12. Cerita dari Masa Lalu

6.8K 994 164
                                    

"Ka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ka." Aku mengetuk pintu kamar Raka yang terbuka dan langsung masuk saat melihatnya sedang bermain game dengan headset di kepala. Tanpa aba-aba, aku melepas benda yang menutupi telinganya dan berteriak kencang. "RAKAAAAAAA."

Adik kesayanganku itu berjengit kaget dan mengusap-usap telinganya.

"Lapo seh Mbak?" Protesnya kesal. "Budek kupingku."

Aku tertawa, menghempaskan tubuhku di kasurnya. Padahal hari ini, rencanaku ingin melanjutkan molor, tapi malah kantukku hilang seratus persen.

"Kamu tahu banyak soal masa lalu Bisma?" tanyaku.

"Kenapa? Kepo yaaaa?"

Asem! Aku meraih bantal dan melemparnya. Raka tertawa, menangkap bantal itu dan dilemparnya balik.

"Kepo sama masa lalu, apa kepo sama perasaan Mas Bisma?"

"Halah-halaaah."

Lagi-lagi Raka tertawa. "Harusnya dia yang ngomong sendiri sih, aslinya dia naksir sama Mbak."

"Jare sopo?"

"Jareku lah, kan aku yang barusan ngomong."

Sialan bener, punya adik durjana seperti ini. Pengen melemparnya lagi dengan bantal, tapi sayang sama bantalnya.

"Almarhumah bukan ceweknya Mas Bisma." Raka masih melanjutkan permainan game online-nya. "Namanya Regina kan?"

"Kayaknya iya, aku lupa. Mereka kelihatan dekat saat di kampus."

"Kelihatannya dekat, tapi sebenarnya, enggak. Mbak Gina yang suka sama Mas Bisma, tapi Mas Bismanya enggak."

"Tahu dari mana? Valid gak tuh infonya?"

"Valid lah, aku kenal Mas Bisma kayak apa. Dia gak mungkin bohong." Raka berteriak lebay karena jagoannya kena tembakan, lalu memilih mengakhiri permainan. Sekarang, dia sepenuhnya menghadapku.

"Benar kata Mama, kejadiannya memang saat aku masih SD dan gak ngerti apa-apa. Yang aku pahami, Mas Bisma berduka karena orang yang disukainya meninggal. Meninggalnya pas sama dia pula. Aku pernah lihat ada bapak-bapak bertamu ke rumahnya, terus marah besar dan menuding-nuding Mas Bisma. Waktu itu aku mau main ke kolam renangnya, akhirnya balik pulang. Gak jadi. Aku cerita sama Mama. Kata Mama, aku diminta melupakan. Ya mana bisa? Kejadian itu membekas, soalnya si Bapak-bapak nyaris menampar Mas Bisma."

Aku cukup terkejut, karena Raka ternyata pernah melihat langsung kemarahan orang tua Regina.

"Kok kamu gak cerita, sama Mbak?"

"Mbak lagi sibuk di kampus. Sering pulang malam. "

Iya juga ya. Kalau gak salah ingat, kejadiannya saat aku mulai sibuk skripsi, dan sering pulang malam karena ngejar dosen bimbingan.

Marry My Neighbor (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang