viii. any plan on weekend?

506 67 4
                                    

Sarada membiarkan kalimat Chouchou tergantung begitu saja. Bukan ia tak berniat menjawabnya. Sarada lebih tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan itu? Semua hal yang terjadinya padanya sangat tidak masuk akal. Memutar waktu? Siapa yang akan mempercayai hal konyol seperti itu?

"Saradaㅡ"

"Berhenti mengatakan hal tidak masuk akal, Chouchou. Tidak ada kedekatan apapun antara aku dan Boruto. Aku hanya mengenalnya begitu aku ditugaskan datang kemari, okay? Tidak lebih dari itu."

Chouchou membungkam mulutnya begitu Sarada berbicara panjang lebar. Ia hanya mengangguk-angguk pada setiap kalimat Sarada. Meski masih banyak keheranan yang ada didalam kepalanya, Chouchou enggan membahas hal itu untuk saat ini.

"Bagaimana kau bisa sakit?" tanya Sarada memecah keheningan diantara mereka.

"Cuaca disini terlalu dingin untukku, kau tahu. Berbeda dengan Negaraku."

Sarada mengangguk mengerti. Memang benar sih. Chesterfield juga terletak di perbukitan, tak heran jika suhunya cukup dingin. Apalagi dimalam hari.

"Ayo kembali." ajak Sarada. Lalu keduanya berjalan beriringan. Hingga Chouchou kembali berbicara, "Aku boleh tidur denganmu malam ini?"

Sarada menoleh kearahnya, kemudian mengangguk singkat. Chouchou memang begitu sejak dulu. Tidak bisa tidur sendiri jika sedang sakit. Biasanya akan ditemani Ibunya atau Sarada jika mereka sedang dekat.

"Yang Mulia,"

Jeanne menyambutnya begitu ia dan Chouchou memasuki ruangannya. Sarada menaikkan satu alisnya, bukan kah tadi sudah ia menyuruh Jeanne untuk kembali ke kamarnya sendiri lebih dahulu? Kemudian pertanyaannya terjawab oleh sebuah surat dengan cap lilin berwarna kuning keemasan yang hanya dimiliki oleh Kerjaan Selatan.

Masing-masing negara dibenua ini memang memiliki cap suratnya tersendiri. Seperti warna merah yang berasal dari Kekaisaran Utara, warna biru berasal dari Kekaisaran Barat, warna kuning keemasan milik Kerajaan Selatan, warna coklat milik Kerajaan Timur, serta warna hijau dimilik oleh Kerajaan Tenggara.

Sarada menerima dan membuka amplop surat tersebut. Membaca rentetan kalimat yang tertera didalamnya. Hingga ia dapat menarik sebuah kesimpulan dari surat itu.

"Aku akan kembali akhir pekan ini?" gumamnya yang dapat didengar oleh Chouchou dan Jeanne.

Mendengar itu, Chouchou menoleh pada Sarada, "Kenapa? Bukannya masih ada 2 minggu sebelum waktu penugasan selesai?"

"Ayahku menyuruh untuk kembali lebih cepat." jawab Sarada sambil menyerahkan kembali surat itu pada Jeanne.

Ia mempersilakan Jeanne untuk kembali, kemudian membaringkan tubuhnya diatas kasur. Sarada menghela nafas sembari menatap langit-langit kamarnya. Chouchou terduduk disampingnya. Memperhatikan Sarada dalam diam. Chouchou tahu, sesuatu telah terjadi pada Sarada. Namun, ia enggan mengusik hal tersebut sebelum Sarada sendiri yang menceritakannya.

🔆

2 hari berlalu dengan damai. Tidak ada hal menarik ataupun aneh yang terjadi. Kegiatan di Chesterfield masih berjalan seperti semestinya. Para Nona dan Tuan Muda yang menjadi relawan juga menjadi lebih dekat dari hari ke hari. Sapaan formal sudah mereka tanggalkan disini. Hanya tersisa sapaan dengan nama depan layaknya teman lama.

"Kau memberitahu kepulangan mu pada yang lain?" tanya Chouchou ditengah kegiatan pembelajaran pengetahuan umum.

Sarada menggeleng, "Tidak, lagipula bukan hal yang penting." balasnya.

Once Again ㅡ borusara. [ON REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang