09

530 67 1
                                    

Happy reading-
.
.
.
.

Our Fault

"Jihoon sudah mau pulang?"

Renjun bertanya dengan wajahnya yang masih sembab lantaran ia menangis tadi,kini dirinya sedang membantu membersihkan acara makan yang sudah selesai.

Jihoon menggaruk tengkuknya "a-ah iya,aku duluan huang,"

Renjun melambaikan tangannya walaupun tak direspon pria itu karna jihoon terlihat buru buru sekali seperti ada hal mendesak.

Renjun kembali membantu mengangkat piring kotor,mengangkat meja meja kegudang sampai pekerjaannya tuntas selesai,dirinya sangat lelah meregangkan otot-ototnya lalu pamit pada orang-orang disana untuk pulang kerumah, hari sudah malam menunjukkan pukul jam 9.30 membuat cuaca dingin semakin menusuk tubuhnya, perkiraan salju akan turun lebih cepat. Renjun mempercepat langkah kakinya agar terhindar dari cuaca buruk ini yang akan membuat nya bisa bisa terkena flu.

Saat dirinya sudah hampir sampai  didepan halaman rumahnya, ia melihat jung jihoon yang berjalan keluar dari pagar rumahnya lalu tak sengaja mereka saling bertemu. Jihoon terkejut dibuatnya ia memperlihatkan sikap gugupnya pada Renjun,membuat Renjun  melihatnya heran.

"Jihoon? Ada apa kerumahku?"

Jihoon menetralkan rasa gugupnya "ke-kebetulan aku lewat sini lalu bertemu tuan fei ia mengajakku singgah kerumah sebentar,"

Renjun mengernyitkan dahinya "ohh benarkah? Tumben sekali.."

"Huang,aku duluan!!" Lagi jihoon berlalu begitu saja belum sempat Renjun melambaikan tangannya pada jihoon lagi,ia merasa ada yang tidak beres pada jihoon.






"Hahh..sudah kuduga memang ada yang tidak beres,"

Renjun meringis ngilu pada perutnya, bekas tendangan huang fei sangatlah kuat ia merasa perih diseluruh tubuhnya. Ia mencoba duduk dan menyandarkan tubuh didinding gubuk tua yang tak memiliki lampu sama sekali tidak ada cahaya penerangan disana, Renjun berakhir dikurung disini,digubuk tua yang berada dihalaman belakang rumahnya.

Awal pertama kali yang ia periksa saat sadar dari pingsannya adalah kelaminnya sendiri, ia hanya takut omongan kakeknya itu tidak main main hingga ia pasrah kelaminnya dipotong begitu saja. Namun nyatanya tidak,sepertinya huang fei masih memiliki rasa kasihan walaupun hanya secuil.

Beralih pada permasalahan tadi,jung jihoon itu pasti mendengar percakapannya dengan mark disaat dirinya menangis memohon untuk menyelamatkan Jaemin dan berakhir jihoon dengan mulut lebarnya memberitahu kakeknya tentang ini.

Itulah kenapa dirinya menjadi seperti ini sekarang.

"Jung jihoon sialan!! Kupastikan setelah keluar dari sini lidah panjang mu itu kutarik hingga putus!!"

Renjun benar benar marah sekarang, disini dirinya tak bersalah apa apa, ia hanya menerima ungkapan cinta saja, pasti jihoon menceritakan ini ke kakeknya dengan melebih lebihkan alur cerita hingga membuat huang fei panas kepala seketika.

Renjun kembali menghela nafas,badannya begitu nyeri untuk digerakkan. ia memilih memejamkan matanya untuk menyusul alam mimpi   yang semoga itu adalah mimpi indah.

Our Fault | JAEMREN (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang