1

86 10 3
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TIITT! TIIITTT! TIIITTTT!

Dering alarm pagi itu membangunkan seorang gadis yang tengah asik bergelung dalam selimut hangatnya. Gadis bersurai raven mengerjapkan kelopak mata guna mengusir kantuk yang mendera. Dengan wajah lesu, ia bangkit dari ranjang untuk mematikan alarm yang berteriak memekakkan telinga.

06:00 AM

Masih terlalu pagi untuk dirinya pergi ke sekolah. Meski begitu, gadis dengan manik mata sewarna langit tersebut alih-alih kembali merebahkan diri di ranjang, ia malah keluar dari kamar yang menjadi zona ternyamannya menuju ruang tamu yang kosong melompong dengan kaleng-kaleng bir entah merek apa serta puntung rokok yang berserakan memenuhi lantai.

Mengernyit jijik sebelum melengos, si gadis lantas melangkahkan kaki menuju arah akses utama keluar-masuk kediaman. Pandangannya ia arahkan pada rak sepatu di sudut ruang yang hanya berisi alas kaki miliknya.

"Si bajingan itu, apa dia keluar lagi semalam?" monolognya pada diri sendiri.

Hembusan napas lelah pun terdengar memenuhi ruangan yang sunyi, "Baru saja bangun, keadaan rumah sudah seperti kapal pecah. Bukannya merasa segar malah merasa stres."

Gerutuan pun gadis itu suarakan, memecah keheningan yang mengisi setiap jengkal dari rumah yang ia tinggali berdua bersama sang ayah.

Gadis tersebut bernama Itsuki Haruna. Berusia 16 tahun, murid kelas 1 dari SMA Karasuno. Ia anak perempuan tunggal yang hidup hanya bersama ayahnya yang pemabuk dan suka berjudi. Ibunya? Sudah lama pergi. Haruna belum pernah bertemu sang ibu setelah perceraian antara kedua orangtuanya 7 tahun lalu. Walau sudah lama tidak bertemu, sang ibu masih tetap mengingatnya serta tak melupakan tanggung jawab pada Haruna: memberi biaya hidup dan biaya sekolah. Kadang kala mereka juga saling bertukar kabar lewat email. Ah satu lagi, gadis itu memiliki rahasia yang tidak diketahui oleh satupun orang, yaitu mengenai jiwanya yang pernah bertransmigrasi.

Iya, kau tidak salah baca. Seorang Itsuki Haruna memang pernah hidup di dunia lain sebelum terlahir di dunia ini dengan nama dan fisik berbeda. Terkesan mengada-ada memang, namun begini lah kenyataannya. 

Semua berawal dari kebakaran yang terjadi pada kost tempatnya menyewa. Haruna yang kala itu tertidur lelap akibat kelelahan usai bekerja pun secara tanpa sadar menghirup asap kebakaran disekitarnya. Yang Haruna tahu, gadis itu sempat terbangun begitu merasakan sesak yang menghimpit dada. Tetapi naasnya, meski sudah berhasil membuka mata dan menatap sekitar yang dikepung oleh api yang berkobar, Haruna tetap tidak bisa menyelamatkan diri. Tubuhnya terlanjur lemas lantaran terlalu banyak menghirup asap beracun, membuat paru-parunya merasa sesak dan akhirnya tidak lagi bekerja.

Haruna pun mau tidak mau menutup mata dan hidupnya. Begitulah bagaimana cara ia berakhir di dunia lain ini dengan identitas baru sebagai Itsuki Haruna, gadis dengan style tomboy yang sering disalahpahami sebagai anak lelaki.

Yah bagaimana tidak salah paham, Haruna itu selalu berpenampilan seperti lelaki ketika tidak sedang bersekolah. Acap kali menggunakan celana dan kaos oversize sebagai outfit andalan, bahkan satu-satunya rok yang ia punya adalah seragam sekolahnya.

Sewaktu SMP ia pernah menggunakan model rambut pendek sebahu dengan potongan rambut undercut di bagian belakang yang tersembunyi oleh helaian rambut bagian atas. Eksentrik memang, ia juga sering mengekspos belakang rambutnya dengan menggelung asal saat hangout ataupun ketika sedang bekerja sambilan. Haruna berperilaku seolah sedang memamerkan kenyentrikkan-nya itu dengan bangga, walau tanpa sadar lebih kerap dipandang aneh oleh sekitar.

Missunderstanding [HAIKYUU!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang