Happy reading
~~~
Dikediaman mansion Ghiswara terlihat seorang laki-laki tampan menuruni tangga menuju ruang tv. Wajah datar terus menghiasi mukanya yang tampak dingin tak tersentuh. Aura kelam dan mata tajamnya membuat siapa saja disekitarnya merasa segan.
Anantha menenteng jaket kebanggaannya di tangan kanan tak lupa kunci motor di tangan kirinya. Ia menghampiri seorang wanita cantik yang telah melahirkannya itu sedang asik menonton drama.
"Bun, Zeous mau keluar dulu,"
"Kemana?"
"Markas,"
"Yaudah hati-hati bawa motornya,"
"Iya, suami bunda kemana?"
"Yang kamu sebut suami bunda itu papah kamu loh, Zeous," sinis Nayla Asmita Ghiswara. Sudah tak aneh bagi Nayla, putra dan suaminya itu memang tidak pernah akur. Kerap kali Anantha dan Aryan Darius Ghiswara–suaminya suka sekali menyindir dalam panggilan.
"Iya Bun, maaf. Papah kemana?" tanya Anantha lagi.
"Belum pulang, mungkin bentar lagi," mendapatkan anggukan Anantha.
"Kalo gitu Zeous pergi dulu. Bunda juga hati-hati dirumah,"
"Iya," Anantha mengecup pipi Nayla yang masih asik pada tontonan dramanya.
Meski dingin diluar, bila bersama keluarganya Anantha cenderung lebih terbuka dan sering berbicara. Beda lagi jika dengan sang papah yang ada mereka adu mulut memperebutkan Nayla.
Anantha pun berlalu pergi menuju garasi dan menyalakan motornya meninggalkan mansion menuju markas Thevoz.
***
Anantha memarkirkan motornya di depan markas lalu masuk kedalam dan disambut ramah para anggotanya. Rasanya sudah lama Anantha tidak menginjakkan kakinya di tempat ini.
Bayangkan saja sudah satu tahun Anantha meninggalkan tempat ini atau mungkin bisa dibilang negara ini karena harus pindah ke New Zealand.
Setelah menyapa anggota-anggotanya, Anantha pergi keruangan tempat dimana anggota inti berkumpul. Markasnya ini bisa dibilang mansion yang cukup besar meski tak sebesar kediamannya. Oleh sebab itu beberapa anggotanya sering tidur di mansion ini, yang bisa disebut sebagai rumah kedua mereka. Termasuk Anantha sendiri punya kamar khusus untuk dirinya.
"Wuih boss udah datang niihh," seru Dino Zalino Akbar. Si anak paling heboh melebihi cewek.
"Lama amat, Tha," ucap Bagas Aditya Mahendra. Sudah dapat kalian tebak lah ya, cowok bucin setengah mampus ini merupakan pacar dari Vio sahabat Nara.
"Macet," Anantha duduk di sofa samping Dino.
"Lah macet kenapa anjir? Emang ada kecelakaan ya?" tanya Zidan Malik Abimana dengan muka sok polosnya.
"Ini malam minggu," jawab Kevin Alvino Putra singkat.
"Lah iya ya! Harusnya gue ajak Vio jalan anjir,"
"Yehh bucin mulu lu," sindir Dino.
"Sirik aja lu jomblo," cibir Bagas.
"Setidaknya lu tuh hargain temen-temen lu yang jomblo ini," semprot Dino.
"Sorry-sorry aja nih gue mah gak jomblo yee," ucap Zidan menaikturunkan alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYTHA
Teen FictionKeynara Xaretta Atmadja Gadis cantik, pintar, bar-bar dan jangan lupakan seorang putri satu-satunya dari keluarga Atmadja dengan kekayaan yang tidak terhitung banyaknya. Gadis yang menghindari sejuta pria tampan yang menginginkannya, justru dapat de...