8. At Library

81 6 0
                                    

Seperti yang di pinta Winter tadi. Saat ini Renjun sedang bergegas menuju perpustakaan, untuk mengambil buku pelajaran untuk jam selanjutnya.

Sampai di perpustakaan, Renjun langsung mengisi buku hadir, sebelum ia masuk lebih dalam perpustakaan.

Niatnya ingin mengambil buku, ia malah bertemu dengan Mark yang tengah membaca buku, bersamaan dengan Mina yang ada di hadapan Mark.

Rasanya kesal melihat Mark yang terlalu dekat dengan Mina seperti ini. Ya walaupun Mark sudah mengkonfirmasi kalau dia dan Mina itu tidak ada hubungan apa-apa? Tapi tetap saja ia kesal!

Ya tapi mau gimana lagi? Renjun tidak mempunyai hak untuk kesal dan melarang Mark untuk berdekatan dengan siapapun. Status mereka itu hanya Senior dan Junior.

Ck! Kalau seperti ini? Rasanya Renjun ingin menggebrak meja Mark, dan teriak di depan wajah Mark, kalau dia cemburu lihat Mark deket sama wanita lain! Terutama deket sama wanita bernama Kang Mina!

"Hai Njun!" Sapa Mark, yang akhirnya menyadari kehadiran Renjun di perpustakaan.

"Hai juga Bang!" Sapa balik Renjun, di sertai senyuman manisnya, begiu melihat Mark yang juga tersenyum.

'Duh Njun! Lemah banget lo! Baru di senyumin aja udah meleleh kayak apaan tau! Stay cool njun! Stay cool!' Batin Renjun sangat berisik karena senyuman Mark. Jangankan batin, detak jantung Renjun juga sudah berdetak tidak karuan.

'Saty cool Njun, stay cool!' Peringat Renjun kepada dirinya sendiri, begitu Mark beranjak dari kursinya, dan menghampiri Renjun.

"Ngapain ke sini?" Tanya Mark yang sudah ada di hadapan Renjun.

"Ah ini bang. Mau minjem buku buat pelajaran selanjutnya. Kalau begitu duluan ya Bang!" Pamit Renjun, yang langsung beranjak dari tempatnya, menuju ke rak buku yang ia tuju.

Renjun kira kalau Mark bakalan pergi dari perpustakaan, begitu dia pamit pergi. Tapi ternyata ia salah! Mark malah menghampiri dirinya, dan mengambil beberapa buku yang sama dengan Renjun.

"Butuh berapa Njun?" Tanya Mark, yang sukses membuat Renjun sedikit tersentak kaget karena keberadaan Mark.

"Ah itu.... 35 bang." Jawab Renjun, yang langsung di anggukki kepala oleh Mark, dan Mark mulai mengambil banyak buku yang sama dengan Renjun.

Alis Renjun bertaut. "Bang Mark ngapain?" Tanya Renjun, melihat Mark yang terus mengambil buku, seraya menghitung buku itu.

"Bantuin kamu. Kamu bawa 10 aja. Biar aku yang bawa 25-nya." Jawab Mark.

"Loh bang. Gak usah, aku bisa bawa sendiri kok." Ujar Renjun yang merasa tidak enak.

"Gapapa njun. Kan aku yang mau sendiri. Lagipula baik kan menolong sesama?" Ujar Mark, dengan senyuman manisnya.

'Duh Mark! Jangan senyum kayak gitu dong! Nanti kalau gue baper? Lo mau tanggung jawab?!' Batin Renjun meringis begitu melihat senyuman Mark lagi.

"Njun, are you ok?" Tanya Mark, seraya menggoyangkan tangannya di depan wajah Renjun.

"Ah iya bang! I'm oke. Udah berapa bukunya?" Tanya Renjun, yang dirinya sendiri mulai menghitung buku yang ia ambil.

"Aku udah 10 nih bang. Abang udah 25 buku belum?" Tanya Renjun lagi, menatap Mark yang tengah menghitung bukunya juga.

"Udah juga nih. Ayo!" Seru Mark, yang langsung keluar dari bilik rak.

"Loh Mark! Gue kira lo udah keluar!" Ujar Mina begitu Mark keluar dari bilik rak.

Mina langsung mengambil alih beberapa buku yang Mark bawa. "Gue bantuin ya? Gue tau lo keberatan." Ujar Mina, setelah mengambil 10 buku dari yang Mark bawa.

"Eh njun!" Sapa Mina kepada Renjun yang baru saja keluar dari bilik rak.

"Eh kak Mina!" Sapa balik Renjun.

"Yaudah ayo!" Seru Renjun, yang sudah lebih dulu jalan. Meninggalkan Mark dan Mina yang ada di belakangnya.

Sebelum keluar, Renjun harus mengisi buku pinjam di perpustakaan terlebih dahulu.

"Eh Markeu. Jadinya sama siapa nih? Mina atau Renjun?" Seru sang guru yang sedang menjaga perpustakaan.

"Eh si Ibu pertanyaannya. Ibu lebih suka sama siapa emang?" Tanya balik Mark, menanggapi candaan sang guru.

"Dua-duanya mah cantik pisan. Kamu mah eh! Kenapa malah tanya ke saya? Kamu maunya sama siapa atuh? Sama Renjun apa sama Mina? Kan yang mau pacaran teh kamu, bukan saya. Aya aya wae Markeu ini." Ujar sang guru.

"Atau jangan-jangan Markeu gak suka sama perempuan ya?" Terka sang guru, yang langsung membuat Mark meringis.

"Atuh si ibu mah, kalau ngomong tuh baca bismillah dulu. Saya mah masih suka sama yang geulis-geulis atuh bu." Seru Mark, menanggapi ucapan sang guru yang sudah melantur kemana-mana.

"Ya sok atuh pilih, kalau Markeu emang masih suka yang geulis geulis. Neng Mina sama Neng Renjun sama-sama cantik. Markeu tinggal pilih aja." Ujar sang guru.

"Ya ampun si ibu! Di kira saya barang kali. Saya bukan barang bu yang di pilih gitu aja!" Ujar Renjun yang sedikit kesal dengan penuturan sang ibu guru, yang saat ini sudah selesai menulis pinjaman buku.

Mark tersenyum melihat raut wajah kesal Renjun. "Kalau begitu kami pamit dulu ya bu." Pamit Mark yang ingin pergi, tapi di tahan oleh sang guru.

"Jawab dulu atuh jang." Ujar sang guru.

"Yang suka sama saya aja deh bu." Jawab Mark langsung pergi dari hadapan sang guru. Menyusul Renjun yang sudah lebih dulu jalan.

Renjun kalau sudah badmood tuh gak pernah melihat sekitar. Contohnya saat ini, dia jalan sendiri tanpa tau kalau Mark dan Mina masih ada di belakang mereka.

Entah kenapa pertanyaan yang di lontarkan sang guru, membuat Renjun begitu sensitif. Lagian kan Renjun udah bilang kalau dia takut akan jawaban Mark, kalai misalkan jawaban Mark gak sesuai sama yang di harapkan! Terus kenapa masih di tanya juga? Ya kan tapi sang guru juga gak tau!

"Loh njun, kok cuma segitu bawanya?" Tanya Winter begitu berpapasan dengan Renjun, sewaktu mau masuk ke dalam kelas.

Renjun menautkan kedua alisnya bingung. "Apaan sih! Orang ada Bang Mark sama kak Min-- loh? Kemana orangnya?!" Ujar Renjun, begitu melihat ke kanan dan kiri, ternyata tidak ada Mark.

"Aish! Lo gimana sih neng?! Bisa-bisanya anak orang di tinggal, padahal dia udah bantu lo!" Ujar Winter, yang sukses membuat Renjun mendecak kesal.

"Ck! Lo gak tau sih Win! Gue kesel banget tau!" Oceh Renjun, tapi masih ada perasaan bersalah karena udah ninggalin Mark.

"Gatau apaan? Lo kan gak ngasih tau gue!" Balas Winter dengan nada sewotnya juga.

Baru saja Renjun ingin membalas, seruan Winter membuat Renjun menghentikan niatnya. "Tuh dia!" Seru Winter begitu melihat Mark dan Mina yang sedang jalan bersama.

IT'S THAT YOU? - MARKREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang