DLMA 4

8 2 0
                                    

Yugyeom tak bisa nutupin rasa terkejutnya karna Jaein membawa seseorang yang tak lain adalah CEO dari agency yang baru saja mereka datangi.

"Lo bilang gak tau nyatanya kalian temen SMA Yang bener aja lu" Yugyeom mendadak heboh membuat suasana makan malam jadi terasa rame. Sedangkan Mark sebagai pendengar hanya menyantap pasta nya dengan kalem.

"Ya gue emang gak tau pada awalnya bahkan gue baru ketemu Mark aja kemarin ya kan ?" Jaein mencari pembelaan dengan menoleh kearahnya. Mark menghentikan suapan nya dan menatap dua manusia di hadapan nya ini dengan alis mengernyit.

"Penting gak bahas kayak gini di depan gue, Kalau kalian mau ribut atau bahas kerjaan di lain waktu aja seengaknya jangan ada gue. Bisa selera makan gue hilang. Ya" mengeluarkan aura serius. Membuat kedua manusia itu saling pandang dan Yugyeom tak jadi mendebatkan soal pria dihadapannya.

"Ok" lanjut makan dengan kalem Yugyeom pun gak begitu penasaran dengan nya Jaein jadi gak enak hati pada rekan nya namun Mark tak peduli.

"Yugi nanti gue balik bareng lo-"

"Lo gue anter" Mark menyela ucapan Jaein Sang wanita pun menoleh mengernyit dan tak ada perlawanan. Bertingkah manis selama disini tak ada salahnya kan Jaein juga sudah bernegosiasi dengan nya.

***

Mark tidak membawa Jaein pulang ke apartmen nya sendiri melainkan ke rumah nya. Tak ada protes sampai keduanya berada di ruang tengah dan Mark tiba-tiba mendorong nya kasar sampai tubuh Jaein terjatuh ke sofa.

Bruk!

"Y.... Yaa!! Lo ken-- ughh!" suara Jaein tertahan tatkala tubuh pria itu langsung menindih nya tanpa memberi jawaban. Mark melucuti kancing blazer Jaein dan mengeluarkan dua toket nya dari beha nya dengan kasar.

"M-Mark.. Lo pengen tap-"

"Sttt" Tangan Mark berada di bibir nya menyuruh nya diam Jaein nurut namun rasanya begitu mendebarkan saat lidah Mark mulai menjilati payudara nya mengecup serta mengigit nya. Tubuh Jaein menggeliat sensasi panas dan geli membuatnya resah Mark seperti mulai menunjukan sisi dominan nya yang sedikit kasar.

"Aannhhh.....hhhhhh" desahan lolos dari mulut nya. Mark semakin beringas memainkan puting nya menguasai keduanya. Jilat,hisap gigit bahkan meremas gundukan nya cukup keras Jaein semakin dibuat gak karuan. Dibawah sana mulai mendamba sentuhan nya pula.

Wajah mark mendongak menunjukan seringai nya tanpa melepas puting yang masih ada di mulut nya. Memahami wajah sang wanita yang udah sangat pengen jemari Mark menyusuri pusat menyelinap dibalik rok nya meremas paha nya begitu kuat.

"Akkhhh yaa! Lo kenapa sih?" masih berusaha melawan walaupun buat bangkit aja sulit Jaein tak ada ruang gerak selama tubuh Mark menindih nya.

Masih tak ada jawaban Mark hanya melakukan dengan tindakan . Melepas paksa celana dalam nya dan melempar nya asal. Kedua kakinya dipaksa menekuk gaya katak Mark melepas resleting celana nya tanpa beralih posisi. Gigi nya masih nancap di puting Jaein membuat ny tak nyaman.

"Mark..ih. Ga usah di gigit- aww..." semakin meronta Mark mengeraskan gigita nya.

"Oungh hhh.. Sial..."

Mark menelesakan daging panjang miliknya yang udag setengah tegang ke dalam lubang Jaein.

Sleb-

"Anghhh bangsad!"

Sekali hentak miliknya amblas dan terhisap semua Mark mengeram sambil menggenjot dengan tempo cepat.

"Hmm..shhhh..." matanya terpejam menikmati setiap hentakan penis nya yang menumbuk rahim nya. Perlahan ia melepas mainan puting nya dan melihat hasil karya nya membuat daging kecil itu membengkak Mark menyeringai.

Jaein Lee SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang