Sebelum kalian baca cerita ini, aku mau minta maaf klo ada yang kurang dari tulisan aku.
Maklum aja ini cerita pertama jadi emang masi acak acakan bgt dan makasih juga buat yang udah mau baca cerita ini.
Mohon diingatkan juga klo ada typo yg bertebaran yaa!
Happy reading
~~~
Matahari pagi yang bersinar menembus jendela kamar seorang gadis cantik yang masih asik mengarungi dunia mimpinya. Bahkan suara dari seorang laki-laki yang membangunkannya pun tidak membuatnya terusik.
"Ra, bangun woii dah jam enam lewat nih, udah bosen sekolah ya lu?!" suara yang tidak asing bagi gadis yang di panggil Nara itu.
"Enghh" lenguhnya.
Keynara Xaretta Atmadja, atau lebih akrab disapa Nara merupakan putri keluarga Atmadja yang terkenal dengan kecantikan yang membuat para kaum hawa insecure berada didekatnya. Bagaimana tidak, rambut hitam panjang yang sedikit bergelombang, badan yang body goals, dan jangan lupakan mata bulat yang menambah kesan imut pada dirinya.
Meski begitu, sifatnya yang pecicilan, bar-bar, ceplas-ceplos dan sedikit manja itu agak melenceng dengan penampilannya.
Guncangan pada badannya tidak membuat gadis itu berniat untuk beranjak dari ranjang empuknya, dia malah mengeratkan selimut untuk lebih menutupi tubuhnya dari udara dingin pagi.
"Buruan bangun elah kalo kagak gue pecahin album baru suami lu yang kemarin lu beli," ancamnya.
"Anjir jangan Gan!" teriaknya cepat dan langsung merubah posisinya menjadi duduk.
"Gan gan gan, yang sopan lu sama Abang," ucap Regan sambil menoyor kepala Nara.
"Lagian lo seenaknya aja mau pecahin album suami gue, lo gak tau aja susah tuh gue dapetinnya," ucap Nara sewot.
"Makanya kalo tidur jangan kayak orang mati, susah banget dibangunin,"
"Heran gue," lanjut Regan kesal dengan tangan yang bersikap dada.
Regan Xavier Atmadja, atau lebih akrab disapa bang Gan oleh Nara itu merupakan kakak satu-satunya dari Nara dengan jarak umur 2 tahun. Laki-laki berurai hitam, memiliki tinggi badan yang dapat dikatakan tinggi dan jangan lupakan wajahnya yang tampan incaran para kaum hawa. Tentu saja wajahnya tidak lepas dari hasil jerih payah kedua orang tua mereka yang memiliki visual di atas rata-rata.
"Ya salah lo ngapain bangunin nya pas lagi mimpi suami gue, kepotong kan jadinya," ucap kesal Nara.
"Udah gak usah banyak bacot, cepet sana mandi, terus kebawah buat sarapan," ucap Regan sambil berlalu begitu saja dari kamar sang adik tanpa menutup pintu.
"Tutup pintunya bang!" teriak Nara, tapi percuma karna sang empu sudah lebih dulu menjauh dari kamarnya.
"Ck, kebiasaan banget, gue gift away juga lo lama-lama," decak kesal Nara sambil berjalan menutup pintu kamarnya, lalu berlalu menuju kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya sebelum turun kebawah untuk sarapan.
***
Terdengar suara langkah kaki dari tangga, membuat ekstensi orang yang sedang berbincang di meja makan itu mengalihkan perhatiannya.
"GOOD PAGI SEMUA," begitulah teriak Nara dengan suara cempreng khasnya.
"Kebiasaan deh suka banget teriak-teriak, inget ini rumah bukan hutan," tegur Serena Ghisya Atmadja, wanita yang disebut Mommy itu masih terlihat cantik meski sudah memiliki dua anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYTHA
Teen FictionKeynara Xaretta Atmadja Gadis cantik, pintar, bar-bar dan jangan lupakan seorang putri satu-satunya dari keluarga Atmadja dengan kekayaan yang tidak terhitung banyaknya. Gadis yang menghindari sejuta pria tampan yang menginginkannya, justru dapat de...