WUWH 1

12 3 0
                                    

Di tahun ke dua menjadi siswi SMA, Jaein tidak ingin menjalani masa muda yang biasa saja. Apalagi tak ada kisah menarik sampai lulus. Gak banget. Sejak sohib terbaiknya pergi, Jaein jadi merasa sendiri. Gak ada temen yang satu frekuensi dengan nya, bahkan pedekate dengan Joshua pun rasanya tak mudah. Cowok itu benar-benar gak menganggap nya Jaein jadi down jika begini.

Jam istirahat tiba, semua siswa keluar kelas menuju kantin ataupun tempat ternyaman mereka untuk makan ataupun sekedar bersenda gurau dengan teman tak terkecuali Jaein. Meski tak ada teman dan sering sendiri, Ia gak peduli berusaha cuek. Rasa lapar melanda karena pagi tadi gak sarapan. Ia pun segera bergegas untuk menuju kantin, namun langkahnya terhenti tatkala di pintu kelas berdiri sosok Joshua.

"Lo mau ke kantin?" tanya nya

Jaein mengangguk.

"Bareng yuk!"

"Eh... " sempat cengo beberapa detik Gimana bisa Joshua yang segitu cuek nya tiba-tiba mengajak nya ke kantin. Namun Jaein gak ingin overthinking karena menambah rasa lapar nya. Kakinya mengikuti langkah sang namja yang berjalan di depan nya.

Setibanya dikantin,

"Lo cari tempat aja gih biar gue yang pesen makanan" ucapnya semakin membuat Jaein terheran-heran. Mengerti ekspresi sang gadis, Joshua cuma senyum ganteng tanpa peduli sejuta tanya yang ada dalam benak gadis nya. Ia tetap melakukan apa yang di mau.

Jaein duduk disalah satu kursi pilihan nya sambil menghela nafas.

"Dia kesambet atau ada something menarik perhatian gue heh? Tapi gak apa sih jadi ga usah capek-capek gue ngejar dia siapa tau aja dia gampangan-" bicara sendiri Jaein semakin semangat untuk maju mendekati Joshua tak ada alasan jika begini.

Joshua kembali dengan membawa nampan yang berisi makanan dan juga susu kotak. Menaruh nya diatas meja sementara ia duduk di hadapan Jaein.

"Lo pasti aneh kenapa gue jadi tiba-tiba kayak gini" Joshua menebak duluan dan Jaein mengangguk semangat. Sebelum jawab tangan Joshua terulur mengusap kepala Jaein membuat sang gadis mengerjap refleks.

"Gak apa-apa sih cuma beberapa hari lalu gue liat lo nangis di tribun. Sendirian gak ada temen, Gue pikir lo sedih karena sohib lo pindah tiba-tiba. Juga gue keinget saat lo begitu gencar ngejar gue. Gak ada salahnya kalau gue balas tindakan lo sekarang" Joshua berucap panjang lebar.

Meski terdengar narsis dan juga salah paham saat itu Jae in bukan sedang menangis melainkan menahan sakit perut akibat datang bulan tapi disatu sisi Ia masih ingin melihat Joshua latihan.

'Gak apa-apa salah paham asal dia udah mau terbuka sama gue ya kan?' Jaein membatin girang. Rupanya tindakan yang tak sengaja malah membawa keberuntungan buatnya.

"Yah gitu lah sejak dia gak ada Gue kesepian jadinya, Lo mau kan jadi temen gue. Jangan menghindar atau cuek lagi ya" Jaein memasang ekspresi melas menarik perhatian nya Joshua mengangguk Jujur dia sedikit nyesel karena pernah mengabaikan nya.

"Mulai sekarang lo bisa bergantung sama gue,  Kalau gue ada waktu gue siap jadi pendengar keluh kesah lo" ucap Joshua tulus  Jaein jadi tersentuh mendengar nya.

"Thanks ya" bibirnya membentuk senyuman girang.

Sementara itu~

Jaehyung berlari menghindari kejaran Nanae yang membabi buta.

"Woy Jae sialan! Apus gak posting an lo tentang gue ! bangsad seenaknya aja lo bilang gue bitch heh!" Nanae terus mengejarnya sampai dia bisa mendapatkan lelaki bule itu dan memukuli nya.

 Benar-benar seorang Jae yang terkenal berkharisma tapi belakangan ini dia sangat arogan tak hanya ucapannya bahkan tulisannya dalam sosial media. Jujur aja Nanae sebagai sahabatnya merasa kecewa.

Jaein Lee SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang