Lagi - lagi segalanya menjadi membingungkan. Sarada tidak mengerti apa yang tengah terjadi. Ia kembali pada 4 tahun yang lalu? Apa ini artinya ia berhasil memutar waktu?
Apapun itu yang membuatnya dapat kembali, Sarada berhutang besar. Dan ini kesempatan keduanya. Jalan satu - satunya untuk Sarada memperbaiki kehidupannya. Akhir yang sama tidak boleh terjadi lagi.
Dan jika memang benar dirinya telah kembali, maka setelah ini orang kepercayaan ayahnya akan datang. Memanggil dirinya atas perintah Kaisar.
Tok! Tok! Tok!
Benar saja, pintu kamarnya terketuk 3 kali sebelum seorang pelayan membukakan atas ijin dirinya. Pria seumuran dengan ayahnya berdiri tegap disana. Memberi sebuah hormat sebelum menyampaikan maksud kedatangannya.
"Maaf mengganggu waktu Anda, Tuan Putri. Yang Mulia memanggil Tuan Putri untuk datang menemui beliau sekarang." ucap Suigetsu.
Sebelumnya, Sarada menolak mentah-mentah pertemuan ini. Yang membuat Sasuke geram dan menganggap dirinya masih kekanak-kanakan. Hal itu menjadi salah satu pemicu semakin merenggangnya hubungan mereka.
Maka sekarang, saatnya membuat keputusan yang berbeda. Yang dapat mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
"Aku kesana sekarang."
Sarada bangkit begitu para pelayan selesai menata dirinya. Melangkah dengan tekad yang kuat. Apapun yang akan terjadi nanti, ia tidak akan kabur lagi. Segalanya akan ia hadapi. Bahkan hal terburuk sekalipun.
🔆
18 tahun Sarada hidup sebelumnya, ia sama sekali tak mengerti mengapa hubungannya dengan Sasuke tidak seperti hubungan ayah dan anak pada umumnya. Yang Sarada mengerti hanya Uchiha Sasuke membenci dirinya tanpa alasan. Sejak awal sudah seperti itu.
Dan 18 tahun Sarada sekarang telah menemukan alasan itu. Istrinya mati meninggalkan Sarada kecil untuknya. Dan setiap kali pria itu memandang putrinya, ia akan terus diingatkan pada dirinya yang kehilangan. Sasuke membenci rasa sakit itu. Ia benci rasa sakit yang Sarada timbulkan.
Perempuan yang tak memiliki petunjuk mengapa Ayahnya membencinya itu tumbuh menjadi gadis pemberontak. Harga dirinya yang begitu tinggi mendorong Sarada untuk melawan segala perintah Ayahnya. Ia ingin menunjukkan bahwa bukan hanya Sasuke yang memiliki rasa benci.
Hingga akhirnya Sasuke merasa muak. Tak lagi peduli terhadap Sarada. Bahkan menghentikan anggaran untuk kebutuhan Putrinya. Mungkin, saat itulah awal mula hidup Sarada hancur.
Sarada menutup mata dan menggelengkan kepalanya. Berusaha untuk menghapus ingatan itu. Ia yakin, semuanya akan berubah. Ia tidak akan berakhir sama lagi.
"Yang Mulia, Tuan Putri telah tiba."
"Masuk."
Ruangan luas bernuansa biru tua dan merah itu Sarada masuki. Ayahnya terduduk dibalik meja besar dengan 3 tumpuk dokumen disisi mejanya. Furniture yang didominasi dengan emas membuatnya semakin kesan mewah. 2 rak buku besar berdiri disisi kiri ruangan menghadap ke tengah.
"Salam kepada Yang Mulia Kaisar." ucapnya dengan sedikit merendahkan badan.
"Sudah mulai menerapkan sopan santun rupanya." jawab Sasuke tanpa mengalihkan fokusnya. Dirinya tak begitu bodoh untuk tak menyadari sindiran yang barusan Ayahnya lontarkan. Namun, tak ada pilihan lain baginya selain menekan kuat emosinya agar tak meledak disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again ㅡ borusara. [ON REVISION]
Fanfiction──────── · · · · ✦ 𝐎𝐍𝐂𝐄 𝐀𝐆𝐀𝐈𝐍 Second chance didn't always exist. The worst part of your life must be faced. But, what if you could turn back the time and managed every pieces in your life? What does it feel like to be Uc...