31. Break Up and Insane

1K 108 14
                                    

Sudah beberapa hari ini Mingyu mencoba menghindari Wonwoo, ia akan mempergunakan pekerjaannya untuk mengatakan bahwa dirinya sibuk, padahal pekerjaannya biasa saja karena penyusunan majalah baru untuk bulan depan sudah selesai, tinggal proses percetakan. Tapi Mingyu berbohong pada Wonwoo bahwa ia sedang sibuk. Ia hanya memikirkan perkataan ayahnya dan Myungho, ia bingung, memang benar dengan apa yang Myungho katakan, urusan dengan Tuhan tidak akan selesai begitu saja. Bahkan mungkin tidak akan pernah.

Ia sebenarnya sungguh merindukan Wonwoo, tapi bagaimana lagi, selama beberapa hari ini ia terus memikirkan pilihan apa yang harus ia perbuat. Mingyu menghela napasnya kasar, ia melamun di dapur dan terperanjat saat mendengar suara password dimasukkan. Tahu bahwa itu kekasihnya. Ia menelan ludahnya dengan kasar lalu menunduk, mengaduk mie instan yang ia buat, bahkan ia tidak memikirkan makanannya, yang terpenting kenyang.

Pintu terbuka dan Wonwoo masuk, mendapati Mingyu yang berdiri di dapur dan ia berjalan mendekat, memeluk pemuda itu dari belakang. "Lo kenapa sih Varo.. Lagi sibuk banget ya?" tanyanya dengan wajah cemberut, ia menatap Mingyu yang hanya terdiam. Menatap wajah datar kekasihnya dari samping, lalu kedua tangannya dilepas oleh Mingyu dan Mingyu berjalan mengambil mangkok untuk menuangkan mie instan yang telah ia buat.

Kedua mata rubah Wonwoo memperhatikannya, tentu, ia merasa ada perubahan sikap dari kekasihnya itu. Ia memperhatikan Mingyu sampai pemuda itu selesai dan mendudukkan diri di kursi counter dapur di seberangnya. Makan begitu saja, bahkan tanpa menanyainya apakah ia sudah makan malam atau belum, atau menawarinya makanan. Wajah cemberut Wonwoo berubah menjadi wajah datar, ia berjalan menuju sofa ruang tamu dan mendudukkan diri di sana, menatap Mingyu yang duduk membelakanginya. "Gue mau nginep di sini." ucapnya.

"Okay."

Dan hanya itu jawaban yang Wonwoo dengar keluar dari mulut Mingyu, ia menghela napasnya dan meletakkan tas yang berisi seragam untuk besok. Ia lalu meraih ponselnya, sepertinya kekasihnya itu benar-benar tak ingin di ganggu. Wonwoo bahkan merasa diabaikan dan canggung di apartemen tersebut. Ia sesekali menghela napasnya, merasa bahwa Mingyu benar-benar berbeda dan tak menganggapnya ada.

Selesai dengan makan malamnya, Mingyu bangkit, ia mencuci mangkok dan sendok kotor yang ia gunakan, lalu meraih minum dan meneguknya. Ia berbalik dan menatap Wonwoo yang duduk terdiam sembari memainkan ponselnya. Mingyu lalu berjalan ke arah kamar, ia masuk dan membuka lemari, mengeluarkan pakaian untuk ia jadikan ganti karena ia akan mandi. Ia menoleh saat pintu terbuka dan Wonwoo masuk.

Wonwoo meletakkan tasnya di atas meja di kamar tersebut, ia memperhatikan Mingyu yang sedang memilah pakaian, padahal biasanya Mingyu tak membawa pakaian masuk ke kamar mandi, ia akan memakainya di luar dan hanya keluar kamar mandi dengan menggunakan handuk. Ia mendudukkan diri di sisi tempat tidur, rasanya sungguh aneh jika ia berniat di rumah orang tapi orang itu mengabaikannya. Ia berdecak kesal saat Mingyu sudah memasuki kamar mandi. Wonwoo berdiam diri di sana menunggu Mingyu sampai pemuda itu selesai dan keluar.

Mingyu mendudukkan diri di kursi depan meja, ia mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil yang ia bawa. Ia menghela napasnya dan membuka laptopnya yang tertutup, melihat beberapa hasil foto yang ia ambil tadi siang, Mingyu memilahnya sebelum ia mengirim fotonya melalui surel ke bagian editor.

Kedua mata rubah Wonwoo menilik apa yang terjadi dengan kekasihnya itu. "Varo, gue ada salah ya?" tanyanya dan ia melihat kepala Mingyu yang menggeleng, bahkan tidak menoleh ke arahnya. "Terus kenapa diemin gue kaya gini?" tanyanya, ia mulai menyerah dengan sikap Mingyu. "Lo marah gara-gara gue larang lo deket lagi sama Lisa?" tanyanya dan Mingyu masih saja terdiam, fokus pada layar laptopnya. "Kalo emang iya, okay, lo boleh deket sama dia lagi, tapi jangan terlalu deket, gue tetep nggak suka jujur aja." lanjut Wonwoo.

KlandestinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang