Yang namanya penyesalan memang selalu datang di akhir. Terkadang memperhatikan sesuatu yang sederhana seperti bertanya 'bagaimana hari ini?' atau hanya mencoba untuk lebih dekat dengan orang yang kita sayangi adalah sesuatu yang sangat jarang dilakukan. Ketika mereka telah sibuk pada pekerjaannya masing-masing.
"Ma, sejak kapan sih mama ngerasain sakit kayak gini? Seberapa lama 'Ace gak tau kalo mama sering kesakitan." Masih ditempat yang sama, diruangan yang sama juga ia duduk disebelah tempat tidur mamanya.
"Mama gak papa." Keadaannya saat ini sudah mulai pulih, ia meraih pipi 'Ace.
"Ini salah 'Ace karena gak pernah merhatiin mama." Berkali-kali 'Ace selalu menyalahkan dirinya atas penyakit mamanya. Walaupun memang penyakit itu adalah takdir dari Tuhan yang tidak pernah kita ketahui.
'Coba gue gak terus-terusan pentingin prestasi. Coba gue lebih perhatiin mama, yang bisa gue lakuin cuman sekolah, belajar, ikut ekskul, semua tentang dunia sekolah. Sampai-sampai mama gue sakit gue gak tau, bahkan gak pernah tau saat mama kecapean karena ngurus café.'
'Ace selalu menyalahkan dirinya akan hal itu. Apalagi, masalah ayahnya belum selesai dan mamanya belum mengetahui hal tersebut. 'Ace sendiri juga tidak tau keberadaan ayahnya saat ini. Ia selalu berbohong ketika mamanya tanya.
"Ma, besok kata dokter udah boleh pulang kan?"
"Iya, mama udah jauh lebih baik, cuma harus rajin cuci darah aja." Senyum terurai diwajahnya, senyum yang ingin 'Ace lihat lagi.
"Ayah kamu baik-baik aja kan? Dari kemarin belum datang kesini."
"Ayah udah datang pas mama tidur, tapi udah balik lagi ke kantor. Banyak hal yang harus diselesaikan." Ujarnya, namun yang 'Ace katakan faktanya ayahnya tidak pernah datang menjenguk. Serumit apapun masalahnya di kantor, 'Ace berharap ayahnya bisa meluangkan waktunya sebentar buat ketemu sama mamanya. Ternyata nihil, sampai mamanya udah sadar ayahnya gak pernah datang.
"Ohh gitu." Ace tau mamanya sedikit kecewa saat ini, tapi 'Ace gak mau membuat mamanya semakin kecewa kalau saja ia jujur memberitahunya ayahnya sedang dalam kasus penggelapan dana perusahaan tempatnya bekerja.
"Ma, sampe lupa 'Ace selesain administrasinya dulu." Ace segera beranjak, ia berjalan keluar untuk menyelesaikan administrasi rumah sakit. Harusnya bukan tanggung jawab dia, karena saat ini semua kebutuhan 'Ace juga masih ditanggung oleh orangtuanya. Namun, hal yang mendesak karena ayahnya tak kunjung datang, 'Ace terpaksa mengambil uang ditabungannya. Walaupun mamanya menyuruh untuk membayar dengan uangnya 'Ace menolaknya.
Setelah mengurus administrasi rumah sakit 'Ace kembali menghampiri mamanya di ruang perawatan intensif, bersyukur ia bisa menyelesaikan semua tanggungan biaya rumah sakit walaupun kini tabungannya tidak bersisa.
"Gimana keadaan nyokap lo?"
'Ace menghentikan langkahnya, ia menatap seseorang yang ditemuinya di sekolah pagi tadi. Masih dengan rasa penasaran bagaimana dia tau yang terjadi sama mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Light
FanfictionTerlalu dituntut untuk menjadi sesuai dengan kemauannya adalah cara yang salah. Karena itu bukan keinginan atas dirinya sendiri melainkan keinginan orang tua yang selalu mengharapkan anaknya seperti harapan mereka.