-8- Kelabu

13 3 2
                                    

Amel membaca buku dikala menunggu dosen memasuki kelas. Rena yang melihat keberadaan Amel dengan tergesa-gesa menghampirinya.

"Mel Mel lu serius lu pacaran sama badut?" Rena membeliakkan matanya menatap Amel.

Amel menghela nafas, menutup bukunya dan menatap Rena, "Iya Ren aku serius."

Rena mulai cemas, muncul berbagai macam pikiran di kepala gadis itu, "Mel gimana kalau badut itu orang jahat, gimana kalau badut itu om-om tua yang jahat mau melecehkan kamu, gimana kalau itu orang yang pengen manfaatin kamu, gimana kalau-"

Amel menarug jari telunjuknya di depan bibir Rena, "Ssstt... Ren." 

Rena merapatkan bibirnya dan berhenti berbicara.

Amel melanjutkan bicaranya, "Ren jangan mikir kaya gitu. Kita harus berpikir positif. Jangan berburuk sangka," Amel mencoba menenangkan temannya.

"Ta-ta-pii Mel," Nada Rena mulai bergetar.

"Pagi anak-anak," Suara pria tua terdengar dari arah pintu.

Mendengar hal itu membuat seisi kelas ke tempat duduk masing-masing. Begitu juga Rena, yang awalnya jongkok menghadap Amel langsung berlari menuju tempat duduknya. Pelajaran telah dimulai, Amel pun mulai fokus memperhatikan penjelasan Pak dosen. Sedangkan, Rena masih memandang khawatir Amel.

Setelah dua jam berlalu kelas pun selesai. Amel segera menuju pintu keluar area kampus. Rena mengejar Amel, sambil berteriak, "Mel Mel pliss coba lu pikir dulu deh tentang inii!"

Amel tetap berjalan dan Rena tetap mengejar Amel, "Mel, kita belum tahu siapa orang di balik topeng badut itu Mel. Keberadaan pacar badut lu itu masih di pertanyakan. Gue takut kalo si badut itu orang aneh atau orang jahat atau orang semacamnya lah. Gue takut lu kenapa-napa Mel," Ungkap Rena dengan mata berkaca-kaca.

"Ren gak usah khawatir, aku gak papa," Amel memegang kedua pundak Rena untuk meyakinkan.

"Mel," Nada Rena memelas.

"Kenapa Ren?"

"Aishh hah," Rena berdecak sebal.

"Udah ya Ren, aku mau ke tempat bule Samin, dadah" Amel berjalan menuju gerbang kampus.

"Ish Amel," Rena ingin mengejar Amel , namun ia tidak bisa karena masih ada urusan di kampus.

Amel berjalan menuju ke warung nasi Bule Samin. Warung makan yang terletak di dekat area kampus. Saat tiba Amel langsung memesan dua nasi bungkus. Untung saja saat ini warung sedang sepi, jadi Amel bisa cepat memesan tanpa perlu mengantre. Biasanya warung makan ini selalu ramai di kalangan mahasiswa. Lepas, pesanannya siap Amel langsung bergegas menuju taman tempat sang kekasih berada.

🦘🦘🦘

Tiba di taman, Amel langsung mencari keberadaan Kongu. Namun, ia heran kali ini tidak menemukan badut kangguru itu. Amel berkeliling menyusuri setiap sudut taman tapi ia tetap tidak menemukan Kongu.

Amel sedih. Bersamaan langit pun ikut mendung dan turut meneteskan air. Amel segera berlari mencari tempat berteduh. Gadis itu berteduh di pondok taman yang di bawah nya terdapat kursi serta meja.

Amel menatap langit yang sedang kelabu, ia merentangkan tangannya, merasakan air yang jatuh. Tiba-tiba gadis itu teringat dengan kata-kata Rena. Dimana Kongu saat ini. Mengapa pacarnya kali ini tidak di taman. Dan mengapa kemarin Kongu tidak mengabarinya.

Seseorang datang dengan berlari ke tempat itu. Amel hanya melihat sekilas dan tidak peduli. Gadis itu masih ingin bermain dengan air hujan dan memikirkan Kongu.

My Boyfriend is ClownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang