04

20 6 0
                                    

"Acee!!"

Teriak seorang wanita dari kejauhan membuat pria yang saat ini tengah fokus pada layar laptopnya teralihkan.

Siapa lagi kalau bukan Athenasia, yang selalu tidak disangkanya.

"Lagi ngapain sih, ini kan hari minggu sibuk banget." Ia menghampiri Ace. Mereka saat ini berada pada caffe milik 'Ace,

"Persiapan buat proposal calon ketua osis. Menurut lo gimana gue ikutan gak ya? Tapi nanti kalo jadi ketua osis pasti banyak kegiatan dan gue gak bisa fokus sama mama lagi." Ace masih bimbang, ia memang berbakat di segala bidang, tidak hanya soal akademiknya.

"Hum.." Athena menopangkan dagunya pada tangannya, ia juga berfikir pasti nanti kalau mama 'Ace sakit lagi 'Ace akan selalu menyalahkan dirinya.

"Tuhkan, mending gak jadi aja deh. Gue mau fokus sama kesehatan mama."

"Aceee, gak gitu lo bisa kok, lo bisa. Gue siap bantuin lo kapanpun kalo lo lagi sibuk serius, jangan gitu dong. Please, lanjutin." Athena mencegah tangan Ace yang hendak menutup laptopnya. Ace hanya tersenyum, ia yakin pasti bisa melewati semuanya.

"Permisi.."

"Emang café ini buka?" Athena menatap Ace ketika ada beberapa orang yang memasuki café tersebut.

"Enggak." Ace beranjak berdiri dan menghampirinya

"Maaf pak, cafenya.."

"Kami sedang mencari ayah anda."

Ace tergelagap mendengar hal itu. Ia saja tidak tau ayahnya sekarang dimana.

"Tapi maaf pak, saya aja gak tau ayah saya dimana, bapak ini siapa?"

Ace sangat bingung dengan kehadiran orang yang tiba-tiba menanyakan keberadaan ayahnya. Sampai sekarang aja dia belum bertemu dengan ayahnya, Ace juga gak tau ayahnya kemana, begitupun dengan kasus-kasus itu.

"Pak Perwira sebagai kepala administrasi keuangan yang menggelapkan dana perusahaan Angkasa Group dengan total kerugian 735 juta."

"Apa?"

Ace dan Athena menoleh ketika mama 'Ace yang tiba-tiba turun dan menghampiri mereka. 'Ace sengaja menyembunyikan masalah ayahnya namun, mamanya justru mendengar langsung dari pihak perusahaan.

"Mama, ma ngapain disini?" Ace menghampiri mamanya

"Ace, sejak kapan 'Ace tau soal ini?"

"Ace gak tau ma."

"Pak Perwira saat ini masih belum ditemukan keberadaannya. Mungkin dari pihak keluarga ada yang tau?"

"Ace, sebenernya ayah kamu kemana?" Mama 'Ace terlihat sangat khawatir, keadaannya baru saja pulih namun sudah mendapat kabar buruk seperti ini.

"Thena nitip mama sebentar." Ace gak ingin mamanya ikut dengan urusan ayahnya, Ace hanya ingin mamanya fokus untuk kesehatannya.

"Tante, kita keatas dulu ya, 'Ace pasti nyelesain masalah itu kok." Athena membawa mama Ace menuju keatas. Sementara 'Ace mengobrol dengan mereka.

"Sebenernya kami juga belum bawa kasus ini ke ranah hukum, karena Pak Perwira belum mengatakan kebenarannya, hanya saja di laporan uang itu digunakan atas nama beliau."

"Pak mungkin ayah saya hanya dijebak, karena gak mungkin dia yang lakuin itu pak." Ace sangat yakin dengan ayahnya, walaupun diberikan kuasa penuh atas keungangan perusahaan 'Ace percaya kalau ayahnya selalu jujur. Karena jika uang sejumlah itu dipakai ayahnya untuk keperluan apa.

"Ya, kami berharap juga seperti itu, kedatangan kami kesini ingin menemui beliau agar menjelaskan kejadian yang sebenarnya."

Ace menghela nafasnya panjang, mulutnya terkunci. Tentang keberadaan ayahnya, tentang kasus ayahnya, ia tidak mengetahuinya sama sekali.

Behind The LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang