Terlalu dituntut untuk menjadi sesuai dengan kemauannya adalah cara yang salah. Karena itu bukan keinginan atas dirinya sendiri melainkan keinginan orang tua yang selalu mengharapkan anaknya seperti harapan mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Ace!” gadis itu menghampiri ‘Ace yang fokus berkutik dengan ponsel dengan posisi landscape ditangannya. Siapa lagi jika bukan Athena. Ia menepuk bahu ‘Ace dari belakang. Tanpa ‘Ace ketahui jika seseorang datang menghampirinya hal itu membuatnya tersontak kaget.
“Thena lo tuh kebiasaan banget sih.” Ia menyipitkan matanya menatap gadis itu.
“Sorry sorry.” Ia menarik kursi yang masih rapi berjajar dengan ‘Ace. Athena terfokus pada kegiatan ‘Ace saat ini.
“Bentar, bentar. Lo lagi ngegame?” Athena merebut ponsel dari tangan ‘Ace. Sementara pria itu hanya membuang nafasnya kasar.
“Thena gak tau apa gue masih ngegame.” Ace kembali merebut ponselnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Lo kerasukan apa ‘Ace?” Athena mengalihkan pandangannya menatap ‘Ace kembali. Seperti tidak pernah melihat orang yang lagi asik bermain game. Tetapi memang benar, selama ini saat dirinya bersama ‘Ace ia tidak pernah melihat ‘Ace bermain game seperti itu. Karena ‘Ace pernah bilang ia tidak tertarik dengan game. Karena itu hanya akan membuang waktu sia-sia. Terlebih lagi saat akan menjelang ujian seperti ini. Athena hanya mendapatkan ‘Ace yang sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari. Tetapi kali ini. Berbeda dengan diri ‘Ace yang biasanya.
“Kenapa sih?” Ace justru bertanya balik kepada Athena tanpa menoleh gadis yang tengah duduk disebelahnya. Ia hanya fokus pada layar ponselnya.
“Ace, lo kenapa gak belajar kisi-kisi?” ‘Ace sudah tau apa yang akan keluar nanti setelah membaca kisi-kisi yang dibagikan tadi pagi. Namun, ia tidak akan membuka materinya.
“Gak belajar juga gue udah bisa.” Ujar ‘Ace
“Iya tau lo udah pinter. Tapi gue penasaran aja kenapa lo gini, biasanya lo kan paling antusias banget buat belajar.” Memang ‘Ace sengaja melakukan ini. Ia hanya akan mengikuti ujian sebisanya dan tidak terlalu mementingkan nilai setelah ini. Semua itu dilakukan karena perjanjiannya dengan Alaric. Sampai waktu yang akan ditentukannya sendiri. Karena saat ini ia juga dibuat penasaran dengan kejadian beberapa hari yang lalu, ketika ia mengetahui ayahnya sedan bersama seorang wanita. 'Ace hanya akan melepaskannya saat ia sudah siap. “Lo udah gak tertarik masuk PTN?” Pertanyaan Athena membuat ‘Ace menghentikan kegiatannya, ia lekas meletakkan handhponenya.
