26•||Reyfan||•

7.9K 242 2
                                    

Pagi ini Aretha sudah sampai di sekolah, hari ini begitu berbeda biasanya dirinya selalu ditunggu-tunggu oleh kedua sahabatnya namun kali ini tidak, jangankan untuk menunggu untuk menyapa saja kedua sahabatnya itu tidak mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Aretha sudah sampai di sekolah, hari ini begitu berbeda biasanya dirinya selalu ditunggu-tunggu oleh kedua sahabatnya namun kali ini tidak, jangankan untuk menunggu untuk menyapa saja kedua sahabatnya itu tidak mau.

"Awas gw mau lewat!" ucap Nana dingin menyenggol bahu Aretha dengan kasar sampai membuat sang empunya terkejut 

"Kita dibangku belakang aja duduknya Na" sambung Disa menatap Nana tanpa menghiraukan Aretha

"Tunggu" ucap Aretha menahan pergelangan tangan Disa saat hendak menuju bangku barisan belakang

"Nggak usah pegang-pegang gw deh!" sentak Disa membuat Aretha langsung melepaskan tangannya dari pergelangan tangan Disa

Aretha menatap Disa dan Nana "Kamu sama Nana nggak usah pindah ke belakang, biar aku aja yang duduk dibelakang" ucapnya    

"Bagus deh kalau nyadar, udah sana cepet" sambung Nana seakan-akan mengusir Aretha

Dengan cepat Aretha pun langsung pindah ke bangku belakang, karena Disa tidak mau lagi duduk sebangku dengan dirinya, begitupun juga dengan Nana yang tidak mau bersebelahan dengan Aretha.

Tak lama kemudian guru pun datang, berhubung hari ini adalah jadwal kelas 11 berolahraga jadi semua siswa-siswi pun membawa baju olahraga mereka masing-masing.

"Selamat pagi anak-anak" ucap Pak Iwan

"PAGI PAK!" sahut merak semua yang berada didalam kelas melihat Pak Iwan yang berada di depan sana

"Hari ini bapak akan mengambil nilai dari olahraga kalian, jadi seluruh siswa akan bapak ambil nilainya dari kecepatan lari kalian dalam berolahraga" ucap Pak Iwan

"Lari pak?"

"Kok lari sih pak, saya tuh nggak kuat kalau harus lari"

"Jangan lari lah pak, yang lain aja!" protes para siswi

"Tau nih bapak mah"

"Kaki saya tuh suka pada nyeri pak kalau lari"

"Jangan lari ya pak jangan lari"

"Disini yang guru siapa? Kamu atau saya?" ucap pak Iwan membuat semua yang protes pun terdiam

"Saya tidak suka punya murid yang kerjaannya protes terus, kalau kalian mau protes terus silahkan kalian keluar dari pelajaran saya!" ucap Pak Iwan tegas

"Tau lo lebay banget sih timbang lari doang aja segitu lebaynya segitu alaynya, yang kakinya sakit lah, yang ini lah yang itu lah" sambung Nana kepada para siswi yang protes

"Gw yang cewe gak lebay-lebay tuh kek kalian, mau lari berapa meter pun gw jabani! Bahkan kalau perlu nih bundaran HI dan kota Jakarta sekalipun bisa gw kelilingi dengan lari!" ucap Nana

"Iya deh si paling bisa"

"Kalau gw emang bisa lo mau apa?" ucap Nana

"Ngeri-ngeri boss!"

REYFANSYAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang