip."Halo?"
"Halo, (name). Ini aku, rindou."
"Oh rin, ada apa?"
"Sudah kepikiran kado untuk sanzu?"
(Name) terkejut, "kado untuk sanzu? Maksudnya?"
"Loh? Kau tidak tau? Hari ini sanzu ulang tahun."
".. HAH?!"
.
.(Name) dilanda kepanikan. Bisa-bisanya ia melupakan hari ulang tahun pacarnya sendiri.
"Astaga.. aku harus kasih apa?"
(Name) memegang dagunya, mencoba berpikir. Apa yang Sanzu suka?
"Ah! Aku tau!"
*Pukul 20:30.
(Name) menghela nafas pelan, sembari memegang kotak kecil ditangannya. "Huft.. sanzu kemana, sih?"
"Oh? (Name)?"
"Rin!"
(Name) berlari kecil menghampiri Rindou, "rin kamu--EH?! r-rin.. kok bajumu banyak darah?"
"Ah, oh.. ini--eum.. biasa." Rindou memajukan dagunya kedalam gudang kuno.
"Biasa?.. Oh," (Name) mengangguk mengerti. Ya, (Name) sudah tau kalau Sanzu dan teman-temannya itu kriminal. Tapi ia tidak peduli. Agak gila memang.
"Nyari sanzu, ya?" Tanya Rindou dan dibalas anggukan oleh (Name).
Rindou melirik kearah kado yang (Name) bawa, lalu tersenyum kecil. "Sudah dapat kadonya?"
"Um! Tapi.. aku tidak yakin sanzu suka," ucap (Name) sembari menunduk.
"Dia pasti suka kok. Apapun yang kau berikan padanya, ia pasti suka. Karena itu darimu."
(Name) terkekeh, "semoga.."
Beberapa menit menunggu diluar bersama Rindou, akhirnya Sanzu keluar dari gudang.
"Oh? Itu dia," ucap Rindou.
"Sanzu!"
"Loh? (Name)?"
(Name) memperhatikan Sanzu dari atas sampai bawah, "yaampun, bajumu penuh dengan darah.."
Sanzu tersenyum, "tidak takut?"
(Name) menggeleng, "selagi itu kamu. Aku tidak takut."
Sanzu tersenyum lebar, lalu berucap. "Kerumahmu yuk!"
"Eh? Ngapain?"
"Numpang mandi."
Dirumah (Name).
"Fyuh.. segarnya.."
Sanzu keluar dari kamar mandi hanya dengan celana panjang, menyisakan tubuh bagian atasnya yang tidak ditutupi apapun.
Sanzu duduk disofa, lalu menatap (Name) yang tengah menunduk.
"(Na--)"
"Sanzu!"
"Hm?"
"S-selamat ulang tahun!" Ucap (Name) menutup matanya sembari menyodorkan kotak kecil ke hadapan Sanzu.
"..."
"..."
"..."
(Name) membuka matanya perlahan, "sanzu?"
"Kamu.. ingat?"
"T-tidak juga, sebenarnya aku dikasih tau rindou.. ma-maaf," ucap (Name).
*greb~
"Terima kasih," ucap Sanzu sembari memeluk (Name).
"Eh?"
"Padahal kau tidak perlu memberikanku kado. Hanya dengan dirimu disisiku, itu sudah lebih dari cukup."
(Name) membalas pelukan Sanzu lalu mengelus rambutnya.
"Kau tau? Dulu saat aku ulang tahun, tidak ada yang namanya kado atau ucapan. Semenjak itu aku tidak terlalu peduli dengan ulang tahunku. Tapi perasaanku tidak bisa bohong. Aku selalu ingin merayakan ulang tahun."
"Sanzu.."
Sanzu mengangkat kepalanya, lalu menatap (Name). "Kadomu itu, gelang couple, kan?"
"Eh?! Kok bisa?!"
Sanzu terkekeh, "kamu pakai gelangnya duluan soalnya."
"Ah-- huft, tau gitu pakainya nanti saja."
Sanzu mencubit pipi (Name) gemas, "pakaikan gelangnya untukku."
(Name) mengangguk, lalu memakaikan gelang yang sama dengan miliknya ke lengan Sanzu. Sanzu memperhatikan gelang itu, "aku menyukainya."
"Eum.. sebenarnya masih ada satu kado lagi," ucap (Name) dengan semburat merah diwajahnya.
"Oh, ya? Apa?"
(Name) menguatkan dirinya, lalu--
*cup! --mencium bibir Sanzu.
Sanzu terkejut, lalu taklama ia membalas dan memejamkan kedua matanya.
Satu tangan sanzu memegang tangan (Name), satunya lagi Sanzu gunakan untuk memperdalam ciuman mereka.
"Umnh.. s-sanzu.."
Sanzu menyudahi ciuman mereka, "sial.. wajahmu membuatku ingin melanjutkannya."
(Name) memukul lengan Sanzu, "mesum!" Ucap (Name).
Sanzu yang mendengar itu lantas tertawa.
──────
.. malam dimana aku dan Sanzu merasa sangat bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
-✔𝐌𝐘 𝐒𝐏𝐎𝐈𝐋𝐄𝐃 𝐁𝐎𝐘𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃 : Haruchiyo Sanzu
Hayran Kurgu©2022 (Tokyo Revengers - Ken Wakui)