08

742 95 4
                                        

diingatkan lagi untuk vote cerita ini.
.
.
.
Happy reading-

Our Fault

"A-apa?"

Renjun membulat kan bola matanya terkejut mendengar pernyataan pria didepannya ini.
Cuaca semakin dingin hembusan nafas menjadi uap disekitaran mulutnya tetapi dua pemuda yang saling berhadapan dengan pikiran yang kacau tidak merasakan dinginnya musim yang akan datang, sibuk berdebat dengan kusutnya benang dikepala sampai munculnya rasa kegelisahan yang membakar hati satu sama lain.

"Aku sedang dalam kesulitan huang,"

"Akhir-akhir ini...hatiku selalu berdebar..disetiap aku melihatmu, pergerakan mu atau bahkan helaian rambutmu yang bertebangan oleh angin juga....dihiasi oleh senyum itu.."

"Aku tidak bisa menahannya, semua debaran jantung itu rasanya sakit didada,kau pelaku yang membuatku seperti ini,"

Renjun tidak bisa berkata apa apa,benang yang kusut dipikirannya kian makin bertambah terikat mati,semua menjadi berhenti seakan tuhan sedang menghentikan waktu didunia.

Renjun masih mencerna apa yang dikatakan jaemin tadi, berdebar? Melihatnya,pergerakannya? Bahkan senyumnya? Jujur ia sedang merasakan kekhawatiran..

"Huang.."

"Jaemin,jangan membuatku bingung,apa maksudmu?"

Jaemin menatap mata berbinar dihadapannya,ia menghela nafas panjang "sepertinya.."

Jaemin menggantung ucapannya ia berhenti seperti patung dengan mata lurus menatap renjun, hanya bola mata yang bergerak memperhatikan setiap inci wajah renjun, yang ditatap pun berusaha untuk berani membalas mata itu walaupun kegugupan melanda dirinya.

"Sepertinya aku memiliki rasa padamu,"

"Jadi, menjauhlah dariku,karna aku berbahaya sekarang,"

Jaemin berlari meninggalkan kata kata bermakna cinta,pengakuan yang salah bagi dunia, renjun termenung ditempatnya masih terkejut luar biasa atas pengakuan jaemin tadi. Ia merasa deja vu, kejadian dimasa laluny kembali terulang diotak membuat dadanya menjadi sesak sulit untuk bernafas,menetralkan detak jantung nya berdetak cepat irama nya sangat terdengar kencang ditelinga seakan menjadi nada yang begitu menyeramkan sampai ia kembali sadar dengan mengambil nafas dalam dalam lalu membuangnya dengan perlahan.

Air matanya jatuh begitu saja,luruh dipipinya membuat pemuda itu terisak isak, ia berjongkok memeluk dirinya sendiri mengeluarkan air mata sedih..

Ia sedih karena jaemin memilki rasa padanya, seharusnya jaemin tak merasakan hal terlarang itu ia tak mau membuat jaemin dosa dalam desa gura yang suci bagi warga, cukup hanya renjun saja yang berdosa disini, ia tak mau melibatkan orang asing dalam hal ini..

"Kau pelaku yang membuatku seperti ini,"

"Jika saja aku tak memilki rasa cinta tidak normal ini...mungkin aku masih bisa hidup bahagia...

Ini semua karena mu huang,"

Benar...ini salahnya, ini semua karena nya..

Our Fault | JAEMREN (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang