Nanabi dan Rokubi 8

404 25 12
                                    


Flashback..

Konohagakure, di sebuah gang, terlihat Naruto kecil yang kira - kira berusia 4 tahun sedang di pukuli oleh beberapa warga desa yang tak beradab, menggunakan tangan kosong, sapu bahkan sampai kayu balok, terlihat Naruto kecil hanya diam menangis tak berani melawan karena dia benar - benar takut dengan tatapan yang diberikan oleh para warga itu padanya.

Beberapa waktu telah berlalu, warga telah merasa puas memukuli Naruto dan pergi melanjutkan aktivitas masing - masing, meninggalkan Naruto kecil yang terbaring meringkuk di tanah basah dengan tatapan yang kosong tanpa kehidupan dan darah yang berceceran dari bagian kepala, badan, dan kakinya.

'Kenapa? Kenapa? Kenapa ini semua terjadi padaku? Kenapa warga desa sangat membenciku hanya karena Kurama ada didalam diriku? Kenapa?' Naruto terus bertanya - tanya pada dirinya sendiri, membuat Kurama yang ada didalam tubuh Naruto hanya bisa diam menatap iba, ia benar - benar merasa bersalah, disisi lain ia juga mengutuk Madara dan sharinggannya, karena dia lah yang membuat dirinya lepas kendali 4 tahun lalu.

Tap. Tap.

Terdengar suara langkah kaki yang mendekat kearah Naruto, membuat Kurama yang juga berbagi penglihatan dengan Naruto menyipitkan matanya skeptis saat melihat sepasang kaki kecil beralas sendal hitam yang berdiri tepat didepan wadahnya.

"Naruto.., sepertinya dia bukan ancaman.." Kurama berkata, membuat Naruto mengangkat wajahnya sedikit untuk melihat siapa anak seumurannya yang berani mendekatinya.

Celana biru muda panjang, Kimono biru tua yang dilapisi haori biru muda tak berlengan, lalu wajahnya berkulit putih mulus nan bersih dengan tatapan sepasang mata hitam yang cerah, dan rambut hitam lurus yang panjangnya sebahu.

Naruto yang melihat anak laki - laki dihadapannya mulai berjongkok pun sedikit berusaha menggerakkan tangannya untuk bersiap - siap melawan jika anak itu menyakitinya.

Bukannya pukulan atau pun cacian, anak laki - laki bersurai hitam dihadapannya justru mengusap surai merah Naruto sembari tersenyum, "Hei.., apa rasanya masih sakit?" Tanyanya dengan tatapan iba, membuat sepasang mata hijau Naruto melebar.

'Apa ini? Siapa dia? Kenapa? Kenapa dia berbeda?' Itulah pertanyaan yang muncul seketika di kepala Naruto saat menatap anak laki - laki ramah dihadapannya, dengan tatapan tak percaya.

Merasa pertanyaannya belum dijawab, anak laki - laki tersebut memiringkan kepalanya dan memindahkan tangan kanannya dari surai merah Naruto ke tangan kanan penuh luka lebam milik Naruto, "Hei.., um.. aku tidak akan menyakitimu kok, jadi jangan takut" ucap anak itu gugup, membuat Naruto yang terharu pun meneteskan air matanya.

"He- hei jangan menangis, aku tidak akan menyakitimu kok, janji!" Ucap anak itu panik seperti orang bodoh saat melihat Naruto meneteskan air mata, sedangkan Naruto yang melihat ekspresi panik anak dihadapannya langsung tertawa kecil lalu berusaha mengambil posisi duduk dan menghapus air matanya, membuat anak tadi terkejut dan sedikit memberi jarak.

"Kurama.., sembuhkan lukaku.." gumam Naruto pelan, membuat luka disekujur tubuh Naruto seketika mengeluarkan asap dan menghilang, membuat anak dihadapannya memasang wajah terkejut dan terkagum secara bersamaan.

"Whoaa!! Lukamu menghilang!! Bagaimana bisa!?" Anak itu bertanya dengan mata berkilauan bak bintang, membuat Naruto hanya memberinya senyum kecil.

"Aku jinchuriki, karena itulah warga desa membenciku" ucap Naruto tersenyum miris sembari menatap lekat anak seumuran didepannya, menunggu respon yang mungkin akan sama seperti yang dikeluarkan oleh seluruh penduduk desa, tatapan jijik.

Tapi..

"Sugoi!!! Apa kau benar - benar seorang jinchuriki?!" Anak itu bertanya degan antusias dan mata yang terlihat semakin bercahaya karena kekaguman, Naruto yang melihat respon itu pun hanya bisa terdiam melongo sembari sesekali mengedipkan matanya, dan berharap ini bukan mimpi.

Shinigami No NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang