Bertekad

825 101 11
                                    


Mebuki yang melihat dari sana menggelengkan kepalanya " Tidak sakura! tidak! jangan pikirkan aku, bawa anak mu dan pergi dari sini! " ucap mebuki menangis hebat.

Kizashi yang melihat itu hanya menyeringai " Kalian yang disana masuklah!" Panggil kizashi pada sepasang suami dan istri yang berada di balik pintu.

Masuklah Tabib teuchi dan istrinya chiyo ke dalam, mebuki melihat kedua tabib itu pun terkejud.

"Ambillah bayi itu, sekarang itu adalah milik kalian. Itu adalah hadiah karena kau sudah menyelamatkan anakku, terserah kalian ingin tinggal dimana! Aku tidak mau melihat bayi itu lagi disini, kau mengerti!!" ucapnya dengan tegas dan kejam.

Tabib teuchi dan istrinya berjalan ingin mengambil bayi sakura, tabib chiyo mendekat ke sakura " Nona kau jangan khawatir kami akan menjaga keynan seperti nyawa kami sendiri" ucap tabib chiyo ia melihat pedang sakura yang tergeletak disana menggoreskan ke tangannya lalu meletakan tangannya yang berdarah ke kepalanya "Itu adalah sumpahku nona" ucap tabib chiyo dengan serius. Suaminya yang melihat tindakan istrinya itu juga ikut melakukan hal yang sama.  Mereka pasangan suami istri bersujud di depan sakura.

Kizashi yang semakin marah melihat mereka dengan geram "Apa yang kalian lakukan cepat bawa pergi bayi itu!!! " ucapnya dengan nada tinggi.

"Aku akan memegang sumpah kalian, aku menerima sujud kalian dan jaga anakku sampai aku datang menjemputnya! " jawab sakura dengan tegas mengabaikan amarah ayahnya.

Tabib teuchi dan istrinya chiyo pun menganggukan kepalanya, tabib chiyo memberi obat ke tangan sakura. Mereka pun membawa keynan pergi dari sana. Kizashi memanggil pengawalnya untuk membersihkan mayat pengawal pengawal yang sudah mati ini, setelah selesai ia keluar dari sana menutup pintu kamar sakura dan mengunci sakura dan ibunya.

Mebuki tidak habis habis menangis melihat ini semua, sakura menoleh ke ibunya ia berjalan ke tempat mebuki dan membantunya untuk membawanya ke kasur sakura.

Sakura mengobati luka luka ibunya dengan serius, ibunya memperhatikan sakura dengan wajah sedih "anakku.. kita harus segera keluar dari sini nak, kita jemput key dan tinggal bersama sama dengan damai" ucap mebuki memegang tangan sakura yang sedang mengobati luka ibunya.

Sakura melihat ke ibunya "Maksud ibu?" tanyanya.

Mebuki tersenyum pada sakura "Ibu ingin hidup bebas, tidak seperti disini". Sakura terkejut mendengar kata kata ibunya

"Ibu ingin pergi ke Klan Daratan bu?" tanya sakura serius.

Mebuki menganggukan kepalanya.

Sakura tersenyum "Baiklah lah bu, ayo kita pergi dari sini. Kita tinggalkan Klan ini bu" ucap sakura semangat.

___________________

Kizashi memerintahkan pengawalnya untuk mengikuti tabib teuchi dan istrinya chiyo kemana mereka pergi dan bunuh bayi yang mereka bawa, bila perlu kedua tabib itu juga bunuh agar tidak ada yang akan mengungkit masalah ini kedepannya.

Kizashi menunggu kabar baik itu di ruangannya, beberapa jam berlalu akhirnya pengawal yang mengikuti tabib itu datang.

"Bagaimana? apakah sudah beres!" tanya kizashi menunggu kabar baik dari pengawalnya.

Pengawal itu menunduk takut " Ma--afkan kami tuan, ka-mi sudah mengikuti tapi kehilangan jejak kedua tabib itu, mereka sepertinya turun ke Klan Daratan tuan" ucap pengawal itu dengan gugup dan takut.

Kizashi berdiri dari tempat duduknya "Apaa kau bilang!!!" Kizashi mengambil gelas air minumnya di meja lalu melemparkannya ke pengawal pengawal itu ia marah besar.

"Dasar tidak berguna, hanya mengikuti mereka saja kalian bisa kehilangan jejaknya!" ucapnya murka.

"Pergi kalian! dasar pengawal tidak berguna!!! " ucapnya dengan emosi yang sudah di ubun ubun. Pengawal pengawal itu pun pergi dari sana.

Sasori baru pulang dari misinya, ia melihat ke arah pengawal yang dahinya berdarah pun merasa aneh, ia berjalan mendekat " Ada apa?" tanya sasori pada pengawal pengawal itu.

Pengawal itu pun yang melihat sasori terkejud " Tuan.. " ucapnya lalu membungkuk hormat.

"Ada apa dengan dahimu? " tanya sasori yang penasaran. Pengawal itu ingin berbicara namun pengawal yang lain langsung berkata " Tidak ada apa apa tuan, dia hanya terluka saat latihan." jawab pengawal itu.

"Latihan? a..  begitukah hmm.. " jawab sasori yang masih penasaran seperti ada yang terjadi disini selagi dia menjalankan misi.

Sasori pergi dari sana ia ingin mencari tau sendiri apa yang sebenarnya terjadi. Sasori berjalan ingin melihat keponakannya yang sangat tampan itu ia juga membawakan mainan baru, tadi selagi ia pulang ke Klan Haruno ini ia melihat mainan yang pas untuk keponakan tampannya jadi sasori langsung membelinya.

Sesampainya di depan kamar sakura, sasori melihat dua pengawal disana sasori mengerutkan dahinya " Kenapa ada penjaga disini?" sasori ingin masuk namun di hadang oleh kedua pengawal itu.

"Maaf.. tuan tidak boleh masuk." ucap pengawal itu pada sasori. Sasori menaikan sebelah alisnya "Apa maksudmu! kau tau siapa aku kan! " ucapnya mulai kesal.

"Maaf tuan, Pemimpin Klan Haruno bilang tidak ada orang yang boleh masuk ke dalam kamar ini tanpa seizin darinya" ucap jelas pengawal itu.

"Pemimpin Klan? ayah! " gumannya lalu pergi dari sana. Sasori berjalan ingin menemui ayahnya, ia melihat ayahnya tidak ada di ruangannya sasori berjalan lagi ke Aula namun juga tidak menemukannya. Sasori berjalan ke taman belakang dan ia menemukan ayahnya disana yang sedang duduk santai di paviliun sendirian.

Sasori berjalan kesana "Ayah.. " panggilnya lalu membungkuk hormat. Kizashi yang melihat kedatangan anaknya menerima hormat sasori.

"Duduklah sini" ucap Kizashi menepuk tempat duduk sampingnya. Sasori berjalan dan mendudukkan dirinya disana.

Kizashi melirik ke tangan sasori yang membawa mainan pun tersenyum tipis " Apa itu?" ucapnya sengaja.

"Owh.. ini adalah mainan baru untuk Key" jawab sasori.

Kizashi menyeringai "Buang saja, dia sudah tidak ada disini."

Sasori menoleh ke ayahnya " Apa maksud ayah!" tanyanya dengan cepat.
" Dan.. tadi aku melihat ada dua pengawal didepan kamar sakura, apa sebenarnya yang terjadi?" ucap ketidaktauannya sasori pada ayahnya.

"Anakku.. dengar! kau adalah penerusku di Klan ini jadi kau harus lebih tegas, apa yang terjadi dengan mu!  anak yang dikandung sakura adalah anak dari Klan Daratan! bagaimana dia bisa tinggal disini, itu sangat mustahil. Aku sudah memberikan waktu seminggu dan selebihnya aku tidak mau melihatnya ada di Klan ku lagi." jawab kizashi dengan jelas.

Sasori membelalakan matanya "Jangan bilang ayah sudah membunuhnya?" ucapnya berdiri dari tempat duduknya.

Haruno Sakura ✔✔ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang