Sebagai pemiliki pangkalan gas 3 kg, Sugito mengajak Saimun untuk ke pasar setelah mendapatkan satu benda yang nyaris bisa ditakar jumlahnya.
Mengawali hari bahagia tersebut, setelahnya mereka menuju rumah makan untuk merayakan temuan besar yang tid...
"Hutan di seberang jalan semakin menakutkan, Kang." ✅
Tak ada notifikasi masuk yang menandakan Kuswanoto membalas dan masih setia menemani Sugito lewat berbalas pesan.
"Kang!" ✅
Tung! (Notifikasi).
"Opo neh to jane!" (Apa lagi!) ✔
"Apa itu putih-putih, Kang." ✅
Seketika senter diarahkan ke seberang jalan, tetapi hanya sejauh jarak pendar saja.
Dikejar rasa penasaran, Sugito turun dan mencoba untuk meyakinkan itu. Sosok pocong yang tadi disebut Kuswanoto begitu sangat menggayut seakan terus menghantuinya.
Di bawah rintik hujan Sugito melangkah perlahan dengan lalu mengarahkan senter begitu sampai di pinggir jalan, tak jauh dari pagar Masjid.
Saksama Sugito memperhatikan satu pohon yang sedikit terlihat keputih-putihan.
"La terus opo?" ✔ (La terus apa?).
Sugito tak membalasnya, tetapi sempat dia membaca pesan itu.
Kedua kakinya bergetar saat matanya melihat sesuatu berwarna putih samar dan kini makin jelas.
Terpikir untuk memfotonya, itu yang terlintas spontan.
Cekrek!
Mengetahui hasilnya, mulut Sugito bak dibungkam paksa dan tak bisa berteriak. Memutuskan untuk surut undur ke belakang selangkah, tetapi matanya tak lepas dari arah yang ada di hadapannya.
"Hiiiii!"
Segera Sugito berlari kembali ke teras Masjid.
Dengan bergetar dia mencoba mengetik dan memberitahukan apa yang baru saja dilihatnya, tetapi kembali urung saat kembali tiba-tiba menyeruak bau kapur barus.
Tak mau mati ketakutan, segera dia mengirimkan apa yang dirasa kini.
"Astagfirullah, Kang! Bau kapur barus lagi, Kang!" ✅
"Opo!" ✔ (Apa!)
Sugito kembali mengarahkan pandang ke seberang jalan. Dari tempatnya duduk jelas dia masih bisa melihat sesuatu yang tadi dia ambil gambarnya dengan kamera.
"Itu ... itu, Kang!" ✅
"Di seberang jalan! 😱😱" ✅
Cepat Sugito mengirim gambar yang tadi sempat dia ambil.
Gambar terkirim. ✅
****
Percakapan dilihat dari layar HP Kuswanoto.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
