7. He and She

1.5K 169 8
                                    

Setelah kejadian semalam yang Wonwoo tiba-tiba mencium Mingyu sampai dua kali, Wonwoo malah tidak bisa tidur dan ia pagi ini masih begitu mengantuk. Tapi ia tetap berangkat ke sekolah dengan di antar ayahnya karena motornya masih di bengkel. Ia hanya uring-uringan selama perjalanan, karena sungguh tidak tahu dengan sikap Mingyu nantinya.

Sesampainya di sekolah, ia berjalan masuk, melihat bagian parkir khusus guru dan melihat mobil Mingyu sudah terparkir di sana, ia bergegas masuk, mencari keberadaan Mingyu, ia sudah meyakinkan diri untuk meminta maaf. Ya, hanya itu yang bisa ia lakukan. Tapi saat ia bertemu dengan Mingyu, Mingyu malah mengabaikannya. Hanya sedikit tersenyum dan pergi begitu saja dari Wonwoo. Wonwoo sungguh kesal, dan ia benar-benar kesal dengan Mingyu. Sangat.

━━━━━━

Mingyu duduk di pinggir lapangan, menatap para siswa yang sedang bertanding sepak bola dan siswa dari kelas lain menonton. Jam kosong untuk satu pelajaran karena para guru sedang mengadakan rapat untuk membahas mengenai lomba olimpiade saat hari sabtu kemarin. Dan Mingyu, sesekali ia mengambil foto dari beberapa siswa yang ada di sana, entah yang sedang bermain sepak bola atau pun yang hanya menonton.

"Boleh gabung kak?" Jeonghan mendudukkan diri di samping Mingyu yang mengangguk untuk menanggapinya. Ia memperhatikan Mingyu yang tengah memotret siswa lain. "Itu kamera keliatan udah lama kak.." ucapnya kemudian, ya, kamera Mingyu memang sedikit kusam.

Mingyu tersenyum dan menurunkan kameranya, ia menatap benda itu dengan lekat. "Iya, di beliin abang pas kelulusan dari sini dan terus gue pake.. Jadinya ya, gini.." balasnya diikuti kekehan kecil. Ia kembali mengangkat kameranya untuk memotret, sementara Jeonghan hanya mengangguk paham untuk menanggapi.

Dari kejauhan, Wonwoo menatap keduanya dengan tatapan tidak suka, terutama pada Mingyu karena ia merasa kesal. Memang itu salahnya karena ia mencium Mingyu sembarangan, tapi bukankah tidak seharusnya Mingyu terus menggodanya kan? Ia berdecak kesal. Tatapannya semakin tajam saat kekasihnya berjalan mendekat ke arah Mingyu. Wonwoo memperhatikan keduanya.

Sana duduk di samping kiri Mingyu. "Hari ini hari terakhir di sekolah ini ya kak?" tanyanya dan Mingyu mengangguk kecil untuk menanggapi. Ia tersenyum tipis dan memperhatikan pemuda itu dengan lekat. "Kak, fotoin aku dong.." ucapnya.

Mingyu menoleh, ia kemudian mengarahkan kameranya ke arah Sana dan memotretnya, lalu mendekat ke arah siswi itu dan menunjukkan foto yang ia ambil. "Baguskan?" tanyanya dan Sana mengangguk dengan senyuman lebarnya. Mingyu lalu sedikit menjauh lagi, mengambil foto Sana lagi, tapi saat jepretan kedua, tiba-tiba kameranya di rebut dan dibanting begitu saja di tanah lapang. Mingyu mendongak dan melihat Wonwoo yang menatapnya dengan tajam.

Entah, Wonwoo hanya marah, entah marah karena teman dekatnya, Jeonghan, mendekat ke arah Mingyu, atau kekasihnya yang mendekat ke arah Mingyu dan di foto hingga menunjukannya sedekat itu, atau marah karena dirinya memang kesal dengan Mingyu karena mengabaikannya sejak pagi tadi. Entah, Wonwoo sama sekali tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada dirinya sekarang, ia hanya marah. Membanting kamera itu hingga lensanya terpisah dengan badan kamera dan membuat orang lain terkejut melihatnya.

Kedua mata Mingyu mengerjap kecil, ia menunduk dan menatap kameranya yang menjadi dua, lalu ia berdiri dari duduknya, menatap Wonwoo dengan tajam dan mendorong tubuh itu menjauh. Ia mendekat dan meraih kerah baju Wonwoo, memukul wajah Wonwoo dengan kuat hingga membuat pemuda itu terjatuh di tanah lapang. Membuat siswa lain semakin heboh karena Mingyu adalah orang pertama yang berhasil memukul Wonwoo di sekolah itu.

Wonwoo mendongak, menatapnya tajam dan berdiri dari duduknya. "Lo kenapa deketin pacar gue?!" serunya, ia berpikir bahwa setelah semalam ia mengatakan bahwa ia berkencan dengan Sana karena lelah dikejar oleh perempuan itu, Mingyu yang beralih mendekati kekasihnya itu. Ia mengangkat tangannya untuk memukul Mingyu tapi terlebih dahulu Mingyu memukul wajahnya lagi hingga tubuhnya kembali terjatuh di tanah lapang.

KlandestinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang