DLMA 2

7 2 0
                                    

Mark Home___

Sudah hampir tengah hari Jaein belum bangun juga setelah semua kegiatan yang dilakukan, Mark kembali ke kamar dan masih mendapati Jaein terlelap dengan damai nya. Mark tak sabar segera menghampiri nya.

"Ya! Lee Jaein mau sampe kapan lo tidur hah!" mengguncang-nguncangkan tubuh nya Mark harap jika wanita itu membuka mata.

Caranya berhasil.

Ditengah sisa kesadaran nya jaein merasakan tubuhnya diguncang hebat serta suara cowok membangunkan nya sangat keras.

'Apa semalam gue tidur sama cowok asing itu ya? Tapi kayaknya suaranya gue kenal. Masa Yugyeom?' ditengah batin nya bicara perlahan Jaein membuka mata untuk mengetahui siapa sosok nya. Samar-samar wajah itu terlihat dan semakin jelas saat seluruh mata Jaein terbuka.

'Mark.... Woy Gue gak mimpi kan?' batin nya heboh.

"Akhirnya lo bangun juga tidur atau pingsan sih minuman lo sampe dingin dari pagi. Ckck" Mark sedikit lega karena tak ada sesuatu yang terjadi pada perempuan nya.

"Mark... Lo bisa disini?" Jaein segera bangkit duduk memaksa untuk kumpulin kesadaran nya.

"Wae? Ini rumah gue dan seharusnya gue tanya ke lo. Kenapa bisa berada di klub terus kenalan sama cowok asing. Asal lo tau Jaden tuh hyper gak jarang pasangnya masuk rumah sakit atau mati setelah bercinta sama dia. Lain kali! Kalau mau jalang liat dulu pasangan lo dan LA berbeda sama Korea" setelah ngoceh panjang lebar Mark bangkit dari ranjang melempar handuk kearah nya.

"Mandi dulu gih sana! Aroma lo parah banget!" Mark berlalu.

Jaein melompat dari ranjang menahan pria itu untuk keluar

"Mark jadi semalam lo yang tolong gue?" Jaein masih sedikit ingat sisa-sisa kejadian malam tadi dengan Jaden bahkan saat seseorang membantunya menuntaskan nafsu yang menggila.

"Ya" jawab mark singkat.

"Terus lo juga yang-" setelah berpikir gitu Jaein menutup mulutnya dramatis.

"Aishh! Kalau gak gitu lo bisa mati karena obat perangsang!" Mark menuding wajah Jaein dengan telunjuk nya kemudian berlalu keluar kamar.

Setelah sosoknya tak ada Jaein bersorak girang perasaan nya membludak kayak bom waktu. Padahal tak pernah terbayangkan ia bakalan ketemu dengan Mark ah rupanya takdir benar-benar misteri.

Usai mandi Jaein merasa lebih fresh. Harusnya hari ini dia kerja tapi udah telat banget. Semoga aja Yugyeom dapat menghandle nya. Yah harapan nya sih gitu atau paling pedih dia bakalan di pecat namun disatu sisi Jaein menyukai situasi ini . Yah bertemu dengan cintanya setelah bertahun-tahun dan jaein berharap Mark belum memiliki pasangan apalagi nikah.

Jangan dulu! Jantung Jaein belum siap.

"Mark... " memanggil pria yang berada di meja makan tersedia semangkuk sup yang masih mengepul. Apa dia yang masak? Setau Jaein Mark tak pernah bisa menyentuh dapur.

"Makan tuh!" ucapnya cuek pandangan nya fokus pada tablet di tangan nya. Jaein penasaran kerjaan apa yang Mark geluti saat ini. Pokoknya banyak pertanyaan dalam kepalanya.

"Lo yang buat ini?" tanya Jaein.

"Gak gue delivery" jawabnya singkat Jaein mengangguk benar saja sampai sekarang pun Mark tak akan buat makanan untuknya sendiri. Sambil menyendok sup nya Jaein. Merasakan hangat menjalar ke seluruh tubuhny keadaan nya menjadi makin baik sekarang.

"Mark banyak pertanyaan yang mau gue tanyakan ke lo-" Jaein membuka obrolan.

"Gue juga sekarang lo makan cepetan setelah ini gue harus kekantor. Nunggu lo bangun lama banget ish gak berubah ternyata lo masih aja pelor" Mark emang begitu ucapannya selalu ketus dan ceplas-ceplos namun Jaein gak tersinggung beneran

Jaein Lee SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang