05

736 82 6
                                    


Janga lupa vote ya biar saya semangat lanjutin cerita ini!

Happy reading...

Our Fault

Ceklek!

"Hyung,"

"Oh?jaemin-sshi,"

Jaemin memasuki rumah kayu yang dihadapannya sudah terpampang halaman belakang yang penuh dengan puluhan kayu disana.

"Jangan memanggilku begitu Hyung,"

Jaemin duduk bersila dilantai berkayu yang halus memperhatikan pemuda keturunan Canada itu sibuk memotong beberapa kayu dengan kapaknya.

Kebetulan dipemotongan terakhir, pemuda Canada menghampiri Jaemin yang duduk tenang disana,
menaruh kapak disampingnya ikut mendudukkan bokongnya dilantai berkayu, menoleh sebentar ke arah Jaemin yang sibuk memikirkan sesuatu.

" Jaehyun ada mengabarimu?" Tanya Mark si pemuda Canada pada Jaemin.

Jaemin menganggukkan kepalanya "kemarin ia menelpon ku,cukup lama kami mengobrol, seperti yang ku bilang dia tidak bisa berjauhan dengan adik kesayangannya ini,"

Mark tersenyum tulus "kenapa tidak pulang sa—"

"Tidak mau."

Mark mengatupkan bibir tipis nya saat melihat wajah tak bersahabat Na Jaemin, sepertinya ia salah bicara.

"Hyung, rumah mu kotor sekali," Jaemin mengalihkan pembicaraan,ia mendelik melihat halaman belakang Mark betapa berantakannya potongan kayu yang berserakan.

Mark terkekeh "kau benar,tapi aku sudah menghubungi seseorang untuk membantu ku merapikan ini semua,"
Mark bangkit dari duduknya berjalan menuju dapur yang terhubung langsung dengan ruang tengah,mari perjelas jika rumah Mark hanya rumah kayu kecil berhalaman luas.didalam rumahnya tidak ada penghalang dinding,semuanya terbuka antara kamar,dapur,ataupun ruang tengah, terkecuali kamar mandi pastinya.

"Benarkah?" Tanya Jaemin,ia ikut bangkit mengikuti Mark.

"Hm, seperti biasa?" Mark mengangkat gelasnya memperlihatkan pada Jaemin yang sudah mengerti dibalas anggukan Jaemin.

"Aku hanya punya semangka,kau mau?" Tawar Mark sembari memasak air untuk menyeduh kopi.

"Boleh,"

Jaemin mendudukkan dirinya di kursi meja makan,mengambil sebuah koran yang ada dimeja berlagak membaca sesuatu disana nyatanya hanya melihat lihat suatu objek gambar saja.

"Jadi berikan aku jawaban atas alasan wajah kusutmu itu, kau baik baik saja jaemin-sshi?

Jaemin menoleh "baik,hanya butuh refreshing,"

Mark yang sedang memotong semangka mendelikan wajahnya "bukankah semua harimu itu adalah refreshing?"

Jaemin hanya mencibirkan bibirnya, ia tau dirinya pengangguran saat ini, kebutuhan bulanan ditanggung kakaknya yang ada di Seoul sana,tapi ia juga selalu membantu hendery mengurus sawahnya dan selalu menerima hasil dari ibu hendery. Bisa dibilang kan bahwa dirinya bukanlah seorang pengangguran?

"Hyung,aku—"

"Mark Hyung!!"


Omongan Jaemin terhenti sekaligus

Our Fault | JAEMREN (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang