DLMA 1

13 2 5
                                    

Dentuman musik hip hop memekakkan telinga menambah suasana panas klub malam ini. Belum lagi beberapa orang yang menggila ditengah lantai dansa. Bahkan ada juga yang melakukan sex public disini. Benar-benar pemandangan mengerikan bahkan bagi Jaein yang tidak tabu dengan urusan sex tapi baru ini melihat manusia bercinta dengan gila nya. Di tempat umum pula.

"Anjrit si Yugyeom kemana coba? Bisa-bisa nya gue ke hilangan jejak dia. Aissh" Jaein seperti anak hilang yang mencari induknya. Berawal dari ingin mengincar salah satu model yang jadi target wawancara nya dan malah berakhir di Klub malam seperti ini. Bukan sekali Jaein menapaki kakinya di arena dugem ini tapi serius atmosfer berbeda saat di korea.

"Hey girl.. Wanna drink with me?" di tengah kebingungan nya Jaein di sapa oleh orang bule. Berbeda ras tentunya dengan badan tinggi besar berkulit putih auranya serigala banget dan Jaein terpaksa meladeni nya.

"Oh okey..."

"Lo pasti dari Korea Oh ya nama gue Jaden" pria itu mengulurkan tangan kearahnya Jaein balas sembari tersenyum seadanya rupanya pria itu bisa bahasa korea.

"Kesana yuk!" tunjuknya pada meja bar dan Jaein menurut aja tanpa protes sembari pandangan nya meluas mencari sosok Yugyeom dibalik hingar bingar pengunjung klub yang begitu gila.

"Lee Jaein-" Jaden mengulang nama nya Wanita dihadapan nya hanya tersenyum basa-basi.

"Jadi gimana lo bisa sampe sini? Kata nya lo kehilangan jejak temen lo ya kan?" Jaden menanggapi cerita Jaein yang menurut nya menarik karena ekspresi wanita itupun terlihat jelas sangat resah.

"Yah gitu deh tadinya gue mau ngikutin Warren Hue dan katanya dia ada jadwal DJ disini. Karena target kita sekarang adalah dia bla bla bla" Jaein mulai rileks tak lagi kaku seperti tadi.

Bahkan ia mulai terbiasa dengan pemandangan vulgar di depan matanya menganggap hal itu biasa. Jaden mendengarkan ocehan nya tanpa mengalihkan pandangan nya. Hingga seorang bartender memberikan dua minuman untuk mereka.

"Thanks bro!" Jaden menoleh sebentar pada sang bartender kemudian memberikan minuman itu pada jaein.

"Slow aja jangan terlalu di pikirin disini tempatnya buat rileks. Nih lo minum dulu biasa kan minum alkohol?" Jaden bertanya gak yakin namun ada juga nada mengejek.

Oh Jaein tidak bisa di rendahkan begitu saja.

"Ya! Gue gak lugu-lugu banget kali Alkohol sih udah biasa buat gue" jawabnya sok tanpa ragu menenggak minuman nya Jaden tersenyum.

"Wah kalau begitu lo juga terbiasa dengan sex?" dan kali ini pertanyaan nya gak langsung terjawab Jaein merasa stuck.

Sementara itu

Warren mengejar Mark yang baru saja tiba di Klub untuk sekedar mengontrol.

"Oy Mark! Lo gak bisa gini ke gue membatalkan kontrak sepihak. Heh! Lo pikir gue main-main" Waren melontarkan protes pada sang bos.

"Apa lo kira gue juga main-main Heh anak baru kayak lo Harus nya hati-hati bersikap jangan banyak skandal. Lo itu baru dilirik sama satu produser Level lu belum internasional dan juga lo jangan banyak tingkah karena project model lo dimana-mana. Jadi idol gak cuma andelin satu konsep doang Udah Bagus lo gue kasih kesempatan dj disini"

Mark berlalu tanpa menghiraukan Warren yang masih Setia ngintil dibelakang nya. Fyi. Selain menjadi owner sebuah klub malam Mark ini juga seorang CEO dari label music. Meski levelnya baru rank ketiga namun tak sedikit musisi binaan nya menjadi sosok yang terkenal. Namun kali ini Mark agak bete dengan musisi asia yang baru debut namun banyak skandal.

"Mark!"

"Ok.. Gue gak akan buat skandal lagi tapi kasih kesempatan ya sekali lagi" rupanya sang pemuda masih ngerengek Mark jengah mendengar nya. Namun tak sengaja pandangan nya tertuju pada meja bar dimana seseorang yang dikenal nya berada.

Jaein Lee SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang