--- Kampus X ---
Siang itu cuaca cukup terik, Jaein keluar kelas setelah mata kuliah terakhir nya.
"Aissh panas " sambil menyeka keringat di kening nya menghalang sinar matahari langsung mengenai wajahnya Jaein harus cari tempat teduh untuk ngadem.
Baru juga selangkah tiba-tiba dihadang sama cowok bongsor dengan muka blaster nya Kulitnya putih beesinar glowing abis buat Jaein rada minder.
"Kak Lee!" sapanya sopan sambil membungkuk
"Oy.. Ada apa Gyeom?" Jaein membalas sapaan nya santai.
Ya mereka saling kenal karena acara festival kampus tahun lalu meski ga akrab dan baru interaksi sekarang. Dia Kim yugyeom mahasiswa tingkat 3 fakultas fotografi.
"Lo senggang gak? Bantuin gue dong" ucapnya terlihat panik.
"Bantu apaan?"
"Jadi model gue! Nih tugas penting buat nilai semester gue" ocehnya merasa frustasi, Jaein mengernyit. Sepanjang hidup nya ga pernah jadi model tapi mau nolak juga ga enak
"Lu ga salah Gyeom gue kan gak cakep njir mana muka gue dekil gini abis panas-panas an"
"Bisa di make up, Lagian kata siapa lu dekil. Udah yuk Gue udah nemu satu buat partner lo. Kak Mark tapi gue juga butuh model cewek" ujarnya semangat menarik tangan Jaein membawanya ke tempat lain.
Mendengar kata Mark telinga Jaein terasa tergelitik. Siapa yang ga kenal Mark Tuan sosok pria borjuis dengan segala ketamfanan nya. Yah semua cewek pada kagum tapi ga ada yang berani deketin karena Mark memiliki sikap yang kaku
Seperti studio pemotretan pada umum nya, tempatnya berada di halaman belakang kampus dengan view kolam ikan dan juga rumah kaca. Untuk sesaat pandangan Jaein terpaku pada sosok Mark Tuan yang sedang berpose dengan gaya profesional nya."gak heran sih dia kan pengalaman jadi model" gumam Jaein tanpa sadar didengar Yugyeom yang langsung menarik tangannya.
"Lo ganti baju dulu nanti tema nya beda. Kak Mark summer hot dan lo sexy summer" ucapnya antusias sedangkan Jaein cuma ngangguk tanpa banyak komentar. Aslinya dia juga penasaran berada di posisi Mark saat ini.
"Gak salah nih?" Jaein merasa ga pede dengan pakaian nya. Gimana enggak dia hanya mengenakan kaos ketat tanpa menutupi perutnya serta celana - G-string yang bahkan sekali tarik aja kemaluan nya bakal terlihat."Ya gak salah kan tema nya sexy summer" kata Ryujin sang stylist Jaein masih ga pede karena gimana pun serasa telanjang di depan umum
"Ah gue ga jadi aja-" saat kakinya mau balik ke ruang ganti Yugyeom menghadangnya.
"Gak usah malu kak, Lo sexy body goals pula udah yuk bentaran doang ini" ajaknya maksa jujur aja Yugyeom sendiri terkesima dengan penampilan sang wanita. Gimana pun ia menunjukan aura sensual nya.
"Gyeom tapi gue kayak lon--"
"Udah lo sexy cantik. Gak ada waktu lagi buat ganti model" ditarik nya tangan Jaein menuju kamera. Kini ia jadi perhatian beberapa pasang mata yang pasti melihat penampilan nya. Gimana pun- Jaein benar-benar malu.
Mark baru selesai ganti baju untuk konsep selanjutnya dan terkejut parah saat melihat model cewek yang dibawa Yugyeom udah berpose sexy di depan kamera dengan gaya amatirnya."Woy! Itu si Yugi ga salah bawa model kayak gitu eh" nada suara Mark gak nyantai entah ngomong sama siapa dan yang paling dekat saat ini adalah Wonwoo salah seorang stylish yang sejak tadi mendandani nya.
"Ya mana gue tau Itu kan pilihan dia. Emang kenapa?" Wonwoo tanya balik Mark mendecak gusar. Tanpa menjawab pertanyaan nya langkahnya mendekati kamera tepat di belakang Yugyeom yang sedang menjalankan tugasnya sebagai fotografer.
"Nanti dia duet sama gue ya" suara Mark sontak mengejutkan nya dan membuat Yugi menoleh.
"Eh kak Mark katanya lo minta solo" ucapnya terpaksa menghentikan aksi fotonya sejenak.
"Gak apa-apa gue mau sama dia" jawabnya singkat seakan enggan kompromi.
Yugi pun mengangguk daripada si model berubah pikiran dan gak mau kerja bareng lagi ini lebih bahaya sementara Yugyeom udah cukup keluar uang banyak untuk tugas ini. Emang bukan dia sendiri tapi dengan tim tentunya.
Lagi asik berpose Jaein terkejut tatkala ada seseorang yang menarik pinggangnya dengan bar-bar.
"Eh-"
"Lu ngapain jadi model amatir kayak gini?" suara Mark sedikit ditekan dengan mimik muka yang dibuat biasa aja. Cengkraman di pinggangnya cukup kuat membuat Jaein gak nyaman
"Yugi minta bantuan gue lagian gak ada urusan nya sama lu Minggir!" ketus Jaein menampik tangan Mark yang seenak jidat pegang-pegang tubuhnya. Bukan Mark jika ngalah gitu aja.
"Ya tetep aja jalang! Karena gue partner lu sekarang heh!" enggan kompromi Mark kembali merengkuh pinggang Jaein hingga tubuh mereka nempel satu sama lain. Konsepnya jadi couple summer berubah tiba-tiba karena sang model utama menginginkan itu. Hanya tugas kampus tapi serasa pemotretan sungguhan.
"Lo imbangin gaya gue!Ok jangan sok tau!" suara Mark menekan di telinga Jaein benar-benar mengintimidasi nya.
'Apa-apa an sih kenapa jadi kayak gini sih? Kan gue pengen eksis sendiri njir.'
Ngedumel dalam hati setengah rela Jaein duet sama Mark jika caranya kasar kayak gini dan juga Jaein jadi gagal eksis untuk solo padahal tadi udah pede banget.
Sepanjang pemotretan, Mark yang menuntun pose Jaein agar imbang namun disaat itu juga tidak ada pose wajar. Semua - pakai skinship. Entah mencari kesempatan atau dia udah pro. Jaein terus merasa tangan Mark meraba perut pinggul dan bokong nya. Dia curi-curi kesempatan, memang selama pemotretan Jaein hanya memakai satu baju yang begitu mengundang gairah apalagi bentuk bodynya bisa dikatakan lumayan."Ok cukup!"
Yugyeom memberi aba-aba untuk pemotretan hari ini selesai. Jaein merasa lega karena selain merasa panas akibat cuaca juga ada sensasi panas lain yang menjalar ke tubuhnya akibat di grepe-grepe Mark.
Yugyeom menghampiri Jaein yang begitu tergesa untuk masuk ke ruang ganti."Kak makasih ya. Oh ya nanti ada bayaran nya kok buat lu" ucapnya tersenyum Jaein cuma ngangguk seraya berjalan melewati nya. Ryujin memberi handuk untuk nutupin bagian bawahnya.
"Pakai ini kak oh ya lo kalau mau minum atau makan ada diruang ganti ya. Thanks sekali lagi" ucapnya riang sambil menggiring Jaein untuk masuk ke ruangan.
Sementara Mark
Tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel, Ia terlihat sibuk.
"Bang, bayaran lo mau di transfer apa cash?" tanya Yugyeom menghampiri sang model sungguhan. Mark menoleh sebentar kemudian pandangan nya beralih pada ponsel nya lagi.
"Lo alihkan aja bayaran gue buat model cewek amatir tuh. Pasti dia lebih butuh uang kan" jawaban Mark ketus dan terdengar sombong membuat Yugyeom terkejut shock.
"Gak gitu juga konsepnya Mark, Lo jangan menganggap dia kayak jalang yang udah selesai job dibayar" suara Yugyeom meninggi membuat Mark menaikan sebelah alisnya.
'Dia ngebela banget apa tuh cewek pacarnya huh?' batin Mark penasaran.
"Gue gak bilang dia jalang ya. Lo sendiri berasumsi kayak gitu" membela diri Mark tersenyum ganteng membuat Yugyeom jadi skak matt. Tubuh rampingnya beranjak sebelum pergi Mark menepuk pundak Yugyeom si adek junior nya cukup keras.
"Gak usah baper kalau cuma rekan kerja. Kecuali kalau lo sama dia ada hubungan khusus heh" suara Mark yang pelan dengan kata-kata menyindir membuat Yugyeom semakin kaku.
"ANJRIT!" jika bukan karena tugas dan juga sebuah proyek. Jujur Yugyeom gak akan mau memakai orang sombong seperti nya.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaein Lee Series
RomantizmKarena hidup banyak memberikan warna tidak hanya dari satu laki laki saja