Anakku

1K 104 4
                                    


6 Bulan Kemudian.

Sasori mondar mandir di depan kamar sakura tangannya meremas tangan satunya ia sangat khawatir, bahagia dan juga takut dengan apa yang terjadi didalam kamar sakura. Tabib yang melihat sasori mondar mandir mendatanginnya " Tuan semua akan berjalan dengan lancar " ucapnya pada sasori untuk menenangkannya yang cemas.

Sasori menatap serius ke tabib " Kau yakin kan kalau istrimu bisa membantu persalinan itu? " ucap sasori cemas.

Tabib itu tersenyum mendengar kata kata sasori " Tuan istriku adalah tabib wanita satu satunya di Klan ini yang sangat mahir dalam membantu persalinan, jika terjadi sesuatu aku yang akan bertanggung jawab tuan" ucap tabib yang sangat percaya pada istrinya itu. Tabib itu bernama teuchi dan istrinya bernama chiyo, mereka adalah pasangan suami dan istri yang sangat harmonis, namun mereka belum di karuniain seorang anak sampai sekarang.Keduanya juga sama sama seorang tabib yang terkenal di Klan Haruno ini. Jadi semua pasti jika mereka yang sudah turun tangan mengobati akan berjalan dengan lancar pengobatan itu.

Sasori yang melihat keyakinan di wajah teuchi pun menganggukan kepalanya bertanda kalau ia mempercayain apa kata tabib teuchi itu.

Beberapa jam kemudian terdengar lah suara tangisan bayi di balik pintu, sontak membuat sasori membelalakan matanya sempurna, sasori melihat ke arah pintu kamar yang di tutup. Senyuman bahagia pun terlukis di wajahnya " Syukurlah.. " ucapnya dalam hati.

Tabib teuchi yang juga mendengar suara tangis bayi sedikit terkejut dan tersenyum, Tabib teuchi menoleh ke sasori dan membungkuk memberi selamat pada sasori bahwa keponakannya sudah lahir. Sasori balas dengan anggukan.

Tak lama dari situ terbukalah pintu dari dalam, tabib chiyo membungkuk hormat pada sasori dan mengatakan " Selamat tuan, keponakan anda seorang tuan muda yang sangat tampan" ucap tabib chiyo kepada sasori yang wajah penasarannya terlihat jelas di matanya.

Sasori yang mendengar itu pun tersenyum dan langsung melangkah tak sabar untuk masuk kedalam kamar sakura. Mebuki mencoba menggendong sasuke kecil melihat sasori yang berjalan ke arahnya mebuki pun tersenyum pada sasori menunjukkan sasuke kecil padanya. Mata sasori melihat ke sasuke kecil pun berbinar binar, sasori juga melihat keadaan adiknya sekarang yang masih tertidur dengan wajah berkeringat  kelelahan dan pucat di wajah sakura. Ia ingin menangis namun menahannya agar jangan sampai menetes.

"Benar benar sangat tampan.. " gumannya sasori pelan, namun tetap didengar mebuki.

"hmm..  benar, Bayi ini benar benar sangat tampan. Kau ingin mencoba menggendongnya sori? " tanya mebuki kepada sasori. Sasori melihat ke ibunya dan menganggukan kepalanya. Mebuki pun memberikan sasuke kecil ke sasori.

Sasori yang melihat sasuke kecil di gendongannya sangat gemas ia mencoba menoel noel pipi gembul sasuke kecil yang masih putih kemerahan dan matanya yang terpejam.

Mebuki melihat ke arah pintu ia berharap kizashi juga ada disini melihat cucu pertamanya ini, namun itu sangat mustahil baginya kizashi saja sangat membenci sasuke, jadi mana mungkin dia mau melihat anak dari musuhnya itu walaupun itu juga darah daging anak kesayangannya. Kizashi hanya menerima sakura sebagai anaknya meskipun bayi itu adalah anak sakura ia tidak pernah dan tidak akan pernah mau mengakui kalau bayi itu adalah anggota keluarganya atau cucunya.

Kizashi masih menerima bayi itu beberapa bulan ini karena masih berada di dalam perut sakura, jadi ini sakura sudah melahirkannya mereka pun tidak tau apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Sasori menoleh ke mebuki ia memperhatikan arah pandang ibunya, sasori menghelah nafasnya sudah tau apa yang di pikirkan ibunya itu.

"Bu.. " panggil sasori ke ibunya yang masih berharap ke arah pintu.

Mebuki yang di panggil sasori menoleh ke anaknya " Ibu berharap dia ada disini" ucap mebuki menundukkan kepalanya.

"Hmm.. mungkin tidak sekarang, mungkin juga bisa besok bu.. " ucap sasori yang memberi harapan pada mebuki.

Mebuki tersenyum dan menggelengkan kepalanya " Semoga apa yang kau katakan adalah benar " ucap ibunya.

Tabib teuchi dan chiyo yang disana saling memandang, mereka kasian melihat bayi kecil yang baru lahir ini, tidak bersalah namun sudah di benci oleh kakeknya sendiri.

Sakura yang sehabis melahirkan tidak sadarkan diri ia pingsan dan kehabisan tenaga, tabib chiyo pun memberi obat kepada sakura selang beberapa menit sakura akhirnya siuman dari pingsannya.

Sakura yang sudah sadar mengerjap ngerjapkan matanya, dengan lemas karena baru sadar ia melihat ke arah ibunya dan orang orang yang berada disitu.

Tabib chiyo yang melihat sakura sudah sadar memanggilnya " Nona sakura.. " ucapnya disana yang membuat mebuki, sasori dan Tabib teuchi melihat ke arah sakura.

Mebuki berjalan mendekati sakura "Anakku.. " ucapnya. Sakura tersenyum pada ibunya dan matanya jatuh pada sasori yang menggendong bayinya.

Sasori yang melihat itu pun juga melangkah maju ke samping sakura. Sakura mencoba untuk bangkit dari tempat tidurnya, mebuki yang melihat itu langsung membantu sakura agar bersandar di pinggiran tempat tidurnya. Sasori menyerahkan sasuke kecil kepada sakura.

Sakura menggendong bayinya matanya berair dan menetes "Anakku..." ucapnya lembut.

Mebuki dan sasori yang entah kenapa melihat sakura menggendong bayinya dan memanggil bayinya membuat suasana menjadi sedih. Tak tertahankan lagi air mata yang sudah susah payah di tahan sasori akhirnya jatuh juga. Mebuki sudah banjir air mata sedari tadi. Tabib teuchi dan istrinya Tabib chiyo juga ikut menangis sedih dan bahagia campur menjadi satu. Disisi lain mereka bahagia dengan kemunculannya tuan muda kecil tampan di sisi lain mereka juga ingin memiliki anak, semua obat sudah mereka minum segala cara sudah mereka lakukan namun tuhan belum memberi mereka kado terindah ini untuk mereka.

Tabib Teuchi memeluk bahu istrinya, tabib Chiyo menoleh ke suaminya, suaminya mengangguk sekali istrinya pun tersenyum kepada suaminya itu.

"sayang apakah kau sudah memikirkan siapa nama cucu tampan ibu ini.. " tanya mebuki kepada sakura. Sakura melihat ke ibunya dan menganggukan kepalanya.

Sasori yang melihat itu buru buru bertanya " Siapa namanya?" ucap sasori penasaran.

" Keynan... Uchiha Keynan" ucap sakura membelai belai dahi bayinya.

Haruno Sakura ✔✔ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang