10. balapan

135 77 194
                                    

Happy reading

~~~

THEVOZ terdiri dari 3000 lebih anggota dengan Anantha sebagai ketua lalu Kevin sebagai wakil ketua serta Bagas, Zidan dan Dino sebagai inti. Saat Anantha pergi ke New Zealand Kevin lah yang mengurus semuanya dengan masih dibawah pengawasan Anantha tentunya, tidak mungkin Anantha menelantarkan gengnya begitu saja.

Malam ini merupakan malam yang spesial bagi Anantha atas kembalinya ia di arena balap sekaligus memperlihatkan identitasnya sebagai ketua Thevoz. Memang selama ini Anantha menyembunyikan identitasnya karena takut menyakiti orang-orang tersayang di sekitarnya. Tetapi kenyataannya hal itu justru membuat musuh-musuhnya semakin penasaran dan menyakiti orang-orang yang berharga bagi Anantha. Sehingga Anantha memutuskan untuk tidak lagi membunyikan identitasnya setelah kembali.

Anantha memperhatikan jalanan yang akan digunakan saat balapan nanti. Saat ini Anantha dan anak Thevoz telah ada di lokasi menunggu dimulainya balapan tersebut. Beberapa anggota Thevoz lain juga ikut serta menonton.

"Tha, gue udah selesai cek motor lu sama Bagas dan semuanya aman," ucap Zidan.

Anantha mengangguk dengan wajah datar, "Thanks,"

"Gue jadi makin gak sabar liat Anantha balapan lagi setelah sekian lama purnama anjir," seru Dino nampak excited ingin melihat ketuanya itu di arena balap.

"Yoi, gue juga gak sabar liat seorang king of races di arena balap lagi," timpal Bagas. Julukan Anantha sebagai raja arena balap memang sudah tak asing lagi untuk mereka, Anantha pasti selalu memenangkan balapan yang ia lakukan entah dengan siapapun lawannya.

"Ohh jadi ini ketua Thevoz yang selama ini sembunyiin identitasnya!" teriak Samuel Rizal ketua Callios yang sering mencari gara-gara dengan geng Anantha. Entah karena kalah saing atau apa, geng Callios memang menjadi musuh bebuyutan geng Thevoz sejak dulu. Meski sudah pernah di kalahkan berapa kali pun geng mereka tidak pernah berhenti mengusik Thevoz.

"Mulai lagi dah tuh biawak comberan," celetuk Dino menatap sinis geng Callios.

"Gak cari gara-gara berasa gak hidup kali," ucap Zidan.

"Jangan mau kepancing emosi," ucap Kevin yang berada di samping Anantha pada mereka.

Samuel berjalan ke tempat Anantha dengan senyum meremehkan diikuti beberapa anggotanya dari belakang, "Sayangnya meski lo tutupi sekalipun gue tetep aja bisa tau siapa lo sebenernya,"

"Seneng gue bisa liat lo lagi, gue kira lo udah gila karna kejadian satu tahun lalu," lanjut Samuel membisikkan kalimat terakhir di samping telinga Anantha.

Anantha mengepalkan tangannya menahan emosi, mendengar ucapan Samuel membuatnya mengingat kembali kejadian itu.

Kevin yang melihat Anantha yang mulai terpancing emosi pun segera menjauhkan Samuel dari hadapan Anantha. "Kita disini buat balapan. Jadi simpan kata-kata murahan lu itu dan balik ke tempat!"

Dengan muka menjengkelkannya Samuel menyingkirkan tangan Kevin yang menahan bahunya, "Yayaya tapi sebelum itu, gue cuma mau nanya kabar seseorang. Terakhir kali gue denger dia koma ya, terus sekarang gimana apa sekarang dia udah mati?"

Atmosfir disekitar seketika berubah menjadi dingin. Sudah cukup, Anantha tidak bisa lagi menahan emosinya, ia langsung mencengkeram kerah jaket yang Samuel kenakan. "Jaga mulut lo sialan!" desis Anantha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEYTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang