DLMA 5

7 2 0
                                    

Hari-hari berlalu ~

Jaein menyedot es cola nya begitu rakus. Udara siang ini begitu terik sampai menusuk kulit dan tulang. Jaein menyeka keringat nya berkali-kali bajunya basah karena keringat sedangkan kerjaan menuntut nya untuk tetap berada di luar.

"Mbak.. Nih punya lo" Yugyeom datang menyerahkan satu buah hotdog kepadanya. Jaein menerimanya dan langsung menyantap roti tersebut dengan lahap. Sama seperti nya yugyeom pun merasa panas luar biasa.

"Setelah ini gue mau ke kantor ah Di ruangan enak adem" ocehnya sambil kunyah hot dog nya.

"Gue juga! Belakangan ini gue mudah lelah nih kayak gak ada tulang" Jaein curhat dengan ekspresi lesu untuk sesaat Yugyeom memperhatikan nya sambil kerutin alis.

"Lo gak lagi hamil kan?" dan seketika pertanyaan Yugyeom membuat Jaein tersedak.

"Uhuk.. Uhuk..." Yugyeom menepuk-nepuk pundak nya pelan menetralkan nya Jaein pun ikut menepuk pelan dadanya sambil menenggak air mineral nya.

Dirasa sudah normal Jaein menarik nafas sejenak.

"Gue harap sih gitu" ucapnya pelan. Yugyeom mengangguk [asalnya dia sudah paham hubungan Mark dan partner nya setelah Jaein menceritakan semuanya.

"Lo harus pastiin sekali lagi mbak. Lusa kita udah balik ke korea. Lo rela gitu ninggalin Cinta lo kedua kalinya. Eh tepatnya lo ditinggalin saat itu dan sekarang kalau lo ga dapat kepastian sia-sia aja lo ngangkang buat dia apalagi sampai hamil gitu. Keenakan dia lah Gimana pun dia gak bisa gantungin lo gak jelas" Yugyeom tiba-tiba terbawa emosi karena hubungan Jaein dan Mark begitu klise dan membuatnya gregetan.

"Ya malam ini gue mau ketemu sama dia sekalian pamitan tapi kalau dia gak suka gue ya mau gimana lagi. -"

"Lo gak bisa pasrah setelah semua yang dia lakuin Parah banget"

Jaein tersentak Entah kenapa bocah ini begitu semangat mendorongnya untuk maju bersama Mark tapi dengan begini Jaein jadi merasa terdukung.

"Iya Gyeom Thanks ya motivasi lo,  Gue gak akan gagal dua kali. Cuma setidak nya gue udah usaha" jelas Jaein tetap saja terdengar hopeless Yugyeom cuma bisa menghela nafas kasar jika begini. Huftt

***

Malamnya ~

Seperti malam-malam biasanya, Jaein tak pernah menolak saat Mark menyentuhnya. Berbaring pasrah dibawah kungkungan nya. Tak ada lagi baju yang menempel di tubuhnya bahkan jemari Mark udah bergeliya nakal membelai labia nya membuat pergerakan Jaein menggeliat resah.

"Nhhh... Mark.... " sensasi geli juga panas menjadi satu menghilangkan pikiran waras nya namun disatu sisi, Jaein merasa tak nyaman.

"Wae? Lo berkeringat banyak kali ini" Mark segera menghentikan aktivitas nakal nya. Menangkup wajah Jaein yang berubah jadi pucat pasi Tiba-tiba saja tangan perempuan itu mencengkram pundak nya erat.

"Mark dengerin gue! Lusa gue bakalan balik ke Korea dan sebelum itu gue mau bilang perasaan gue gak berubah meski belasan tahun berlalu" nada suara Jaein nyaris terdengar lirih serta deru nafasnya yang sedikit terengah.

"Lo gak apa-apa?" Mark tak fokus dengan ucapan nya dan memperhatikan raut wajah Jaein yang semakin pias. Di rasakan suhu tubuhnya yang sedikit demam.

"Gue gak bisa ngesex malam ini" Jaein menggeliat memiringkan posisi nya. Nafsunya seketika lenyap Mark pun bangkit dan menghubungi seseorang yang bisa diandalkan untuk kesehatan. Yah siapa lagi kalau bukan dokter pribadi nya.


Jaein tertidur sehingga tak nyadar ketika tubuh nya diperiksa sedangkan Mark menunggu penjelasan Steven tak sabar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jaein Lee SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang